Saatnya Sentul Bersolek untuk MotoGP 2017

Peta Sirkuit Sentul/Kompas.com

Sirkuit Sentul yang terletak di wilayah Bogor, Jawa Barat dipastikan menjadi tuan rumah MotoGP 2017. Hal ini dipastikan setelah Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Senin (03/05) lalu.

Sebelumnya muncul gagasan membuat sirkuit jalanan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Persis seperti sirkuit di Monako dan Singapura. Bahkan gagasan ini sempat mendapat respon positif dari Jokowi.

Ide membuat sirkuit jalanan itu berkembang di tengah tarik ulur antara pengelola Sirkuit Sentul dan pihak pemerintah. Dengan dalih uang pemerintah tak bisa digelontorkan untuk swasta, maka wacana tentang tuan rumah sempat menghangat.

Rupanya pemerintah tak mau ambil risiko perhelatan MotoGP mengganggu persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Dengan Jakarta sebagai salah satu tuan rumah bersama Palembang dan GBK sebagai titik sentralnya, maka renovasi arena tersebut tak ingin diganggu dengan persiapan MotoGP yang sudah barang tentu membutuhkan tingkat persiapan yang tinggi.
Dalam rentang waktu yang semakin mepet, dan tingkat kesibukan sosial ibu kota yang tinggi maka memilih salah satu dari keduanya menjadi keputusan bijak.

Selain ide sirkuit jalanan, sebelumnya muncul pula gagasan untuk membangun sirkuit baru. Sejumlah daerah bahkan terang-terangan menawarkan diri untuk membangun sirkuit MotoGP. Salah satunya dari Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin yang ingin membawa MotoGP ke Palembang.
Namun, rencana pembangunan sirkuit baru membutuhkan persiapan yang tak singkat. Bila kesempatan emas menjadi tuan rumah padak musim 2017 tak jatuh ke tangan lain, seperti yang telah diberikan Dorna pada 2015, maka pilihan untuk meremajakan sirkuit yang ada menjadi pilihan realistis.

Akhirnya kita mendapatkan jawaban pasti bahwa Sirkuit Sentul ditetapkan sebagai tuan rumah perhelatan event balap motor paling akbar di dunia itu.

Peta Sirkuit Sentul/Gambar Kompas.com

Bagi pengelola Sirkuit Sentul, keputusan ini menegaskan keseriusan mereka untuk menjadi tuan rumah dengan tanpa campur tangan pemerintah sekalipun. Sebelumnya CEO Sentul, Tinton Soeprapto telah bertekad untuk menjadi tuan rumah dengan bertumpu pada kaki sendiri. Tak hanya mencari sponsor untuk merenovasi Sirkuit yang sudah ketinggalan, uang commitment fee pun ingin ditanggung sendiri tanpa mau membebankan APBN.

Tanggung jawab siapa?

Menyusul keputusan ini maka pihak Sentul pun akan segera bersolek. Renovasi di sana sini mutlak dibuat, melihat kondisi sirkuit yang jauh dari layak.
Walau demikian pemerintah tak bisa tidak ambil bagian mengingat event tersebut membawa nama Indonesia.

Sekalipun pemerintah tak dilibatkan secara penuh dalam pendanaan untuk pembangunan infrastruktur, kontribusi dalam bentuk lain sangat mungkin diberikan.
Salah satunya seperti tertulis di laman resmi Kemenpora.

"Seandainya ada penggunaan APBN mungkin hanya dipertimbangkan sebatas untuk membayar commitment fee sebesar € 7 juta untuk tahun 2017 (yang harus dibayarkan paling lambat bulan Agustus 2017), berikutnya sebesar € 8 juta untuk tahun 2018 dan sebesar € 8,4 juta untuk tahun 2019."

Untuk mematangkan persiapan itu maka pihak Pemerintah dan pengelola perlu duduk bersama untuk membicarakan berbagai hal penting. Perlu dipastikan bentuk-bentuk kerja sama yang bisa dibangun antara kedua belah pihak.

Event ini bukan hanya bersifat business to business, tetapi menyangkut nama baik dan kepentingan Indonesia. Karena itu kerja sama sinergis perlu dibangun.

"Harapannya sebelum Juni sudah kontrak karena waktunya juga sudah mepet kan. Tapi kalau Mei sudah bisa, ya, Mei saja tandatangannya," harap Manajer Sirkuit Sentul Ananda Mikola beberapa waktu lalu.

Sebagaimana diketahui pihak Dorna membutuhkan jawaban hitam di atas putih berupa penandatanganan kontrak sebelum Juni tahun ini. Selain itu, perlu dibayar event fee, bila ingin menjadi tuan rumah tiga tahun, sebesar 23,4 juta euro (sekitar Rp 352,9 miliar), Rinciannya, 7 juta euro untuk tahun 2017, 8 juta euro untuk 2018, dan 8,4 juta euro untuk 2019.


Saatnya Sentul bersolek..selamat datang MotoGP 2017…

Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana, 6 Mei 2016.

Comments

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Millennial Marzukiana, Strategi “Proxy War” Ananda Sukarlan untuk Bang Maing

Menulis Terus Sampai Jauh...