Terima Kasih Van Gaal, Selamat Datang Mourinho

Sumber gambar Dailymail.co.uk

Merujuk pada BBC.com, tak kurang dari 54 menit setelah menjuarai Piala FA, Sabtu (21/5/2016) kabar buruk langsung menghujam Louis van Gaal. Media yang sama menghembuskan kabar pemecatan Sang Meneer dari kursi pelatih Manchester United.

Bahkan sebelum itu, media yang sama sudah berspekulasi bahwa laga menghadapi Crystal Palace akan menjadi yang terakhir bagi Van Gaal. Apa pun hasil akhirnya, ia bakal ditendang keluar dari Old Trafford. Nama Mourinho yang sudah disebut-sebut sebelumnya langsung diklaim sebagai suksesor.

Jarum jam sempat berhenti. Waktu seperti berjalan lambat. Dua hari menanti kepastian rumor tersebut. Puncaknya, Senin (23/5) malam kicauan di jejaring sosial menyeruak lagi. Menyusul pemberitaan media-media Inggris bahwa pria 64 tahun telah didepak.

Namun, seakan belum bisa menerima kenyataan, beberapa media nasional masih menanti informasi resmi dari Old Trafford, sehingga belum mau mengutip begitu saja. Bisa dipastikan, dalam masa penantian itu nama Van Gaal dan Mourinho jadi topik utama.

Kurang lebih delapan setengah jam kemudian, Manchester Merah mengeluarkan pernyataan resmi. Intinya, membenarkan segala rumor dan pemberitaan yang sudah lebih dulu tercium oleh BBC itu.
"Saya ingin berterima kasih kepada Louis dan stafnya atas kerja istimewa mereka selama dua tahun terakhir yang dipuncaki dengan mencetak rekor juara Piala FA untuk kali ke-12," wakil presiden eksekutif Ed Woodward angkat bicara, dikutip dari Goal.com.

Di jagad sepak bola dunia, kejadian yang baru saja menimpa pria asal Amsterdam itu bukan barang baru. Hampir tak ada satu pelatih pun, sehebat-hebatnya ia, mampu mempertahankan kepentingannya di atas kepentingan klub.

Seperti Van Gaal yang mengaku sangat kecewa dibuang begitu saja padahal masih ada tiga tahun masa pembuktian, sama sekali tak bisa mengubah nasibnya.

Performa buruk Setan Merah musim ini tak bisa ditutup-tutupi. Dana belanja yang besar hingga berhasil mendatangkan deretan pemain bintang, tak mampu menghadirkan gaya bermain yang mengesankan.

Dua tahun di The Theatre of Dreams, Van Gaal telah membelanjakan lebih dari 250 juta poundsterling. Namun hasil akhir jauh panggang dari api. Kehadiran Memphis Depay, Anthony Martial, beberapa dari deretan pemain mahal yang dibeli eks pelatih Barcelona itu hanya mampu  mengantar United ke posisi lima besar. Lagi-lagi, gagal tampil di Liga Champions.

Di musim pertamanya Van Gaal berhasil mengangkat Setan Merah dari tubir keterpurukan hingga ke posisi empat besar. Alih-alih kian meningkat, musim ini hasilnya jauh lebih buruk. Liga Europa kembali menjadi panggung United. Gagal bersaing dengan Manchester City, Arsenal, Tottenham Hotspur hingga Leicester City.

Hasil buruk itu merupakan buah dari strategi dan gaya bermain yang diracik. Di tangan Van Gaal kurang terlihat United yang atraktif. Malah, seperti kecaman banyak pihak, yang ditampilkan para pemain United di lapangan sangat membosankan.

Mantan pelatih United, Rene Meulensteen misalnya, pernah menyebut Van Gaal terlalu berhati-hati dalam menerapkan strategi. Informasi dan indoktrinasi yang diberikan kepada para pemain akhirnya menghasilkan permainan yang lamban. Tempo yang amat menjemukkan.

Salah satu anggota barisan suporter United, Ian Stirling menggambarkan gaya sepak bola di bawah Van Gaal mirip seperti permainan catur. Sangat taktis namun sangat jauh dari kata menghibur. Tak segan ia menyebut gaya yang ditampilkan Van Gaal adalah yang terburuk dalam sejarah kepelatihan di Old Trafford.

Hasilnya pun bisa diduga. Permainan menjadi kurang menghibur. Produktivitas pun sangat minor. Sepanjang musim ini Wayne Rooney dan kolega hanya mampu mencetak 49 gol, jumlah kemasukan terburuk dalam sejarah klub selama 26 tahun terakhir, atau sejak musim 1989/1990. Bahkan United pernah melakoni 11 pertandingan kandang tanpa gol di babak pertama.

Dalam kekurangannya, Van Gaal bukan tanpa prestasi. Walau hanya bisa memberikan satu trofi yang dibalas dengan cibiran fans Setan Merah, setidanya ia telah memberikan fondasi yang bagus bagi masa depan tim. Regenerasi pemain Setan Merah.

Selama berada di Old Trafford ia telah memberikan kesempatan kepada 14 jebolan akademi untuk naik panggung. Kepercayaan tersebut sudah berbuah manis. Jesse Lingard mencetak gol kemenangan di partai final Piala FA.

Ada juga striker Marcus Rashford yang telah mencetak delapan gol sejak debutnya pada Februari lalu. Bahkan berkat Van Gaal, pemain 18 tahun itu mendapat satu tempat di timnas Inggris.

"Dia meninggalkan kita dengan warisan kepercayaan diri beberapa pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka di panggung tertinggi," aku Woodward dikutip dari Daily Mail.co.uk.
Mourinho berkemas dari London ke Manchester/dailymail.co.uk


Makin panas

Van Gaal angkat kaki dari Manchester dengan membawa pesangon tak kurang dari 6,4 juta poundsterling per tahun. Bersama eks pelatih Ajax itu pergi juga sang asisten pelatih Max Reckers, Frans Hoek dan Albert Stuivenberg.

Era baru kepelatihan United pun tiba. Hingga artikel ini ditulis, informasi soal manajer baru masih dinanti. Namun sepertinya hampir pasti Mourinho bakal mengambil posisi Van Gaal. Tak lama setelah Van Gaal dipecat, Mou dan sang agen Jorge Mendes dikabarkan tengah berada di Manchester berbicara dengan manajemen klub.

Bila Mou benar-benar menjadi pelatih,maka era baru Setan Merah pun tiba. Sosok Mourinho akan membawa perubahan mendasar baik dalam tim maupun persaingan antarklub.

Siapa yang tak kenal gaya bermain dan temperamen Mourinho? Mantan pelatih Porto, Inter Milan dan Real Madrid itu adalah salah satu yang menyukai kemapanan, termasuk dalam urusan pemain. Apakah regenerasi yang telah ditanam Van Gaal akan berlanjut di tangan pria Portugal itu?

Selain itu, siapa yang tak tahu bagaimana relasi Mourinho dengan para manajer lainnya? Drama ‘permusuhan’ Mourinho dan juru taktik Arsenal, Arsene Wenger jilid kesekian muncul lagi. Atmosfer persaingan dengan dua manajer baru, Pep Guardiola (Manchester City) dan Antonio Conte (Chelsea) bakal meninggi.
Potret masa lalu Mourinho dan Guardiola/dailymail.co.uk


Tentu, Mou akan berjuang habis-habisan untuk memenangkan persaingan itu. Ia tak mau mengulangi nasib buruk di Chelsea, yang didepak setelah hanya bertugas selama tujuh bulan.

Lebih jauh, ia pun akan menunjukkan kepada para ‘pendatang baru’, bahwa dirinyalah penguasa Liga Inggris. Membuat United menjadi pemenang di kancah domestik, seperti saat membawa Real Madrid merajai La Liga pada 2012.

Tak cukup di situ. Sebagai sosok ambisius, Mou pun akan membuat sayap United semakin mengepak, terbang lagi di benuar Eropa. Persis seperti saat membawa Porto dan Inter Milan merengkuh trofi Liga Champions, masing-masing pada tahun 2004 dan 2010.

Bila demikian adanya, publik akan menyaksikan bagaimana para manajer terbaik dunia yang saat ini berkumpul di Liga Primer Inggris itu saling ‘berperang’. Tentu, akan menghasilkan ‘peperangan’ yang menarik, yang membuat kompetisi tersebut semakin memikat. Tentu saja pula, semakin mahal.


Terima kasih Van Gaal…selamat datang Mourinho…

Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana, 25 Mei 2016.

http://www.kompasiana.com/charlesemanueldm/terima-kasih-van-gaal-selamat-datang-mourinho_5743bc7ed49373d604e389c5

Comments

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Millennial Marzukiana, Strategi “Proxy War” Ananda Sukarlan untuk Bang Maing

Menulis Terus Sampai Jauh...