Inspirasi 1998 untuk Tim Thomas dan Uber Indonesia 2016
Kontingen Piala Thomas dan Uber Indonesia 2016/badmintonindonesia.org
Ajang bulu tangkis beregu prestisius, Piala Thomas dan Piala
Uber 2016 akan mulai dihelat di Kunshan Sport Center Stadium, Tiongkok, Minggu
(15/05) besok. Sebanyak 16 tim putra dan 16 tim putri terbaik sejagad akan
memperebutkan supremasi ajang beregu itu hingga 22 Mei mendatang.
Berkekuatan 20 pemain, Indonesia datang dengan mengandalkan
para pemain muda, baik di tim Thomas mapun Uber. Mereka tiba sejak beberapa hari lalu dan kini
sedang beradaptasi dengan lapangan dan hawa setempat.
Para Arjuna dan Srikandi akan memulai perjuangan mereka di
babak penyisihan grup di hari pertama besok. Tim Thomas akan menantang lawan
pertamanya di grup B, Hong Kong pada pukul 17.30 WIB. Sementara, tim Uber
bersua sesama penghuni grup C asal benua Eropa, Bulgaria.
Menghadapi Hong Kong, Merah Putih tampaknya masih
mengandalkan para pemain senior untuk menyemangati para pemain muda. Tunggal
terbaik Tanah Air, Tommy Sugiarto serta ganda senior Mohammad Ahsan/Hendra
Setiawan akan memimpin para junior.
Kehadiran ketiga pemain itu amat penting demi memberikan
suntikan tenaga bagi Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Ihsan Maulana
Mustofa, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Angga Pratama dan
Ricky Karanda Suwardi.
Dengan target tinggi menjadi juara di ajang beregu ini,
Indonesia tak bisa lengah dari awal. Langkah pertama menghadapi Hong Kong amat
menentukan kiprah selanjutnya. Kemenangan atas Hong Kong akan menambah kepercayaan
diri saat menghadapi dua lawan kuat lainnya di grup B yakni India dan Thailand.
Menghadapi Hong Kong, Indonesia perlu waspada. Berdasarkan
peringkat tim Indonesia memang lebih baik. Merah Putih di posisi keempat
sementara Hong Kong di urutan ke-9.
Namun, secara individu, Indonesia kalah di sektor tunggal.
Selain Tommy Sugiarto, peringkat BWF tunggal putra lainnya baik Jonatan,
Anthony maupun Ihsan di belakang tiga tunggal terbaik Hong Kong yakni NG Ka
Long Angus (rangking 11), Hu Yun (peringkat 14), dan Wei Nan (17 dunia).
Sementara, di sektor ganda peringkat Hendra/Ahsan (dua
dunia), Angga/Ricky (peringkat 12) serta Marcus/Kevin (13 dunia) jauh lebih
tinggi dari ganda terbaik Hong Kong Or Chin Chung/Tang Chun Man di peringkat 48
dunia.
Walau peringkat tunggal putra Indonesia di belakang Hong
Kong, pengalaman babak kualifikasi Piala Thomas di India pada awal tahun ini
menjadi bekal berharga. Bertemu Hong Kong di delapan besar, Merah Putih tampil
perkasa. Selain Tommy dan Ahsan/Hendra, tunggal putra Anthony Ginting (rangking
23 dunia) mampu membungkam NG Ka Long untuk mengunci skor kemenangan Indonesia
3-0.
Tampil sebagai juara usai menumbangkan juara bertahan Jepang
yang turun dengan kekuatan penuh menjadi indikator kekuatan Indonesia saat ini.
Namun, situasi bisa berubah di lapangan. Apalagi putaran
final ini menjadi tantangan sekaligus batu ujian sesungguhnya mengingat semua
kontestan sudah mempersiapkan diri secara lebih baik. Hawa dan tekanan pun
berbeda.
Pengalaman di Piala Thomas 2014 menjadi contoh. Turun dengan
deretan pemain top kala itu seperti Tommy Sugiarto, Simon Santoso, Hendra/Ahsan
dan Angga Pratama/Rian Agung Saputra, Merah Putih harus menelan pil pahit
digasak tim non unggulan Malaysia 3-0 di babak semi final.
Sapu bersih
Tim Uber mendapat lawan mudah di laga pertama. Menghadapi
Bulgaria tanpa Nitya Krishinda Maheswari dan Lindaweni Fanetri, Greysia Polii
dan kolega diunggulkan untuk meraih kemenangan telak.
Target sapu bersih mutlak dipegang bila ingin memenuhi
target lolos ke delapan besar. Bersaing dengan Thailand dan Hong Kong di Grup
C, Indonesia minimal harus mengamankan dua kemenangan demi mewujudkan target
tersebut.
Indonesia mengandalkan Maria Febe yang secara peringkat
masih di atas para tunggal Bulgaria seperti Linda Zetchiri (40) dan Petya
Nedelcheva (70 dunia). Namun peringkat Linda Zetchiri masih lebih baik dari
para pemain muda lainnya seperti Fitriani (53 dunia) dan Hanna (63 dunia).
Di sektor ganda Bulgaria masih mengandalkan duet kakak-adik Stefani Stoefa/Gabriella
Stoefa. Di pentas Eropa kakak beradik itu sangat diperhitungkan. Sehingga patut
diwaspadai oleh pasangan muda Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani
dan Rosyita Eka Putri Sari/Della Destiara Haris.
Bila bertemu duo Stoefa, Anggia/Ketut sudah memiliki modal
berharga yakni kemenangan di All England 2016. Walau harus berjuang rubber game,
Anggia/menang dengan skor akhir 21-23, 21-18, 21-15.
Sebagaimana diungkapkan kapten tim Greysia Polii,
pertandingan melawan Bulgaria menjadi modal untuk mencuri kemenangan sebelum
bertemu lawan berat lainnya.
“Laga melawan Bulgaria adala
sebuah keuntungan buat kami karena belum tampil lawan yang paling berat yaitu
Thailand dan Hong Kong. Pertandingan ini kami manfaatkan untuk pemanasan, nyoba
lapangan dan bisa ambil hawa pertandingan,” ungkap Greysia dikutip dari
badmintonindonesia.org.
Inspirasi 1998
Walau menjadi pengumpul gelar Piala Thomas terbanyak yakni
13 kali, Indonesia sudah lama berpuasa. Terakhir kali trofi tersebut dibawa ke
Tanah Air pada 2002 silam usai mengalahkan tuan rumah Malaysia dengan skor 3-2
di Guanzhou, Tiongkok.
Berbanding terbalik dengan Tim Thomas, Tim Uber Indonesia
baru tiga kali menjadi juara. Sementara Tiongkok yang sembilan kali merebut
Piala Thomas, merajai Piala Uber dengan 13 trofi.
Kemenangan Indonesia di Piala Thomas tahun 1998 menjadi
kisah inspiratif bagi para pebulutangkis Indonesia saat ini. Seperti diutarakan
mantan ganda putra terbaik dunia Rexy Mainaky, perjuangan Merah Putih saat itu bisa
menjadi motivasi bagi para juniornya saat ini.
“Kala itu suasana negara sedang genting karena ada kerusuhan
tahun 1998. Saat tanding itu konsentrasi kami terpecah antara pertandingan dan
mikirin keluarga di Jakarta,” ungkap pasangan Ricky Soebagdja ini.
“Namun, justru ini menjadi
semangat buat kami untuk membela negara Indonesia,” lanjutnya.
Tak hanya itu, menurut Rexy,
di dalam tim mereka memiliki cara tersendiri untuk memotivasi pemain. Melibatkan
para pemain muda menjadi cara untuk menimba pengalaman, walau mereka harus bertugas
membawa shuttlecock ke tempat latihan, menyediakan air mineral hingga menjadi
tukang cuci pakaian para pemain senior.
“Tahun 1998, seorang Tony Gunawan dan Taufik Hidayat itu
jadi tukang laundry, mereka membantu kami mencuci dan menjemur pakaian senior
yang sedang bermain di Piala Thomas. Mereka memang sengaja diajak ke Kuala Lumpur
untuk menimba pengalaman dan belajar dari senior bagaimana bertanding di event
beregu,” tutur Rexy.
Namun, cara tersebut bukan tanpa arti. Dua tahun kemudian
saat Piala Thomas dihelat di Kuala Lumpur, Malaysia, Taufik Hidayat dan Tony
Gunawan menjadi bintang. Mereka tampil brilian dan turut menyumbang poin untuk
kemenangan telak Indonesia atas Tiongkok.
“Tetapi dua tahun kemudian, bisa kita lihat sendiri
bagaimana seorang Taufik Hidayat tampil begitu brilian dan menjadi penentu
kemenangan tim Thomas. Begitupun Tony yang ikut menyumbang poin,” lanjut Rexy.
Pada pertandingan final itu Hendrawan yang turun
sebagai tunggal pertama sukses mengalahkan Xia Xuanze,1-11, 15-2, 15-3. Rexy
Mainaky/Tony Gunawan menyumbang poin kedua setelah membungkam Yu Jinhao/Chen
Qiqiu, 15-9, 15-2.
Sebagai tunggal kedua, Taufik tampil ciamik dan menjadi
pahlawan tim Thomas usai membungkam Ji Xinpeng dengan skor 15-9, 17-14.
“Jadi untuk pemain-pemain muda,
manfaatkanlah kesempatan bertanding di Piala Thomas dan Uber ini
sebaik-baiknya. Siapa tahu dua tahun kedepan, kalian yang akan menjadi ujung
tombak atau penentu kemenangan tim,” pesan Rexy.
Apakah inspirasi 1998 itu kita tunggu hasilnya dua tahun ke
depan? Atau Merah Putih bisa lebih dini berjaya?
Selamat berjuang…
Berikut jadwal pertandingan tim Piala Thomas dan Uber 2016:
Penyisihan Grup
Minggu, 15/5
08.30, Lapangan 3
Piala Uber
Indonesia vs Bulgaria
19.00, Lapangan 2
Piala Thomas
Indonesia vs Hong Kong
Senin, 16/5
13.30, Lapangan 1
Piala Uber
Indonesia vs Hong Kong
Selasa, 17/5
13.30, Lapangan 2
Piala Uber
Indonesia vs Thailand
19.00, Lapangan 2
Piala Thomas
Indonesia vs Thailand
Rabu, 18/5
13.30, Lapangan 2
Piala Thomas,
Indonesia vs India
Kamis, 19/5
13.00 – 19.00
Perempat Final Piala
Thomas dan Uber
Jumat, 20/5
13.00 dan 19.00
Semifinal Piala
Thomas dan Uber
Sabtu, 21/5
13.00
Final Piala Uber
Minggu, 22/5
13.00
Final Piala Thomas
Ket: waktu
pertandingan adalah waktu Kunshan yang 1 jam lebih cepat dari WIB.
http://www.kompasiana.com/charlesemanueldm/inspirasi-1998-untuk-tim-thomas-dan-uber-indonesia_5736f32dd67e610909175d6f
Comments
Post a Comment