Tiga Wakil Indonesia Berebut Tiket Semifinal India GPG 2016

Ket.gambar: hasil babak 16 besar, sumber @INABadminton

Setelah melewatkan pertandingan babak 16 besar India Grand Prix Gold 2016, Indonesia akhirnya hanya meloloskan tiga wakil ke babak perempatfinal.

Bertolak belakang dengan ganda putra yang tak mengirimkan satu wakilpun, sektor ganda campuran mengirim wakil terbanyak. Unggulan kedua sekaligus kandidat juara Praveen Jordan/Debby Susanto menjadi wakil terakhir yang lolos setelah menundukkan wakil tuan rumah Arun Vishnu/Aparna Balan. Praveen/Debby hanya butuh setengah jam untuk mengakhiri laga dengan skor 21-13 dan 21-17.

Di babak delapan besar Praveen/Debby akan ditantang wakil Jerman yang merupakan unggulan ketujuh Michael Fuchs/Birgit Michels. Sejauh ini kedua pasangan belum pernah bertemu.

Ganda campuran lainnya Ronald Alexander/Melati Daeva Octavianti siap menantang wakil Thailand lainnya Puavaranukroh Dechapol/Sapsiree Taerattanachai setelah sebelumnya menumbangkan pasangan senior Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam 15-21, 17-21. Kedua pasangan pun belum pernah bertemu.

Wakil terakhir dari sektor tunggal putri Maria Febe Kusumastuti yang akan menantang unggulan kelima asal Jepang Sayaka Sato. Di babak sebelumnya Maria Febe menyingkirkan wakil Amerika Serikat Iris Wang setelah menjalani laga seru tiga set, 9-21 21-17 dan 21-17.

Di atas kertas Maria Febe kuarang diunggulkan. Pasalnya dari tiga pertemuan terakhir tunggal peringkat 21 dunia itu belum pernah meraih satu kemenanganpun atas Sato yang berperingkat 15 dunia.


Kita berharap Febe bisa membuat kejutan. Demikianpun dua ganda campuran bisa mengunci tiket semifinal demi membuka jalan untuk membawa pulang gelar ke tanah air.
Berikut jadwal wakil Indonesia di babak perempaftinal, Jumat (29/01/16), sumber @BulutangkisRI


Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana, Jumat 29 Januari 2016

Comments

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Menulis Terus Sampai Jauh...

Millennial Marzukiana, Strategi “Proxy War” Ananda Sukarlan untuk Bang Maing