Menanti Kado 66 Tahun PBSI dari Gold Coast
Tim Indonesia yang akan tampil di Piala Sudirman 2017/badmintonindonesia.org |
Pada 5 Mei 2017 lalu PBSI merayakan ulang tahun ke-66. Hari
jadi induk organisasi bulu tangkis Indonesia ini berdekatan dengan
penyelenggaraan Piala Sudirman yang akan berlangsung di Gold Coast, Australia,
21-28 Mei nanti. Tak pelak perayaan ulang tahun tersebut disatukan dengan
pelepasan kontingan Indonesia.
Kurang dari 10 hari lagi para pemain Indonesia akan berjuang
untuk membawa pulang trofi yang sudah dinanti selama 28 tahun. Sejak terakhir
kali, sekaligus satu-satunya, menjadi juara pada edisi pertama di Jakarta pada
1989 silam, Indonesia belum mampu
memulangkan trofi dari kejuaraan yang mengambil nama bapak bulu tangkis
Indonesia, Dick Sudirman, itu.
Terhitung selama 14 edisi penyelenggaraan, belum ada negara
lain yang mampu merontohkan dominasi China. Negeri Tirai Bambu itu begitu digdaya
dengan 10 kali juara, enam di antaranya secara beruntun sejak 2005 hingga 2014.
Setidaknya Indonesia sedikit lebih baik dari negara-negara kuat lainnya seperti
Denmark, Malaysia dan Jepang.
Hanya ada tiga negara yang mampu menjadi kampiun.Di samping
China dan Indonesia, Korea Selatan tiga kali jadi jawara yakni pada 1991, 1993
dan 2003. Tentu Indonesia tidak berpuas diri dengan satu gelar itu.
Untuk mengulangi pencapaian tersebut jelas tidak mudah. Karena
ini adalah kejuaraan beregu campuran maka peluang untuk menjadi juara hanyalah
milik negara-negara yang memiliki kekuatan berimbang di semua sektor. Tidak hanya
bertumpu pada segelintir sektor, atau satu dua pemain saja.
Indonesia tentu berharap banyak pada para pemain yang
berkinerja baik belakangan ini. Setidaknya sejak tahun lalu. Sebagaimana
tercermin dari komposisi tim yang disertakan ke Australia, nama-nama yang
dikirim adalah yang terbaik dari setiap sektor, meski ada pengecualian pada
tunggal putra dengan mengabaikan rangking dunia. Tommy Sugiarto, tunggal putra
dengan peringkat terbaik saat ini, tidak disertakan.
PBSI lebih memilih duo pemain muda Jonathan Christie dan
Anthony Sinisuka Ginting walau Tommy pernah sekali mengharumkan sektor ini
dalam rentang setahun terakhir yang diukir di turnamen level grand prix gold di
Thailand pada awal tahun 2017.
Ketidakhadiran Tommy menjadi tantangan berat bagi Jojo,
sapaan Jonatan dan Anthony. Setali tiga uang di sektor putri yang tidak
memiliki pemain yang bisa dijadikan tumpuan. Sektor putri Indonesia sudah jauh
tertinggal sehingga butuh usaha lebih untuk menyumbang angka di Piala Sudirman
nanti.
Harapan utama Merah Putih tidak lain pada ganda putra dan
ganda campuran. Indonesia memiliki pasangan terbaik dunia, pemilik hat-trick di
All England, India Open Super Series serta Malaysia Open Super Series Premier
yakni Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Selain duo Minions, pasangan juara China International
Challenge Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro serta pemilik podium utama Malaysia
Open Grand Prix Gold, Berry Angriawan/Hardianto siap membantu.
Mengandalkan dua sektor ini jelas tidak cukup. Target final
hampir seperti pungguk merindukan bulan. Mengharapkan Gregoria Mariska Tunjung,
juara Thailand Junior International Challenge, juga Fitriani untuk mencuri poin
pun bakal sama hasilnya.
Seperti dikatakan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP
PBSI sekaligus Manajer Tim Piala Sudirman 2017, Indonesia mematok target semi
final. Hal ini dilihat dari hasil undian yang menempatkan Indonesia di grup 1D
bersama Denmark dan India.
Pembagian grup Piala Sudirman 2017/bwfbadminton.com |
“Kalau melihat dari
kedudukan seeded tim yang ada di urutan 5-8 serta penampilan anak-anak di
beberapa turnamen terakhir, saya rasa target realistisnya adalah semifinal.
Walaupun target pertama adalah babak semifinal, namun kami tetap berharap bisa
meraih hasil yang lebih baik lagi,” ungkap Susy kepada Badmintonindonesia.org
Yang dikatakan Susy tidak serta merta akan terjemahkan
secara persis. Pertandingan pertama menghadapi India, 23 Mei nanti akan menjadi
ujian sektor tunggal. Baik tunggal putra, terlebih tunggal putri Indonesia
masih berada di belakang India. Fitriani misalnya akan menantang pemain
berperingkat empat dunia sekaligus finalis Olimpiade Rio 2016, Pusarla V
Sindhu. Sementara Srikanth Kidambi, Ajay Jayaram akan menjadi lawan potensial
Jojo dan Ihsan.
Tantangan lebih berat akan dihadapi saat bertemu Denmark
sehari kemudian. Kecuali tunggal putri, Denmark memiliki kekuatan yang lebih
merata di banding Indonesia. Pemain muda seperti Viktor Axelsen dan Anders
Antonsen akan berpadu dengan para pemain senior yang telah berpengalaman namun
belum juga kehabisan energi. Ada tunggal putra nomor empat dunia, Jan O
Jorgensen, juara Eropa 2017 Mathias Boe/Carsten Mogensen serta ganda putri
nomor dua dunia, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen. Di samping itu, ganda
kuat lainnya seperti Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding dan Kim
Astrup/Anders Skaarup Rasmussen juga masuk dalam daftar.
Denmark yang menempati unggulan dua tentu bersemangat
menyambut event beregu ini. Gelar Piala Thomas yang pertama kali diraih menjadi
stimulus untuk mengulangi pencapaian yang sama.
Bukan tidak mungkin, Denmark menjadi pesaing terberat China
untuk merebut Piala Sudirman kali ini. Ambisi
China untuk mempertahankan kedigdayaan jelas mengemuka dengan memboyong semua
amunisi terbaik. Di nomor tunggal pemain senior Chen Long dan Lin Dan akan
memimpin para pemain muda seperti Shi Yuqi, He Bingjiao, Sun Yu, dan Chen Yufei.
Sementara perpaduan senior-junior juga terjadi di nomor
ganda. Fu Haifeng dan Zhang Nan berpadu dengan Liu Yuchen, Li Junhui, Lu Kai,
Zheng Siwei, Tang Jinhua, Huang Yaqiong, Chen Qingchen, Jia Yifan, Huang
Dongping, Li Yinhui, dan Bao Yixin.
Selain diperkuat para pemain sarat pengalaman, para pasangan
Denmark sudah berada pada tahap stabilitas yang jauh lebih tinggi dari beberapa
sektor ganda Indonesia yang masih mencari keseimbangan menyusul absennya para
pemain senior.
Di ganda putri misalnya, Greysia Polii masih terus mencari
partner terbaik menyusul absennya Nitya Krishinda Maheswari yang tengah dalam
pemulihan pasca operasi lutut kanan pada akhir tahun lalu. Begitu juga di ganda
campuran. Tontowi Ahmad tengah mencari penerus Liliyana Natsir. Sementara
kondisi Praveen Jordan yang belum benar-benar pulih menimbulkan kekhawatiran
terkait kesiapannya bersama Debby Susanto.
Sisa waktu jelang keberangkatan ke Australia adalah
saat-saat penghabisan. Bangsa Indonesia tentu mengharapkan hasil terbaik untuk
perjuangan sebaik-baiknya dan perlawanan sehormat-hormatnya.
Dua tahun lalu, Indonesia terhenti di tangan sang juara di
semi final setelah kalah 1-3. Semoga pada penyelenggaraan pertama di luar Asia
dan Eropa, Indonesia minimal bisa mempertahankan pencapaian tersebut. Harus
diakui kita datang dengan terseok-seok karena kekuatan kita tidak seimbang. Agar
tidak rubuh di pertandingan nanti, kecerdikan menempatkan pemain amat penting.
Sebagaimana semua kekuatan dikerahkan semoga hasil terbaik
bisa dibawa pulang sebagai kado terindah hari jadi ke-66 PBSI. Bukan sebaliknya...
N.B
Susunan Tim Piala
Sudirman 2017:
Manajer Tim: Susy Susanti
Putra
1. Jonatan Christie
2. Anthony Sinisuka Ginting
3. Kevin Sanjaya Sukamuljo
4. Marcus Fernaldi Gideon
5. Ricky Karanda Suwardi
6. Angga Pratama
7. Mohammad Ahsan
8. Rian Agung Saputro
9. Tontowi Ahmad
10. Praveen Jordan
Putri
1. Fitriani
2. Dinar Dyah Ayustine
3. Gregoria Mariska Tunjung
4. Greysia Polii
5. Della Destiara Haris
6. Rosyita Eka Putri Sari
7. Anggia Shitta Awanda
8. Apriani Rahayu
9. Debby Susanto
10. Gloria Emanuelle Widjaja
Pelatih Teknik
1. Hendry Saputra
2. Minarti Timur
3. Herry Iman Pierngadi
4. Eng Hian
5. Richard Mainaky
Pelatih Fisik
1. Felix Ary Bayu Marta
2. Ary Subarkah
Manajer Tim: Susy Susanti
Putra
1. Jonatan Christie
2. Anthony Sinisuka Ginting
3. Kevin Sanjaya Sukamuljo
4. Marcus Fernaldi Gideon
5. Ricky Karanda Suwardi
6. Angga Pratama
7. Mohammad Ahsan
8. Rian Agung Saputro
9. Tontowi Ahmad
10. Praveen Jordan
Putri
1. Fitriani
2. Dinar Dyah Ayustine
3. Gregoria Mariska Tunjung
4. Greysia Polii
5. Della Destiara Haris
6. Rosyita Eka Putri Sari
7. Anggia Shitta Awanda
8. Apriani Rahayu
9. Debby Susanto
10. Gloria Emanuelle Widjaja
Pelatih Teknik
1. Hendry Saputra
2. Minarti Timur
3. Herry Iman Pierngadi
4. Eng Hian
5. Richard Mainaky
Pelatih Fisik
1. Felix Ary Bayu Marta
2. Ary Subarkah
Jadwal pertandingan
penyisihan grup:
Indonesia vs India, 23 Mei pukul 18.00 waktu Gold Coast.
Indonesia vs Denmark, 24 Mei pukul 18.00 waktu Gold Coast.
Comments
Post a Comment