Posts

Showing posts from March, 2016

Skuad Muda Merah Putih Dominasi Tim Inti Piala Thomas-Uber 2016

Image
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (badmintonindonesia.org) Putaran final Piala Thomas dan Uber di Kunshan,Tiongkok kian mendekat. Turnamen beregu prestisius itu akan dihelat pada 15-22 Mei 2016. Tim Thomas dan Uber Indonesia pun sudah mengetahui para lawannya menyusul undian pembagian grup yang baru saja dilakukan di Tonino Lamborghini Hotel, Kunshan, Tiongkok, Senin (21/3).  Tim Piala Thomas Indonesia bergabung dengan India, Thailand dan Hong Kong di grup B. Di atas kertas peluang Merah Putih untuk lolos dari fase grup hingga menghindarkan diri dari tim-tim unggulan di delapan besar terbuka lebar. Sebagai juara Kualifikasi Piala Thomas zona Asia, tingkat kekuatan tim Indonesia sudah bisa dilihat. Termasuk juga Thailand dan Hong Kong yang dihadapi di babak kualifikasi itu.  Namun munculnya nama India patut diwaspadai. Pasalnya India pernah mengalahkan Tiongkok di Kualifikasi Piala Thomas  walau negeri Tirai Bambu tak menurunkan kekuatan terbaik. “Ind

Sejarah Rio Haryanto Baru Saja Dimulai

Image
                                         Rio Haryanto (REUTERS/Brandon Malone) Rio Haryanto heads out fot the first time-the first official lap for and Indonesia in F1 history. Momentous stuff. Demikian petikan komentar langsung di situs resmi F1 jelang sesi latihan pertama balapan pembuka musim ini di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia. Waktu itu kira-kira pukul 12.44 waktu setempat. Jumat, 18 Maret 2016. Itulah saat pertama debutan asal Indonesia ini mengaspal secara resmi di lintasan F1. Sejarah baru bagi Rio dan bangsa Indonesia pun dimulai. Dalam sesi latihan pertama yang dipatok selama 1,5 jam, Rio beradu mengukir waktu tercepat dengan 21 pebalap lainnya. Pebalap 23 tahun itu coba mengakrabkan diri dengan tunggangan MRT05. Pun dengan arena lintasan yang akan dilahapnya secara resmi dua hari mendatang. Dalam kesempatan itu rookie asal Surakarta itu menunjukkan diri sejauh mana tingkat adaptasi dengan mobil dan lintasan sebagai persiapan penting jelang

Rio Haryanto dalam Tiga Pertanyaan

Image
                                             Rio Haryanto (REUTERS/Brandon Malone) Semringah. Percaya diri. Namun sedikit tegang. Demikian kesan sepintas lalu yang bisa kita tangkap dari berbagai potret Rio Haryanto dalam konferensi pers pertama sebagai pembalap F1 yang siap mengaspal di seri perdana musim ini di Sirkuit Melbourne, Australia, 18-20 Maret ini.     Terpilih sebagai satu dari enam pebalap F1, Rio duduk di barisan kedua. Ia berada tepat di belakang sang juara dunia Lewis Hamilton. Di samping Hamilton, duduk Sebastian Vettel  dari Tim Kuda Jingkrak Ferrari dan pebalap tuan rumah yang mengusung bendera Red Bull Racing, Daniel Ricciardo. Sejajar dengan Rio ada Esteban Gutierrez (Tim Haas) dan anak mantan pembalap F1 Jonathan Palmer yang juga debutan, Joylon Palmer (Tim Renault Sport).    Mengenakan baju abu-abu dengan banyak tulisan sponsor di sana-sini, Rio tampak tenang. Kedua tangannya dikatupkan dan tatapan mata fokus ke depan, seakan tak sabar untuk me

Membanggakan, Praveen/Debby Juara All England 2016

"Praveen/Debby, luar biasa. Selamat Juara All England! Saya dan seluruah rakyat Indonesia sangat bangga."  Demikian kicauan Presiden Joko Widodo di jejaring twitter resminya tak lama setelah Praveen Jordan/Debby Susanto naik podium juara ganda campuran All England 2016. Ya, pasangan muda ini menjadi satu-satunya wakil Indonesi yang sukses mengibaran Merah Putih di Barclaycard Arena, Birmingham, Inggris, Minggu (13/03).  Keduanya  sukses menjadi kampiun setelah menumbangkan unggulan enam asal Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.Walau kurang diunggulkan, pasangan rangking delapan dunia ini tampil cemerlang dan mengunci kemenangan dua set langsung 21-12 dan 21-17. Hasil gemilang ini tak lepas dari performa keduanya yang terus menanjak.  Meski enam kali kalah dalam sembilan pertemuan menghadapi Joachim/Christinna, Praveen/Debby tampil begitu percaya diri. Pertahanan yang kokoh, agresivitas yang tinggi dan kelihaian mengatur ritme permainan membuat keduanya

All England 2016, Kaca Besar Bulu Tangkis Indonesia

Image
                                              Praveen/Debby (badmintonindonesia.org) All England 2016 memang sudah usai, Minggu (13/03/2016) lalu. Namun bayangan tentang ajang super series premier pertama tahun ini belum juga lepas dari ingatan publik, terutama bangsa Indonesia. Betapa tidak, di Barclaycard Arena, Birmingham itu Merah Putih kembali berkibar setelah absen di tahun sebelumnya. Bukan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Greysia Polii/Nitya K.Maheswari dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang naik podium utama, melainkan Praveen Jordan/Debby Susanto. Hendra/Ahsan, Greysia/Nitya dan Owi/Butet-sapaan akrab Tontowi/Liliyana gagal mewujudkan target juara yang dibebankan kepada mereka. Kesuksesan Praveen/Debby di satu sisi dan kegagalan Hendra/Ahsan, Greysia/Nitya serta Owi/Butet memenuhi target, serta terpuruknya sektor tunggal putra dan tunggal putri  di sisi lain menjadi catatan tersendiri bagi dunia bulu tangkis tanah air. Ajang tertua di dunia sekaligus salah

Newcastle United dan Dilema Besar Benitez

Image
Ilustrasi BBC.com Rafael "Rafa" Benítez Maudes akhirnya dapat klub. Ia pun kembali lagi ke Inggris untuk ketiga kalinya. Setelah dipecat Real Madrid usai bertugas kurang dari tujuh bulan, pria 55 tahun itu diikat Newcaslte United. Demi Benitez, The Magpies rela menendang Steve McClaren keluar dari St.James’ Park. Manajemen Newcastle bukan tanpa alasan memberhentikan mantan pelatih timnas Inggris itu. Jurang degradasi sudah menjadi tempat diam Tim Krul dan kolega saat ini, buntut 16 kekalahan dalam 28 laga terakhir. Manajemen tentu tak mau melihat klub yang kini berada di posisi 19 itu terus terpaku dan pada akhirnya terlempar ke luar dari Liga Primer Inggris. Tak ada pilihan lain selain mengganti juru taktik. Target realistis dan maksimal yang dipatok Newcastle tak lain tetap bertahan di pentas tertinggi sepakbola Inggris itu. Maka reformasi di tubuh pucuk kepelatihan pun ditempuh. Harapannya, Benitez dengan segala pengalaman kepelatihanya mampu menuntaskan mis

Luar Biasa, Praveen/Debby Tembus Final All England 2016

Image
Praveen/Debby (badmintonindonesia.org) Luar biasa. Demikian kata yang sekiranya pas untuk menggambarkan penampilan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto di All England 2016. Saat senior mereka Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal mewujudkan target, Praveen/Debby tampil ke depan. Walau belum benar-benar tuntas, setidaknya kesuksesan menembus babak final turnamen tertua di dunia itu menjadi sebuah pencapaian yang fantastis. Ini pertama kali mereka merasakan atmosfer final turnamen yang mulai digelar sejak 1889 itu. Ditambah lagi langkah mereka ke partai puncak dicapai dengan menumbangkan para unggulan. Pasangan legendaris Tiongkok Zhan Nan/Zhao Yunlei menjadi korban ‘ledakan’ Praveen/Debby di semi final. Di atas kertas Praveen/Debby tak diunggulkan saat bertemu pasangan nomor satu dunia itu. Tujuh kali pertemuan selalu berakhir dengan kekalahan. Jangankan Praveen/Debby, senior mereka, Owi/Butet-sapaan karib Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pun tak berkutik saa

Tentang Sepak Bola Nasional, Sampai Kapan Kita (Terus) Memilih Jalan Sendiri?

Image
Ilustrasi: INDOSPORT.com Sepak bola nasional belum juga membaik. Jalan di tempat?  Bisa jadi. Atau lebih tepat semakin melangkah mundur. Tak terlihat langkah signifikan untuk mengatasi prahara sepak bola nasional. Yang ada hanyalah perang kepentingan yang semakin membatu dan menyisahkan ‘korban’ di mana-mana. Di tingkat elit, dua pemangku kepentingan, Menpora dan PSSI masih membangun tembok kukuh, malah semakin menjulang tinggi dan tebal. Penolakan kasasi yang diajukan Menpora, Imam Nahrawi oleh Mahkamah Agung, Senin (7/3) kemarin sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda penyelesaian. Malah alarm genderang perang sudah mulai terlihat. Dengan dalih belum menerima petikan putusan kasasi langsung dari pihak MA, Menpora siap-siap mengajukan PK (Peninjauan Kembali) (Detik.com). Sejatinya Menpora sudah tahu tentang substansi putusan walau belum mendapat surat langsung. Dan tak harus menunggu sampai menerima surat itu di tangan bila ingin mengambil sikap. Singkatnya, dalih y

Indonesia Sisakan Dua Wakil di Perempat Final All England 2016

Image
Praveen/Debby (badmintonindonesia.org) Target Indonesia di All England kali ini semakin mengarah gagal. Setidaknya tanda-tanda itu sudah terlihat setelah babak kedua turnamen tertua di dunia itu. Salah satunya adalah tersingkirnya ganda terbaik tanah air Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang dipatok membawa pulang gelar juara. Hendra/Ahsan tak mampu melewati  ganda kawakan Malaysia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong. Berjuang tiga set dalam tempo 49 menit, ganda nomor dua dunia itu menyerah 15-21, 21-15 dan 17-21. “Hari ini memang musuhnya bagus, nggak gampang mati, mereka mainnya rapi. Kami tidak kaget dengan hasil ini, karena dari awal juga sudah siap, mereka pemain yang bagus,” ungkap Hendra seperti dikutip dari badmintondindonesia.org. “Game kedua kami coba bangkit dan nggak memikirkan game pertama. Cara itu berhasil, apalagi lawan juga banyak bikin kesalahan sendiri. Game ketiga mereka lebih bagus. Mereka lebih safe, nggak gampang mati dan powernya juga bagus,” papar

All England 2016: Greysia/Nitya dan Jonatan Christie Dipulangkan Wakil Jepang

Image
Greysia/Nitya (badmintonindonesia.org) Pil pahit sudah harus ditelan ganda putri terbaik Indonesia Greysia Polii/NItya Krishinda Maheswari di babak pertama All England 2016. Alih-alih memenuhi target final, apalagi juara, pasangan nomor dua dunia ini malah pulang lebih awal. Greysia/Nitya tak mampu melewati hadangan wakil Jepang Naoko Fukuman/Kurumi Yonao. Bermain antiklimaks membuat lawannya berhasil memenangkan pertempuran selama 70 menit dengan skor akhir 18-21 dan 21-23. “Mereka kali ini main lebih baik dari kami. Pertahanan mereka kali ini lebih kompak. Jarang buat mati sendiri dan susah untuk dimatiin,” ungkap Greysia dan Nitya dikutip dari badmintonindonesia.org. Kekalahan ini amat mengejutkan. Di atas kertas Greysia/Nitya lebih diunggulkan. Ditambah lagi dalam empat pertemuan sebelumnya, Greysia/Nitya tak pernah kalah. Pertemuan terakhir di Japan Open 2015, Greysia/Nitya menang 16-21, 21-12 dan 21-11. “Di lapangan seharusnya kami bisa mengolah bola, nggak

Sejuta Makna Aksi Solidaritas Merah Putih untuk Rio Haryanto

Image
Ilustrasi: kemenpora.go.id Demikianlah tajuk aksi yang digelar Menpora, Imam Nahrawi dan jajarannya di Wisma Kemenpora, Senin (7/3) untuk membantu pebalap F1 Rio Haryanto. Cak Imam, demikian sapaan manis Menpora, tampaknya tak sekadar berbasa-basi untuk membantu pebalap 23 tahun itu.  Patut diakui janji bantuan Rp100 miliar dari pemerintah menimbulkan perdebatan luas dan masih harus melewati jalan terjal birokrasi dan regulasi. Namun demikian, Cak Imam memiliki cara lain untuk tetap memberikan perhatian kepada Rio. Salah satunya melalui aksi Solidaritas Merah Putih untuk Rio Haryanto itu.  Aksi tersebut sudah dimulai dari lingkungan sekitar Menpora. Dalam semangat sukarela, Cak Imam dan para pejabat eselon I, II, III, IV berikut jajaran Kemenpora memberikan donasi kepada Rio.  Cak Imam menegaskan bahwa sumbangan tersebut tak berasal dari pemotongan gaji, seperti wacana yang sempat berhembus belakangan ini. Rumor tersebut pun sempat membuat ibunda Rio, Indah Pennywati,

Tim Thomas dan Uber Indonesia Pastikan Tiket Putaran Final di Tiongkok

Image
J uara bertahan Tiongkok (gambar bwfbadminton.com) Seperti sudah diperkirakan sebelumnya, Tim Uber Indonesia pun mendapat satu jatah di putaran final Piala Thomas dan Uber yang akan dihelat di Kunshan, Tiongkok, 15-22 Mei 2016. Walau tersingkir di babak perempatfinal, Lindaweni dan kolega pun menyusul tim Piala Thomas yang tampil sebagai juara di babak kualifikasi yang dihelat di Hyderabad, India beberapa waktu lalu. Kepastian keikutsertaan Tim Uber di putaran final berdasarkan pengumuman resmi dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) setelah melakukan penghitungan poin peringkat dunia berdasarkan hasil kualifikasi Piala Thomas dan Uber atau yang disebut Continental Team Event yang digelar di lima zona yaitu Asia, Eropa, Oseania, Pan Amerika dan Afrika. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari badmintonindonesia.org, Tim Uber menempati peringkat keenam dari 16 slot yang tersedia. Tiongkok menempati posisi pertama dan sudah dipastikan lolos sebagai juara b ertahan dan tua