Kemenangan Vettel dan “Kuda Jingkrak” Tandai Era Baru Formula One


Sebastian Vettel juara seri perdana Formula One 2017/Crash.net


Bagaimana perasaan Anda saat menyaksikan seri pembuka Formula One 2017 yang baru saja berakhir di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia, Minggu, (26/2) hari ini? Adakah sesuatu yang berbeda dengan balapan-balapan di musim sebelumnya?

Apapun perasaan Anda yang pasti Formula One sudah memasuki era baru. Itulah seri pertama ajang balap jet darat di bawah kepemilikan baru. Era “kediktatoran” Bernie Ecclestone dan CVC Capital sudah berakhir. Setelah 40 tahun di bawah kendali Ecclestone, sekarang kekuasaan dan kepemilikan sepenuhnya berada di tangan Liberty Media dengan Chase Carey sebagai kepala eksekutif.

Menyusul perubahan status kepemilikan, demi mendongkrak popularitas Formula One, berbagai regulasi baru pun sudah menyata dalam perubahan tampilan dan beberapa unsur aerodinamika. Bila kita serius memperhatikan detail tunggangan para pebalap sejatinya ada perbedaan dimensi seperti ukuran mobil yang lebih besar, terutama ban yang lebih lebar. Ban Pirelli yang dipakai memiliki ukuran lebih lebar dari ban-ban sebelumnya.

Tidak sampai di situ. Para pebalap mengawali musim 2017 ini dengan tingkat tantangan yang lebih. Kehati-hatian lebih terlihat karena para driver harus mengakrabkan diri dengan teknik pengereman berbeda karena perbedaan ukuran ketebalan piringan rem. Bila sebelumnya piringan rem berdimensi 28 milimeter sekarang naik menjadi 32 milimeter. Tentu perubahan ukuran ini tidak bisa tidak berimplikasi pada kecepatan mobil yang membuat para pebalap harus jeli menentukan titik dan cara pengereman terbaik.

Selain kecepatan yang meningkat, daya dorong atau downforce pun lebih tinggi. Tidak hanya teknik dan taktik, fisik dan stamina para pebalap pun dituntut prima. Semua perubahan itu menampilkan ukuran kendaraan yang berbeda, dengan tingkat kecepatan yang lebih serta suara yang lebih menggelegar. Apakah Anda melihat semua perubahan itu tadi?

Berbagai perubahan itu membuat persaingan di antara para pebalap semakin tinggi. Bukan perkara mudah melakukan prediksi di seri pembuka ini meski tanda-tanda sudah terlihat sejak sesi uji coba dan kualifikasi resmi kemarin.

Hasilnya seperti kita saksikan hari ini kejutan itu benar terjadi. Mantan juara dunia, Lewis Hamilton harus mengakui keunggulan Sebastian Vettel. Begitu juga Mercedes, yang musim kemarin begitu dominan dengan Hamilton dan sang juara dunia Nico Rosberg, harus angkat topi kepada Ferrari.

Meski mengawali balapan dari posisi terdepan, Hamilton tidak bisa leluasa memacu tungganggannya menjauh dari kejaran para pesaingnya. Vettel yang harus merelakan pole kepada Hamilton sudah langsung membuntuti driver asal Inggris itu sejak awal. 

Seperti sudah disinggung sebelumnya perubahan aerodinamika dan dimensi benar-benar menuntut kejelian para pebalap termasuk kapan harus masuk pit dan kembali ke lintasan. Rupanya Hamilton sedikit kurang jeli membaca situasi. 

Saat ia kembali dari pit posisi terdepan sudah bukan menjadi miliknya lagi. Di sana sudah ada  pebalap muda yang sedang naik daun, Max Verstappen dari Red Bull dengan keunggulan 0,7 detik.

Hamilton berkilah ia terpaksa masuk pit karena merasa ada yang tidak beres dengan kecepatannya. Hamilton menilai bannya bermasalah sehingga perlu diganti. Saat kembali ke trek dalam ketertinggalan di belakang pebalap 19 tahun asal Belgia, ia mendapat instruksi dari insinyurnya, Peter Bonnington. “Ini adalah balapan penting-Anda harus melewati Verstappen.”

Apa yang kemudian dijawab Hamilton sungguh mencengangkan. “Saya tidak tahu bagaimana Anda mengharapkan saya untuk melakukan itu.” Entah apa yang dirasakan Hamilton saat itu. Sepertinya ia sedang merasa gamang dengan situasi yang ada. Meski terus menempel Verstappen, namun bukan perkara mudah melewati remaja tersebut dalam empat lap.

Vettel masuk pit di lap 23. Saat kembali ke lintasan posisinya sudah berada di depan Verstappen dan Hamilton. Dua lap berselang, Verstappen sendirian masuk pit. Situasi ini membuat Hamilton bisa lebih cepat memacu kendaraannya di bawah bayang-bayang rekan setim Valtteri Bottas.

Meski begitu komposisi tidak banyak berubah saat memasuki garis finis. Vettel berhasil mengunci posisi terdepan, disusul Hamilton dan rekan setimnya di posisi ketiga. Verstappen gagal naik podium dan harus mengakhiri balapan pertama di posisi lima di belakang pebalap “Kuda Jingkrak” Ferrari lainnya, Kimi Raikkonen. Verstappen yang impresif harus membayar mahal keputusannya dua kali masuk pit dengan posisi kelima.

Kemenangan Vettel sedikit banyak menggambarkan tingkat persaingan musim ini. Nama besar Hamilton dan Mercedes bukan jaminan untuk menang di tengah aneka perubahan yang terjadi. 

Ini menjadi kemenangan keempat Vettel bersama Ferrari sekaligus yang pertama sejak GP Singapura pada September 2015. Musim lalu Vettel sama sekali tak meraih satu kemenanganpun. Tidak hanya Vettel, pebalap-pebalap dari tim-tim lain pun sulit menandingi keperkasaan Mercedes dengan dua jagoannya yang silih berganti merebut posisi terdepan dalam dua musim terakhir.

Kini setelah Mercedes kehilangan Rosberg, ditambah aneka perubahan itu, maka konstestasi pun berubah. Pabrikan asal Jerman itu harus menerima kenyataan bahwa rentetan kemenangan di GP Australia selama tiga musim beruntun (Hamilton pada 2015, Rosberg di 2014 dan 2016) terputus. Situasi ini seperti membenarkan prediksi bos Mercedes Toto Wolff. Seperti dilansir BBC.com, seusai melihat persaingan di sesi uji coba pra musim, Toto mengakui bahwa timnya akan menghadapi "neraka pertarungan" musim ini.

“Neraka” itu  akhirnya tidak hanya menelan kedigdayaan Mercedes. Pebalap tuan rumah Daniel Ricciardo pun gagal menuai poin di hadapan pendukungnya. Pebalap Red Bull itu harus mengakhiri balapan lebih cepat setelah hanya mampu bertahan sekitar 30 lap. Nasib serupa dialami pula oleh rekan setim Daniel Ricciardo.
Sejumlah pebalap lain pun gagal finis dengan rupa-rupa masalah seperti suspensi, mesin dan rem. Mereka adalah  Fernando Alonso dari McLaren-Honda, Kevin Magnussen (Haas-Ferrari), Lance Stroll (Williams), Marcus Ericsson (Sauber), Romain Grosjean (Sauber) dan Jolyon Palmer (Renault) yang mengawali balapan dari posisi buncit dan harus berahir dini karena masalah rem.

Berbeda dengan para pebalap malang di atas, balapan perdana ini memberi arti tersendiri bagi Felipe Massa yang mencatatkan come back gemilang dengan meraih posisi keenam untuk Williams. Sergio Perez pun berhasil menyumbang poin bagi Force India berkat posisi tujuh, dan dilengkapi oleh rekan setim Esteban Ocon yang mengunci posisi 10 besar. Duo Toro Rosso, Carlos Sainz Jr. dan Daniil Kvyat melengkapi 10 pebalap teratas dengan meraih posisi delapan dan sembilan.

Balapan ini juga menjadi awal yang bagus bagi debut Antonio Giovinazzi. Pebalap muda ini berhasil mempersembahkan posisi ke-12 untuk Sauber, hal mana gagal dilakukan rekannya Marcus Ericsson. Antonio berada di belakang Nico Hulkenberg dari Renault untuk menghindari posisi terakhir yang ditempati Stoffel Vandoorne dari BEL McLaren.

Bagi Vettel kemenangan ini sedikit mengejutkan karena Mercedes terlihat berada di atas angin saat sesi kualifikasi. Meski begitu tidak mudah menampik adanya persaingan seperti ditunjukkan dengan perbedaan waktu yang sangat tipis saat itu. Ia pun menampik saat digoda dengan gelar pada akhir musim. Kepada Crasch.Net, ia merendah, "Jelas saya sangat beruntung sejauh ini dalam karir balap saya..., tapi pasti setelah balapan pertama bukanlah waktu untuk melihat gelar. Kami benar-benar harus berjuang langkah demi langkah.”

Ya, masih terlalu dini memprediksi juara. Ini yang membuat era baru Formula One ini mengguratkan  hasil perubahan yang semakin jelas. Kita nantikan kelanjutan drama persaingan ini di seri kedua di Shanghai, China, 9 April nanti.

N.B
Hasil lengkap seri pertama Formula One di Sirkuit Albert Park, Australia:

1. Sebastian Vettel GER Ferrari - Ferrari 57 laps
2. Lewis Hamilton GBR Mercedes - Mercedes +9.975s
3. Valtteri Bottas FIN Mercedes - Mercedes +11.250
4. Kimi Raikkonen FIN Ferrari - Ferrari +22.393s
5. Max Verstappen NED Red Bull - TAG +28.827
6. Felipe Massa BRA Williams - Mercedes +1m 23.386s
7. Sergio Perez MEX Force India-Mercedes +1 lap
8. Carlos Sainz ESP Toro Rosso-Renault +1 lap
9. Daniil Kvyat RUS Toro Rosso-Renault +1 lap
10. Esteban Ocon FRA Force India-Mercedes +1 lap

11. Nico Hulkenberg GER Renault - Renault +1 lap
12. Antonio Giovinazzi ITA Sauber - Ferrari +2 laps
13. Stoffel Vandoorne BEL McLaren-Honda +2 laps

Gagal finis

14. Fernando Alonso ESP McLaren-Honda 53 laps completed
15. Kevin Magnussen DEN Haas-Ferrari 49 laps completed
16. Lance Stroll CAN Williams - Mercedes 43 laps completed
17. Daniel Ricciardo AUS Red Bull - TAG 28 laps completed
18. Marcus Ericsson SWE Sauber - Ferrari 23 laps completed
19. Jolyon Palmer GBR Renault - Renault 18 laps completed
20. Romain Grosjean FRA Haas-Ferrari 15 laps completed

Menarik diri

Pascal Wehrlein GER Sauber – Ferrari

Tulisan ini terbit pertama di Kompasiana, 26 Maret 2017.
http://www.kompasiana.com/charlesemanueldm/kemenangan-vettel-bersama-kuda-jingkrak-tandai-era-baru-formula-one_58d7bd286ea83452048b4567

Comments

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Millennial Marzukiana, Strategi “Proxy War” Ananda Sukarlan untuk Bang Maing

Menulis Terus Sampai Jauh...