Sejarah Baru di Panggung Superliga Badminton 2017



Gregoria Mariska jadi salah satu harapan Mutiara Cardinal saat meghadapi Berkat Abadi di final Superliga Badminton2017/Djarumbadminton.com

Dari 10 tim putri yang ambil bagian dalam Djarum Superliga Badminton 2017, dua tim sudah dipastikan akan bertarung di partai final. Lolosnya dua tim tersebut sekaligus menggoreskan sejarah baru di liga bulu tangkis elit yang mulai digelar sejak satu dekade silam.  PB Berkat Abadi versus PB Mutiara Cardinal akan saling berhadapan di DBL Arena, Surabaya, Sabtu, (25/2) siang.

Berkat Abadi adalah tim pendatang baru. Tim asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini bermain luar biasa di babak semifinal, Jumat (24/2) petang.Berkekuatan sejumlah legiun asing ditambah beberapa pemain Pelatnas membuat tim bulu tangkis satu-satunya dari luar Pulau Jawa ini mampu melewati tim asal Jepang, Hokuto Bank. Hokuto, tim asing semata wayang yang lolos ke empat besar dipaksa menyerah oleh tim kepunyaan H.Rustam dengan skor 1-3. 

Poin-poin kemenangan Berkat Abadi disumbangkan oleh dua tunggal putri yakni Zhang Beiwen dari Amerika Serikat dan Yip Pui Yin asal Hong Kong. Berikutnya pasangan ganda Anggia Shitta dan Della Destiara Harris. 

Berkat Abadi sebenenarnya lebih dulu kecolongan di ganda pertama. Pemain senior Greysia Polii yang ditandemkan dengan Rizki Amelia Pradipta yang tampil di partai kedua gagal menyumbang poin. Keduanya tak bisa berkutik di hadapan Matsumoto Mayu/Nagahara Wakana yang menang mudah dalam waktu 34 menit dengan skor 13-21 dan 8-21.

Di partai pembuka pun wakil Berkat Abadi harus bekerja keras. Zhang harus melewatkan lebih dari satu jam menghadapi Kawakami Saena sebelum menang 21-19 16-21 dan 21-18. Sementara Yip menang straight set atas Nagata Rei, 21-16 dan 21-13 dalam tempo 42 menit.

Bagi Berkat Abadi hasil ini di luar perkiraan. Seperti dikatakan sang pemilik, sebagaimana dilansir dari Djarumbadminton.com, pihaknya tidak menyangka bisa menginjakkan kaki di partai puncak. Meski begitu di babak final sebenarnya Berkat Abadi menargetkan poin sempurna.

"Hasil hari ini di luar dugaan karena seharusnya bisa menang 3-0. Tetapi kami kecolongan di ganda pertama, mungkin mereka kurang fit," ungkap H.Rustam.

 Uratani Natsumi/Murayama Yumi dari Hokuto Bank/Djarumbadminton.com
Walau gagal ke final Hokuto Bank tetap puas dengan hasil ini. Seperti disampaikan pelatih Hokuto, Sho Sasaki Berkat Abadi adalah lawan tangguh. Pihaknya pun mendapatkan pelajaran penting dari laga tersebut.
Selain itu ada target yang telah tercapai  yakni mampu melebihi prestasi rival Hokuto di Liga Jepang, Kumamoto Saishunkan. Apalagi di fase grup  Y Hokuto sukses membekuk seterunya itu. Tampil tanpa kekuatan penuh Kumamoto menyerah dengan skor tipis 2-3.

 “Tujuan utama kami ke sini (Djarum Superliga Badminton) adalah ingin mengalahkan Kumamoto Saishunkan, setelah kami bisa mengalahkan mereka, kami jadi lebih terpacu hingga bisa ke babak semifinal,” ungkap Sho Sasaki.

Meski harus angkat kaki para pemain Hokuto telah mendapatkan pengalaman menarik selama tampil di Surabaya. Atmosfer pertandingan yang ramai dengan aksi para penonton, serta panasnya Kota Pahlawan menjadi kenangan tersendiri. Saat ini di Negeri Sakura sedang musim dingin sehingga para pemain Jepang mendapat tantangan ekstra dari cuaca.

 Wakana Nagahara bersaksi, “Bertanding di Indonesia sangat menyenangkan, kalau di Jepang, saat pertandingan tidak boleh ada suara, sangat berbeda dengan di Indonesia yang ramai. Namun kami tidak merasa terganggu, kami pasti mau datang lagi ke superliga tahun depan.” 

Seperti Berkat Abadi begitu juga Mutiara Cardinal. Tim asal Bandung, Jawa Barat ini untuk pertama kali tampil di babak final. Hasil tersebut tak lepas dari kerja keras Hanna ramadini dan kolega menyisihkan Tjakrindo Masters dengan skor tipis 3-2.

Tjakrindo lebih dulu membuka keunggulan di nomor tunggal putri. Fitriani mampu meredam perlawanan rekannya di Pelatnas, Hanna Ramadhini dua game langsung 21-17 dan 21-15. Pasangan Nisak Puji Lestari/Tiara Rosalia Nuraidah berhasil menyamakan kedudukan setelah terlibat laga sengit selama lebih dari satu jam menghadapi Ni Ketut M Istarani/Meirisa Cindy Sahputri. Nisak/Tiara menang dengan skor 21-17 14-2117-21.

Gregoria Mariska Tunjung membawa Mutiara balik memimpin. Jorji, sapaan Gregoria masih terlalu tangguh bagi Isra Faradilah sehingga mampu menang dengan cukup mudah 21-18 dan 21-11. Kekalahan Suci Rizky Andidi/Yulfira Barkah atas pasangan Miki Kashihara/Miyuki Kato, 15-21 14-21 menunda kemenangan tim asal Kota Kembang itu. 

Hera Desi Ana Rachmawati menjadi pahlawan kemenangan Mutiara. Di partai terakhir, pemain pelatnas ini mampu membekuk pemain asal Jepang Yasuda Miku. Pertarungan keduanya benar-benar klimaks dari pertandingan ini. Bermain selama 50 menit, Hera menang dengan skor akhir 21-18 8-21 17-21.

Lolosnya Mutiara ke partai final mendatangkan kebanggaan tersendiri. Berbeda dengan tim-tim lain yang “mengimpor” amunisi, termasuk dari mancanegara, Mutiara benar-benar tampil dengan kekuatan sendiri.
“Kami mulai ikut superliga di tahun 2007, dan akhirnya 10 tahun kami menunggu, kami bisa ke final dengan kekuatan pemain sendiri,” ungkap Umar Djaidi, manajer tim mantap.


Zhang Beiwen salah satu pemain asing andalan PB Berkat Abadi/Djarumbadminton.com
Lantas bagaimana prediksi laga final nanti? Di sektor ganda peluang Berkat Abadi lebih besar. Sementara di nomor tunggal, seperti prediksi Umar, kedua tim masih bisa beradu. 

“ Peluangnya kami 45 mereka 55 tapi kami akan coba di lapangan. Di nomor tunggal pun, kami tidak tahu apakah nanti Hanna akan diturunkan atau tidak, karena tadi ada sedikit cedera.”

Terlepas dari hasil akhir setidaknya laga pamungkas ini adalah kemenangan bagi kedua pendatang baru, baik Berkat Abadi sebagai wakil tunggal dari luar Jawa, maupun Mutiara yang telah menanti selama 10 tahun untuk merebut podium tertinggi bersama para pemain binaannya.

N.B
Pertandingan final ini dijadwalkan pada  Sabtu (25/2) mulai pukul 12.00 WIB.

Tulisan ini pertama terbit di Kompasiana, 24 Februari 2017.
http://www.kompasiana.com/charlesemanueldm/sejarah-baru-di-panggung-superliga-badminton-2017_58b06423117b61d71e7ef064 

Comments

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Menulis Terus Sampai Jauh...

Millennial Marzukiana, Strategi “Proxy War” Ananda Sukarlan untuk Bang Maing