Berkat Abadi, Fajar Baru dari Luar Jawa di #DjarumSuperliga 2017
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya dengan trofi Australia Open 2016 akan memperkuat Berkat Abadi di Djarum Superliga 2017/Tribunnews.com |
Dalam hitungan minggu, salah satu liga bulu tangkis
prestisius akan digelar di GOR DBL Arena Surabaya, 19-26 Februari nanti. Ya,
Djarum Superliga. Turnamen ini menyusul India Premier Badminton League (PBL)
yang telah digelar sejak awal tahun dan baru saja berakhir 14 Januari lalu.
PBL terus memoles diri menjadi daya tarik tersendiri. Untuk
menarik para pemain papan atas dunia, ganjaran hadiah pun sangat menggoda. Tahun
ini tim pemenang berhak atas uang tunai sebesar 6 crore (60 juta rupee) atau
sekitar Rp 11,8 miliar kepada setiap pemenang.
Tak pelak enam tim yang ambil bagian kali ini berlomba-lomba
menggaet rata-rata lima pemain asing, dengan sebagian besar berlabel top. Delhi
Acers misalnya merekrut Jan O Jorgensen (Denmark), Son Wan Ho (Korea Selatan),
Nichaon Jindapol (Thailand) serta ganda putra juara All England 2016 dari
Rusia, Vladimir Ivanov dan Ivan Sozonov.
Tim lainnya, Awadhe Warriors tak mau kalah. Mereka merekrut
Wong Wing Ki (Taiwan), Bodin Issara dan Savitree Amitrapai dari Thailand, Goh v
Shem (Malaysia) dan mantan pemain ganda putra timnas Markis Kido untuk
memperkuat armada mereka dengan sejumlah bintang India seperti Srikanth Kidambi
dan Saina Nehwal.
Mumbai Rockets menggaet pemain tampan yang baru saja mundur
dari timnas Korea Selatan Lee Yong Dae. Berikut pemain Korea lainnya, Sung
Ji-hyun dan Nipitphon Puangpuapech dari Thailand.
Tunggal putri nomor dua dunia Carolina Marin dan ganda putra
Tan Boon Heong dan Tan Wee Kiong asal Malaysia diborong oleh Hyderabad Hunters.
Ditambah tunggal putra asal Inggris Rajiv Ouseph untuk mengimbangi para pemain
lokal seperti Sameer Verma dan Sai Praneeth.
Tim berikutnya, Bengaluru Blasters diperkuat Viktor Axelsen
(Denmark), Boonsan Ponsana (Thailand) serta pemain ganda dari Korea, Ko Sung-hyun
dan Yoo Yeon-seong. Tak ketinggalan Chennai Smashers dengan Tanongsak
Saensomboonsuk (Thailand), Tommy Sugiarto (Indonesia), Gabby Adcock dan Chris
Adcock (Inggris), dan Mads Pieler Kolding (Denmark). Chennai mengkombinasikan
para pemain asing itu dengan produk dalam negeri seperti Parupalli Kashyap, P.
V. Sindhu, Arundhati Pantawane, B. Sumeeth Reddy, Ramya Tulasi.
Melalui pertarunga sengit Chennai akhirnya berhasil menjadi
juara. Bertanding di Siri Fort Complex, New Delhi, Chennai mengalahkan Mumbai
Rockets dengan skor tipis 4-3. Untuk pertama kalinya sejak dihelat pada 2013,
klub tersebut berjaya.
Chennai Smashers Rebut Gelar PBL 2017
/@PBLIndiaLive |
Gambaran singkat di atas hendak menunjukkan pesona PBL
sebagai destinasi para bintang dunia menimba rupee. Meski tak se”wah” turnamen
yang semula bernama Indian Badminton
League itu, Djarum Superliga yang sempat vakum tahun lalu siap menghadirkan
persaingan sengit antarpeserta.
Seperti diuraikan sebelumnya di sini (http://www.kompasiana.com/charlesemanueldm/mungkinkah-bulu-tangkis-indonesia-berjaya-tanpa-sponsor_5877192a8323bd2707dd3075)
di edisi ketujuh tahun ini akan
mempertemukan sembilan tim putra, dua di antaranya dari Jepang dan satu
perwakilan Thailand serta 10 tim putri, dengan tiga di antaranya dari Jepang
dan satu dari Thailand.
Dengan total hadiah 250.000
dollar AS, atau setara Rp 3,3 Miliar, dengan distribusi yang sama di kelompok
putra dan putri, plus subsidi dasar Rp50 juta kepada setiap tim dan subsidi
tambahan 6.000 dollar AS (Rp 79,9 juta) kepada tim yang mendatangkan pemain
asing, membuat para kontestan bisa memperkuat diri dengan pemain elite.
Menariknya perhelatan tahun ini, untuk pertama kali tim dari
luar Pulau Jawa turut ambil bagian. Klub Berkat Abadi yang bermarkas di
Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Berkat Abadi siap unjuk gigi dengan tim-tim
unggulan seperti juara bertahan Musica Champions Kudus (Jawa Tengah), PB Djarum
Kudus (Jawa Tengah), Suryanaga Mutiara Timur Surabaya (Jawa Timur), USM
Blibli.com Semarang (Jawa Tengah), PB Mutiara Cardinal Bandung (Jawa Barat)
serta Gifu Tricky Panders dan Hitachi dari Jepang serta klub Thailand, Granular
di kelompok putri.
Demikian pun di kategori putri, klub milik Rustam ini siap
bersaing dengan juara bertahan Jaya Raya Jakarta, PB Djarum Kudus, USM Blibli.com,
PB Mutiara Cardinal, Suryanaga Mutiara Surabaya, berikut tiga tim asal Jepang
(Hokuto Bank, Saishukan Ltd dan Gifu Triky Panders) serta Granular dari Thailand.
Meski berstatus pendatang baru di pentas ini, Berkat Abadi
tidak mau sekadar penggembira. Lihat saja daftar amunisi yang hendak diboyong
ke Surabaya. Absennya tim putra Jaya Raya pun dimanfaatkan Berkat Abadi untuk
menggaet Hendra Setiawan, Markis Kido,
Angga Pratama dan Rian Agung Saputro (Kompas,
16 Januari, hal.29).
Selain itu, Berkat Abadi juga meminang tandem Rian Saputra
yang berada di bawah payung Klub Tangkas yakni Markus Fernaldi Gideon.
Kehadiran Rian dan Marcus saja sudah memberikan harapan di nomor ganda,
mengingat keduanya merupakan ganda terbaik tanah air yang berada di urutan
kedua dunia.
Di nomor tunggal, mereka akan mengandalkan dua pemain senior
Indonesia yakni Tommy Sugiarto dan Sony Dwi Kuncoro plus Tanongsak
Saesomboonsuk (Thailand) dan Kenichi Tago (Jepang). Tak hanya itu, sektor ganda
pun akan diperkuat Tan Boon Heong (Malaysia) serta Yoo Yeon-seong (Korea
Selatan).
Peta seperti ini memungkinkan Berkat Abadi bersaing bahkan
menjadi ancaman bagi tim-tim lainnya seperti Musica Champions yang kembali
memakai jasa Lee Yong-dae serta PB Djarum dengan Ko Sung-hyun dan Shin
Baek-cheol dari Korea.
Tan Boon Heong, salah satu legiun asing di armada Berkat Abadi di Djarum Superliga Badminton 2017/commons.wikimedia.org |
Meski kemungkinan bongkar pasang berpeluang terjadi, dan
penampilan para legiun asing dibatasi maksimal di dua partai di setiap
pertandingan kehadiran tim asal Kalimantan ini tidak bisa dipandang remeh.
Kehadiran Berkat Abadi sekaligus menandai era kebangkitan
tim-tim dari luar Pulau Jawa. Walau bersifat karbitan, setidaknya hadirnya tim
ini memberikan isyarat bahwa daerah-daerah lain memilii antusiasme dan hasrat
yang sama untuk mengembangkan olahraga tepok bulu ini.
Patut diakui perkembangan bulu tangkis sebagai olahraga
profesional selain di Pulau Jawa terbilang lambat, untuk mengatakan jauh
tertinggal di banding Pulau Jawa. Daerah-daerah di luar Jawa menikmati olahraga
ini lebih sebagai hiburan, dan rekreasi.
Bisa dihitung dengan jari klub-klub bulu tangkis di luar
Jawa, belum lagi yang dikelola secara profesional. Berkat Abadi adalah salah
satu klub yang mulai giat mencetak bibit-bibit muda. Dan akhir-akhir ini para
pemain muda mereka mulai bersaing dengan produk dari klub-klub besar. Hal ini
bisa dilihat pada perhelatan SIRNAS MILO School Competition kategori perorangan
dan kelompok usia U-13 dan U-15 yang dihelat di GOR Hasanuddin HM Banjarmasin
pada Oktober tahun lalu. Para pemain muda Berkat Abadi sanggup bertahan hingga
babak 16 besar, bersaing dengan klub-klub besar seperti Exist Jakarta, Jaya
Raya Jakarta dan Djarum Kudus.
Tampilnya Berkat Abadi di Djarum Superliga nanti semoga bisa
memantik tim-tim lain di luar Pulau Jawa untuk giat mengembangkan cabang
olahraga yang telah membanggakan Merah Putih di tingkat dunia ini dan menarik
PBSI untuk lebih memalingkan perhatian ke daerah-daerah. Bahwa di luar Jawa ada
Berkat Abadi, sang fajar baru bagi kawan-kawan di sekitar.
Selamat datang Berkat Abadi!
Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana, 17 Januari 2017.
Comments
Post a Comment