Bendera Merah Dua Kali Berkibar, Sejarah Baru untuk Ricciardo di GP Monako

Daniel Ricciardo/Crash.net

Tim Red Bull bakal mengawali balapan Formula One (F1) di Circuit de Monaco, Monako, Minggu (29/05/2016) besok dengan kepala tegak. Betapa tidak, andalan tim Daniel Ricciardo akan mengawali balapan di sirkuit jalanan yang membentang di kota Monte Carlo dan La Condamine itu dari posisi terdepan.

Dalam sesi kualifikasi driver asal Australia itu tampil tercepat dengan mengukir catatan waktu 1 menit dan 13,622 detik. Pebalap 26 tahun itu berhasil mengungguli dua raksasa dari Tim Mercedes, Nico Rosberg dan Lewis Hamilton.

Hasil ini menjadi catatan tersendiri bagi pebalap kelahiran Perth dan timnya. Untuk pertama kali Ricciardo meraih pole sepanjang karirnya. Dan untuk kali pertama pula Red Bull merengkuh posisi start terdepan sejak tahun 2013.

Pada sesi kulifikasi, bendera merah dua kali diacungkan. Saat sesi kualifikasi baru saja dimulai, tunggangan pebalap Sauber, Felipe Nasr mengeluarkan asap. Nasr tak bisa berbuat banyak dan hanya bisa menepikan mobilnya sebelum diangkat dengan crane keluar dari lintasan.

Berbanding terbalik dengan Ricciardo, rekan setimnya Max Verstappen justru ketiban sial. Beberapa detik sebelum Q1 berakhir, pebalap asal Belgia itu tak mampu mengendalikan mobilnya sehingga berakhir di pagar pembatas. Bendera merah kembali diangkat, mengisyaratkan sesi kualifikasi ditangguhkan sementara.

Untung saja remaja 18 tahun yang baru saja mengukir sejarah besar, menjuarai seri sebelumnya di Catalunya, Spanyol itu baik-baik saja. Namun, kecelakaan ini membuatnya harus mengawali balapan dari posisi 21 atau kedua dari urutan buncit sebelum Felipe Nasr yang lebih dulu mengalami nasib sial.

Sesi Q2 berjalan mulus tanpa ada kejadian tak mengenakkan. Namun nama-nama seperti Valtteri Bottas (Williams-Mercedes), Esteban Gutierrez (Haas), Jenson Button (McLaren), Felipe Massa (Williams), Romain Grosjean (Haas) dan Kevin Magnussen (Renault) harus tersisih. Berturut-turut mereka akan mengawali balapan dari posisi 11 hingga 16.

Di depan mereka bercokol Fernando Alonso (McLaren), Daniil Kvyat (Toro Rosso), Sergio Perez (Force India), Carlos Sainz (Toro Rosso) dan Kimi Raikkonen (Ferrari).

Sementara sang juara bertahan asal Inggris, Lewis Hamilton sempat mengalami masalah mesin di awal Q3 sehingga kecepatan tunggangannya tak maksimal. Hamilton pun harus rela mengawali balapan di posisi ketiga, di belakang rekannya Rosberg dan di depan pebalap Ferrari Sebastian Vettel serta Nico Hulkebnerg dari Force India.

Rio Haryanto?

Pebalap asal Indonesia ini akan mengawali balapan dari posisi ke-19. Melaju di atas lintasan sepanjang 3,34 itu, pebalap asal Surakarta itu hanya mampu mengukir waktu terbaik 1 menit dan 17,295 detik.

Berada di posisi -19, Rio setidaknya mampu mengukir catatan tersendiri. Pasalnya, untuk pertama kali driver 23 tahun itu mengasapi rekan setim, Pascal Wehrlein.

Pencapaian ini sekaligus membungkam kritik pebalap muda 21 tahun itu terhadap kinerja Rio selama sesi latihan bebas. Seperti dipublikasikan akun resmi F1, pebalap asal Jerman itu berseloroh bahwa Rio terlalu lambat di sesi latihan bebas ketiga.

"He's driving too slow" complains WEH about his @ManorRacing teammate HAR #MonacoGP," kicau Pascal di akun @F1.
Sumber dari @F1


Namun, pada sesi kualifikasi ini Rio harus mengakui keunggulan Jolyon Palmer. Sesama rookie yang kini berbendera Renault itu hampir selalu berada di belakang Rio. Tetapi kali ini giliran Palmer mendahului Rio, persisnya satu strip di depannya.

Dengan hasil kualifikasi ini, bisa diprediksi balapan besok akan berjalan sengit. Daya pikat kota pelabuhan yang indah itu makin kuat.

Apakah akan ada kejutan lagi seperti di seri sebelumnya? Kita tunggu saja  hingga pukul 19:00 WIB besok.

Hasil kualifikasi GP Monako (sumber Crash.Net):


1. Daniel Ricciardo AUS Red Bull-Renault 1m 13.622s
2. Nico Rosberg GER Mercedes-Mercedes 1m 13.791s
3. Lewis Hamilton GBR Mercedes-Mercedes 1m 13.942s
4. Sebastian Vettel GER Ferrari-Ferrari 1m 14.552s
5. Nico Hulkenberg GER Force India-Mercedes 1m 14.726s
6. Kimi Raikkonen FIN Ferrari-Ferrari 1m 14.732s*
7. Carlos Sainz Jr ESP Toro Rosso-Ferrari 1m 14.749s
8. Sergio Perez MEX Force India-Mercedes 1m 14.902s
9. Daniil Kvyat RUS Toro Rosso-Ferrari 1m 15.273s
10. Fernando Alonso ESP McLaren-Honda 1m 15.363s

11. Valtteri Bottas FIN Williams-Mercedes 1m 15.273s
12. Esteban Gutierrez MEX Haas-Ferrari 1m 15.293s
13. Jenson Button GBR McLaren-Honda 1m 15.352s
14. Felipe Massa BRZ Williams-Mercedes 1m 15.385s
15. Romain Grosjean FRA Haas-Ferrari 1m 15.571s
16. Kevin Magnussen DEN Renault-Renault 1m 16.058s

17. Marcus Ericsson SWE Sauber-Ferrari 1m 16.299s
18. Jolyon Palmer GBR Renault-Renault 1m 16.586s
19. Rio Haryanto INA Manor-Mercedes 1m 17.295s
20. Pascal Wehrlein GER Manor-Mercedes 1m 17.452s
21. Max Verstappen NED Red Bull-Renault 1m 22.467s
22. Felipe Nasr BRA Sauber-Ferrari no time Q1

Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana, 28 Mei 2016.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Image
Tommy Sugiarto (badmintonindonesia.org) Awal tahun yang bagus. Demikian kesan yang bisa diberikan terhadap penampilan para pebulutangkis kita di ajang super series tahun ini. Betapa tidak, di tiga turnamen kelas super series dan super series premier yang dihelat sejauh ini, Indonesia tak pernah kehilangan muka. Selalu saja ada wakil yang membawa pulang gelar juara ke Tanah Air. Torehan ciamik dibuka oleh Praveen Jordan/Debby Susanto. Ganda campuran masa depan Indonesia itu sukses menjadi juara All England Super Series Premier 2016. Prestasi yang ditorehkan pasangan nomor delapan dunia itu sekaligus menjaga nama besar Merah Putih di ajang tertua di dunia. Tak lama kemudian, giliran ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon . Tak diunggulkan, mereka sukses menggondol trofi India Open Super Series 2016. Itulah gelar super series pertama bagi keduanya. Menandai titik balik performa setelah terpuruk belakangan ini, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses me
Read more

Menulis Terus Sampai Jauh...

Image
Menulis membuat saya bisa melihat dari dekat orang nomor satu di negeri ini “Menulislah terus jangan berhenti, suarakan hati nuranimu. Kemudian setelah itu biarlah tulisan itu membela dirinya sendiri,  biarlah tulisanmu itu mengikuti takdirnya.” (Buya Hamka) Saya baru mengenal petikan masyur di atas belakangan, jauh bertahun-tahun setelah saya bergumul dengan dunia tulis-menulis. Ketika itu saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tidak ada maksud atau tujuan khusus saat itu. Yang ada hanya satu: menulis dan terus menulis. Bisa jadi perkenalan saya dengan dunia menulis berjalan beriringan dengan ketertarikan saya pada dunia literasi umumnya. Perkenalan saya dengan dunia menulis karena aktivitas membaca yang saya geluti pada waktu bersamaan. Membaca dan menulis menjadi satu paket. Ibaratnya, dua sisi berbeda untuk menandai sebuah koin yang sama. Itu semua tidak timbul serta-merta. Paket itu muncul, kemudian tumb
Read more

Millennial Marzukiana, Strategi “Proxy War” Ananda Sukarlan untuk Bang Maing

Image
Foto dari KAYA.ID Situasi politik di tanah air sedang panas. Titik didih semakin meningkat dan diprediksi akan menjadi-jadi mendekati hari H pemilihan langsung presiden dan wakil presiden Indonesia yang tak lebih dari tiga bulan lagi. Nah, ketika politik membuat kawan bisa menjadi lawan karena kepentingan menjadi segala-galanya, dengan cara apa kita bisa bersatu? Tanpa berpikir panjang kita bisa menyebut olahraga. Tengok saja ketika tim kesayangan kita bertanding atau kala atlet kebanggaan negara bertarung. Kita kompak memberi dukungan. Saat kemenangan diraih kita serempak bersuka ria. Sebaliknya, sedih dan tangis akan melitani bersama saat kemenangan gagal diraih. Selain olahraga-yang juga memiliki sisi destruktif dalam anarki dan huru-hara, musik adalah medium lain yang membuat kita bersekutu. Tidak ada dikotomi antara kawan dan lawan, kita dan mereka, lokal dan asing, kulit putih dan hitam, rambut kriting dan lurus, tua dan muda ketika berada di hadapan kesenian. Semu
Read more