Awal Mudah Badminton Indonesia di Rio
Greysia/Nitya saat menghadapi Poon Lok Yan/Tse Ying Tsuet.
Kontingen badminton Indonesia mengawali kiprah di Olimpiade
Rio 2016 dengan mudah. Turun di babak penyisihan grup, empat wakil di sektor
ganda tanpa hambatan memetik kemenangan.
Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang tergabung di
Grup D membuka jalan usai menumbangkan wakil India Manu Attri/Sumeeth Reddy.
Unggulan kedua itu butuh waktu 33 menit untuk meraih kemenangan straight set
21-18, 21-13.
Meski lebih diunggulkan dari Manu/Sumeeth kondisi lapangan
yang berangin cukup merepotkan ganda terbaik Tanah Air. Hal tersebut terlihat
di set pertama. Sempat unggul lima poin dalam kedudukan 20-15, pasangan India
mampu mencuri tiga angka secara beruntun, sebelum Hendra/Ahsan mengunci set
pertama.
Saat berganti posisi di set kedua, Hendra/Ahsan mampu
memanfaatkan hembusan angin untuk menyerang. Walau demikian beberapa pukulan
mereka, sebagaimana diakui Hendra, belum benar-benar bertaji untuk mematikan
lawan.
“Selanjutnya, kami harus lebih sabar, apalagi lawan-lawan
selanjutnya nggak mudah dimatikan,” ungkap Hendra seperti dikutip dari
Badmintonindonesia.org.
Pekerjaan rumah tersebut perlu dibenahi jelang laga kedua
menghadapi pasangan Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa petang nanti dan Chai
Biao/Hong Wei asal Tiongkok di laga terakhir.
Menghadapi Endo/Hayakawa, Hendra/Ahsan masih diunggulkan. Head
to head dalam sembilan pertemuan terakhir sepenuhnya menjadi milik
Hendra/Ahsan.
“Hendra/Ahsan sudah lama tidak bertemu Endo/Hayakawa, jadi
rekor pertemuan ini tidak bisa dijadikan patokan. Bisa saja lawan ada
perkembangan. Semua pemain dunia pasti sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya
dalam menghadapi olimpiade,” papar Herry Iman Pierngadi, pelatih Hendra/Ahsan.
Kemenangan Indonesia berlanjut di sektor ganda putri.
Pasangan andalan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari menang mudah atas
wakil Hong Kong Poon Lok Yan/Tse Ying Tsuet. Laga pertama di babak penyisihan
grup C berakhir dengan skor 21-9, 21-11.
Greysia/Nitya tak membuang peluang sejak awal pertandingan. Pertahanan
yang kokoh berpadu dengan permainan agresif benar-benar merepotkan Poon/Tse.
Greysia/Nitya yang diunggulkan di tempat ketiga menutup laga mudah ini dalam
tempo 28 menit.
“Pertandingan ini lebih kami manfaatkan untuk penyesuaian
lapangan, karena lawan memang tidak berimbang. Poon baru sembuh dari cedera,
jadi tidak bisa tampil all out,” tandas Nitya.
Di laga selanjutnya Greysia/Nitya akan menghadapi pasangan
Inggris Heather Olver/Lauren Smith. Di atas kertas keduanya lebih diunggulkan. Kemenangan
pada laga ini penting untuk menjaga kepercayaan diri saat menghadapi pasangan
Malaysia Vivian Hoo Kah Mun/Woon Khe Wei demi mengamankan tempat ke babak knock out.
Ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto sukses mengikuti
dua pasangan ganda lainnya. Menghadapi pasangan Hong Kong Lee Chun Hei
Reginald/Chau Hoi Wah di babak penyisihan grup A, jawara All England 2016 ini
menang usai bertanding tiga set.
Di set pertama Praveen/Debby menang mudah 21-12. Hal ini tak
lepas dari permainan menyerang dipadu bola-bola pendek yang merepotkan pasangan
Hong Kong itu.
Namun, situasi berbeda di set kedua. Sempat memimpin 19-16,
pasangan masa depan Merah Putih ini mulai goyah. Serangan-serangan yang menjadi
senjata mematikan Praveen/Debby mulai berkurang. Sebaliknya pasangan Hong Kong
mulai percaya diri dan berhasil mengejar ketertinggalan hingga merebut set
kedua.
Di set penentuan, Praveen/Debby berhasil bangkit. Keduanya sama
sekali tak memberikan peluang kepada Lee/Chau untuk mengembangkan permainan. Pertandingan
rubber game ini berakhir 21-15 untuk kemenangan Praveen/Debby.
Praveen/Debby berhasil menyamai skor pertemuan keduanya
setelah sebelumnya tertinggal 3-4. Sekaligus menjadi modal bagus untuk laga
berikutnya menghadapi pasangan Jerman Michael Fuchs/Birgit Michels.
Kiprah Indonesia di hari pertama cabang bulu tangkis
berakhir manis dengan kemenangan ganda campuran senior Tontowi Ahmad/Liliyana
Natsir. Menghadapi pasangan non unggulan asa Australia, Robin Middleton/Leanne
Choo . Pasangan yang disapa Owi/Butet ini menang straight set 21-7 dan 21-8
dalam waktu 25 menit.
Laga pertama penyisihan grup C menjadi penyesuain bagi Owi/Butet
sebelum menghadapi tantangan wakil Thailand Bodin Isara/Savitree Amitrpai dan Chan
Peng Soon/Goh Liu Ying dari Malaysia. Owi/Butet perlu mewaspadai Bodin/Savitree yang belum
pernah bertemu di lapangan pertandingan.
Laga awal Tommy
Sektor tunggal putra baru akan berkiprah hari ini. Unggulan
tujuh, Tommy Sugiarto akan mengawali pejuangan Indonesia di hari kedua saat
menghadapi Howard Shu dari Amerika Serikat. Secara peringkat dan pengalaman
Tommy jelas lebih diunggulkan.
Kemenangan dalam laga ini penting untuk mempertebal
kepercayaan diri putra mantan pebulutangkis nasional Icuk Sugiarto untuk
mengamankan posisi puncak di Grup J yang juga diisi pemain non unggulan lainnya
asal Kuba Osleni Guerrero.
Sementara itu Lindaweni baru akan bertanding pada Sabtu, 13
Agustus mendatang. Tunggal putri terbaik Indonesia ini akan menghadapi Vu Thing
Trang. Selanjutnya menantang jagoan Jepang Nozomi Okuhara di laga pamungkas
penyisihan Grup J.
sumber gambar @INABadminton
Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana, 12 Agustus 2016.
Comments
Post a Comment