Serba Serbi Sepak Bola Eropa Akhir Pekan-dari Nasib Tragis hingga Kado Manis

PSV Juara Liga Belanda/INDOSPORT.com

Liga Primer Inggris, Ligue 1 Prancis dan Serie A Italia telah lebih dulu mencapai klimaks sebelum musim reguler benar-benar berakhir. Leicester City, Paris Saint-Germain dan Juventus telah memastikan gelar juara di pentas domestik dengan sisa beberapa laga lagi.

Walau demikian beberapa pertandingan tersisa tetap penting bagi tim-tim lain yang berburu posisi terbaik di akhir musim. Meski telah gagal dalam perburuan gelar juara, setidaknya asa untuk berkiprah di level Eropa musim depan menjadi target terakhir yang dikejar dengan gigih.

Sementara itu, sejumlah liga top Eropa lainnya baru saja menjalani pekan menegangkan dalam rangka menggapai tangga juara. Persaingan sengit di antara para kontestan membuat laga akhir pekan kemarin benar-benar mendebarkan. Berbagai kejutan, hingga kekalahan tragis terjadi di sejumlah kompetisi.

Pertama, sempat tertunda, Bayern Muenchen akhirnya juara Bundesliga. Kemenangan tipis 2-1 atas Ingolstad di Audi Sportpark, Sabtu (07/05) malam WIB, memastikan Die Roten berhak atas trofi Bundesliga ke-26 atau keemat secara beruntun.

FC Hollywood sejatinya bisa memastikan gelar juara itu sepekan sebelumnya saat menghadapi Borussia Monchengladbach. Namun pesta yang sudah disiapkan di kandang sendiri itu harus ditangguhkan lantaran armada Pep Guardiola hanya mampu bermain imbang 1-1.

Saat itu di waktu bersamaan rival terdekat Borussia Dortmund meraih kemenangan besar sehingga perolehan poin Muenchen masih mungkin dikejar Die Borussien. Namun kini dengan tambahan tiga poin di kandang Ingoldstadt maka perolehan poin Muenchen sudah tak bisa dikejar sang rival. Dengan satu laga tersisa, raihan 85 poin Philip Lahm dan kolega sudah tak mungkin disamai Dortmund yang mengemas 77 poin.

Trofi Bundesliga ini menjadi kado perpisahan Guardiola bagi masyarakat Bavaria yang telah bersamanya selama tiga musim, setelah sebelumnya gagal menutup karirnya di Allianz Arena dengan trofi Liga Champions. Setidaknya sebelum hijrah ke Manchester City musim depan, Guardiola telah meninggalkan jejak positif di pentas domestik dengan tak pernah kehilangan trofi Bundesliga.

Kedua, Atletico Madrid tersisih dari persaingan juara La Liga. Kekalahan 1-2 atas Levante, Senin (9/05) dini hari WIB memupuskan harapan Los Rojiblancos untuk bersaing dalam perburuan gelar La Liga.

Setelah sebelumnya tampil perkasa di pentas Liga Champions usai menggenggam tiket final, El Atleti berhasrat menularkan hasil positif itu ke pentas domestik. Dengan kata lain, asa meraih trofi Liga Champions dan La Liga berada pada posisi yang sama.

Namun apa daya Estadio Ciudad de Valencia bukan tempat yang bersahabat bagi skuad Diego Simeone. Sempat unggul melalui gol cepat Fernando Torres di menit kedua, tuan rumah mampu menyamakan kedudukan melalui Victor Casadesus di menit ke-30. Gol Giuseppe Rossi di akhir pertandingan mendepak Los Colchoneros dari persaingan gelar La Liga.
Barcelona/Kompas.com



Kekalahan itu membuat posisi Atletico turun ke tempat ketiga, digusur Real Madrid yang meraih kemenangan tipis 3-2 atas Valencia. Sementara Barcelona berada di puncak klasemen setelah memetik kemenangan telak lima gol tanpa balas dalam derbi Catalonia menghadapi Espanyol.

Kini Barca berada di puncak dengan 88 poin, unggul satu poin dari Madrid. Walau perolehan poin Barcelona masih mungkin disamai Atletico bila mampu memenangkan pertandingan terakhir, namun tak cukup bagi mereka untuk bersaing dalam perebutan juara. Bagaimana pun Atletico tetap kalah melalui aturan head to head.

Kini perburuan gelar La Liga sepenuhnya berada di tangan dua musuh bebuyutan yakni Barcelona dan Real Madrid. Pertandingan pamungkas nanti akan menentukan siapakah pemilik gelar musim ini.

Ketiga, Ajax Amsterdam tersisih secara menyakitkan di laga penentuan juara Eredivisie. Hasil imbang atas tim promosi De Graafschap memupuskan harapan tim asal kota Amsterdam itu untuk menjadi kampiun. Padahal De Godenzonen telah menguasai klasemen Liga Belanda sejak pekan ke-28 setelah mengalahkan PSV Eindhoven.

Namun dalam laga penentuan, Minggu (08/05) Ajax justru gagal melanjutkan trend positif untuk merengkuh trofi bergengsi itu untuk ke-34 kali.

Dengan raihan 81 poin, Ajax butuh kemenangan dalam laga tersebut. Harapan itu sempat membuncah setelah Amin Younes mencetak gol di menit ke-16. Mendominasi laga, Ajax hamper pasti mengklaim gelar juara. Sayang keunggulan itu berubah petaka di menit ke-55 setelah Bryan Smeets menyamakan kedudukan bagi tim yang kini berada di   zona play-off degradasi, itu.

Sementara sang rival justru meraih kemenangan atas  PEC Zwolle dengan skor telak 1-3 untuk menambah koleksi gelar Eredivisie mereka menjadi 23.

PSV memetik hasil positif berkat gol Jurgen Locadia di menit 34 dan dua gol Luuk de Jong pada menit ke-43 dan 67'. Sementara gol tunggal Zwolle dicetak oleh Ouasim Bouy di menit ke-66. 
  
Keempat, trofi Serie A Juventus dinodai tim degradasi. Setelah tak terkalahkan dalam waktu tujuh bulan, menjelang berakhirnya musim reguler Bianconeri justru menorehkan hasil negatif. Bertandang ke
Stadion Marc'Antonio Bentegodi, Senin (09/05) dini hari WIB, armada Max Allegri bertekuk lutut di tangan tuan rumah Hellas Verona.

Sejak  terakhir kali menelan kekalahan pada 28 Oktober 2015 dari Sassulolo, Nyonya Besar kembali merasakan kekalahan. Itulah kekalahan kelima Juve musim ini.
Luca Toni/Detik.com


Gol tunggal kemenangan Verona dicetak oleh pemain kawakan Luca Toni. Eksekusi sempurna ala panenka memastikan kemenangan Verona sekaligus menjadi kado perpisahan bagi pemain legendaris Italia itu. Setelah laga emosional itu Toni gantung sepatu..

"Sulit untuk mengatakan apa yang saya rasakan sekarang ini. Saya hanya bisa mengatakan terima kasih ke semua orang yang mengizinkan saya untuk menjalani malam magis ini," ungkap pemain 38 tahun itu kepada Mediaset Premium.

Kelima, Manchester City terancam gagal ke Liga Champions. Liga Primer Inggris memang sudah mencapai puncak. Leicester City sudah mengklaim juara. Namun, persaingan tim-tim di bawahnya masih berlangsung sengit. Arsenal dan Tottenham Hotspur sedang bersaing menjadi runner-up.

Hasil imbang 2-2 antara Arsenal dan Manchester City di Etihad Stadium, (Minggu 08/05) sama-sama berdampak buruk bagi kedua tim. Meriam London gagal menyamai perolehan poin Tottenham yang kini berjumlah 70 poin.
Sementara bagi The Citizen tambahan satu poin tak hanya menjauhkan mereka dari Arsenal, juga membuat rival sekota Manchester United kian mendekat. Dengan 65 poin, Manchester Biru hanya berjarak dua poin dari The Red Devils. Dengan satu laga yang belum dimainkan Manchester Merah berpeluang menggusur posisi City di empat besar.

Posisi Arsenal, dan duo Manchester sedang genting. Laga terakhir akan menentukan siapa yang berhak menemani Tottenham dan Leicester ke zona Liga Champions dan tim mana yang akan bertahan di kasta kedua Eropa, Liga Europa.

Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana, 9 Mei 2016.

Comments

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Menulis Terus Sampai Jauh...

Millennial Marzukiana, Strategi “Proxy War” Ananda Sukarlan untuk Bang Maing