Pemerintah Beri “Hadiah” Tahun Baru untuk Penyandang Disabilitas
Penampilan BRSPDSRW, Melati, Jakarta/dokpri Know me for my abilities not my disability (Robert M. Hensel) Ketika berbicara tentang kaum difabel, sebutan yang pas untuk penyandang disabilitas, apa yang ada di benak anda? Keterbatasan, tentu saja. Cacat, sudah pasti. Tetapi apakah hanya sederet predikat minor tersebut yang pantas disematkan kepada mereka? Bukankah tidak ada seorang pun yang dilahirkan sempurna? Bila kita belum pernah berkenalan atau melihat mereka dari dekat, hati kita akan terenyuh dan emosi kita akan diaduk-aduk kala melihat bagaimana sekumpulan kaum tuna rungu bisa memainkan orkestra angklung dengan sangat indah. Berpakaian tradisional, kaum wanita mengenakan kerudung hijau dipadu baju merah, sementara yang pria berpenutup kepala motif batik dengan baju koko hitam, belasan anggota Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (BRSPDSRW) Melati, Jakarta menghipnotis seisi ruangan dengan instrumen lagu-lagu nasional.