Posts

Showing posts from March, 2017

Semoga “All Indonesian Final” Berulang Lagi Tahun Ini

Image
Kenangan manis di India SS tahun lalu saat dua pasangan Indonesia menjadi finalis dan Marcus/Kevin keluar sebagi juara/badmintonindonesia.org Dua pasangan ganda putra terbaik Indonesia diambang sejarah. Mengulangi pencapaian tahun lalu, final sesama wakil Merah Putih di India Open Super Series. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi hanya butuh satu kemenangan lagi untuk mewujudkannya. Marcus/Kevin yang berstatus juara bertahan memastikan tiket semi final usai menundukkan Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov. Pasangan jangkung dari Rusia itu dibekuk straight set , 21-18, 22-20 dalam tempo 31 menit.  Kepada badmintonindonesia.org Kevin mengaku strategi yang mereka pakai yakni bermain menyerang sejak awal.   “Shuttlecock yang dipakai lajunya kencang, jadi harus bermain menyerang duluan. Postur tubuh lawan yang tinggi-tinggi juga membuat kami harus menerapkan permainan serang, karena kalau diserang duluan sama mereka, smash nya kenc

"'The Minions" Vs Duo Raksasa Rusia, Duel Juara All England

Image
Vladimir Ivanov dan Ivan Sozonov, juara All England 2016/bwfbadminton.com Seperti prediksi sebelumnya bila tak ada aral menghadang akan ada pertemuan menarik di babak perempat final India Open Super Series. Pertemuan yang dimaksud benar terjadi. Setelah menaklukkan lawan-lawannya di babak kedua, Kamis (30/3) kemarin, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo pun berhadap-hadapan dengan Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov. Perebutan satu tiket semi final di antara kedua pasangan ini menarik. Marcus/Kevin merupakan unggulan empat, meski berperingkat satu dunia, baru akan menjajal ketangguhan Ivanov/Sozonov dengan tubuh menjulang tinggi. Pertemuan kedua pasangan ini tak ubahnya pertarungan antara “The Minions” menghadapi duo raksasa. Apakah perjumpaan itu tidak adil? Tentu, tidak. Ini bukan arena tarung bebas yang direkayasa seperti di arena Coloseum. Keduanya sama-sama berada dalam posisi setara. Tidak ada penilaian rasial apalagi fisikal. Dua unsur yang masih juga dijad

Apa Kabar Pasangan Gado-gado, Hendra Setiawan dan Tan Boon Heong?

Image
Hendra Setiawan/Tan Boon Heong/juara.net Melihat perjuangan Hendra Setiawan dan Tan Boon Heong sejauh ini mengemuka konklusi sementara. Tidak mudah menyatukan dua pemain dari dua negara berbeda, sekalipun memiliki jejak pengalaman dan bekal kemampuan mumpuni, apalagi untuk tujuan meraih prestasi.  Hendra dan Tan yang dipisahkan oleh penerbangan lebih dari dua jam antara Jakarta dan Kuala Lumpur belum juga padu setelah memutuskan menjadi pasangan gado-gado profesional pada Desember tahun lalu dan memulai debut pada akhir Januari 2017. Hingga kini pasangan yang berbeda usia tiga tahun itu telah mengikuti empat turnamen mulai dari kelas grand prix gold hingga superseries premier. Pencapaian terbaik mereka adalah babak perempat final Syed Modi International Badminton Championships. Turnamen yang dihelat di India, 24-29 Januari itu adalah debut pertama mereka sebagai pasangan.  Hasil tersebut cukup menggembirakan untuk debut pasangan baru, berbeda negara lagi. Keduany

Terima kasih untuk Contoh Burukmu, Messi!

Image
Messi sedang bersitegang dengan Marcelo Van Gasse/Goal.com Mantan Perdana Menteri Britania Raya saat Perang Dunia II, Winston Churchil, presiden ketiga Amerika Serikat Thomas Jefferson dan kaisar legendaris Prancis Napoleon Bonaparte boleh saja takut pada pena ketimbang pedang, seratus meriam atau bahkan negara itu sendiri. Namun pernyataan orang-orang hebat dan pemberani itu sejatinya hendak mengafirmasi kekuatan dahsyat kata-kata. Kata-kata baik yang tercetak maupun terucap bisa lebih tajam dari sebilah pedang terasah, lebih mematikan dari gemburan ratusan meriam, hingga lebih berdaya dari sebuah negara. Karena itu ketakutan terhadap kata-kata itu hampir menjangkiti seluruh dunia, entah sadar atau tidak, sengaja atau tidak diterima kebenarannya dari pribadi ke pribadi dengan bukti berbeda-beda. Munculnya ungkapan bahwa mulutmu harimaumu milsanya, tidak lain tidak bukan sebentuk awasan agar lebih berhati-hati dengan kata-kata. Karena besarnya daya dan pengaruh kata-