Jalan Sunyi Sang Penepok Bulu
Rian Sukmawan (gambar dari badmintonindonesia.org) Segala sesuatu ada waktunya. Segala hal ada masanya. Ada saatnya lahir dan menjadi ada, ada pula saatnya mati dan tiada. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, nama Rian Sukmawan pernah mengisi lembaran sejarah bulu tangkis tanah air. Ia memang tak setenar dan sepopuler bintang tepok bulu lainnya. Namun dedikasi dan totalitasnya di bidang ini membuatnya patut disebut dan kini layak kita kenang. Di tempat kelahirannya, Semarang, ia pun mengakhiri ziarahnya di dunia fana ini. Kabar duka itu berhembus pada Sabtu, (27/2) malam. Rian yang lahir 21 November 1985 tutup usia tak lama setelah ambil bagian dalam pertandingan eksibisi. “Habis main (dia) keluar (dari hall ) bilang capek, tiba-tiba ada yang memberi kabar bahwa Rian tak bias dibangunkan. Dibawa ke rumah sakit, Rian sudah nggak ada,”demikian keterangan Rendra Wijaya, tandem Rian sebagai pemain ganda seperti dukutip dari pbdjarum.org. Tak disebutkan apa penyebab