MotoGP Perancis: Lorenzo Juara, Rossi Kedua, Vinales Podium Perdana



Balapan MotoGP Perancis cukup memikat. Kejutan-kejutan tak terduga menambah kesan tersebut. Sebagai pemilik pole, Jorge Lorenzo sukses memanfaatkan momentum emas itu. Rider Repsol Honda itu tak tersentuh sejak awal hingga garis akhir.

Di belakang Lorenzo, ada Valentino Rossi. Mengejutkan? Tidak juga. Mengawali balapan dari posisi ketujuh, pebalap Movistar Yamaha itu mampu memberikan persaingan saat masih tersisa 16 lap.

Tak sampai di situ Vale menampilkan manuver cantik hingga menyalip Marquez di lap yang sama untuk menempel ketat Andrea Dovizioso di posisi kedua. Aksi cantik Rossi mendapat sambutan hangat dari barisan penonton.

Naas menimpa Marquez dan Dovizioso di lap ke-15. Dalam suasana penuh persaingan, kedua rider tersebut kompak tergelincir ke luar arena. Dovizioso tak bisa melanjutkan balapan dan dengan lunglai diarak ke garasi.

Hasil ini menambah panjang rekor buruk Dovi sepanjang musim ini. Tercatat rider Ducati berusia 30 tahun itu sudah tiga kali gagal menginjak garis finis.

Sementara Marquez, masih sempat melanjutkan balapan. Terlalu jauh bagi mantan juara dunia itu untuk terlibat dalam persaingan. Alhasil pebalap 23 tahun itu finis di urutan buncit.

Jatuhnya dua saingan terdekat membuat Rossi semakin nyaman di urutan kedua. Pemilik nomor 46 itu bisa lebih leluasa mengejar Lorenzo. Namun jarak keduanya cukup jauh. Hingga garis akhir Rossi tertinggal 10 detik.

Berkah datang menerpa rider muda Maverick Vinales. Sosok yang disebut-sebut sebagai calon tandem Rossi musim depan, berhasil finis di posisi ketiga. Ini menjadi podium pertama rider 21 tahun itu, sekaligus yang pertama bagi Suzuki sejak 2010, melalui pebalap legendaris Italia, Loris Capirossi.

Dengan hasil ini Lorenzo berhak atas posisi puncak dengan 90 poin. Marquez yang hanya mendapatkan tiga poin setelah finis di posisi 13 berada di urutan kedua dengan 85. Sementara Rossi tak beranjak dari posisi tiga, namun berhasil memangkas jarak dengan Marquez. Keduanya kini hanya terpaut tujuh poin.

Berikut hasil lengkap seri balap MotoGP Prancis 2016:

1. Jorge Lorenzo ESP Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 43m 51.290s
2. Valentino Rossi ITA Movistar Yamaha MotoGP (YZR-M1) 44m 1.944s
3. Maverick Viñales ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 44m 5.467s
4. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda Team (RC213V) 44m 10.009s
5. Pol Espargaro ESP Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) 44m 16.221s
6. Aleix Espargaro ESP Team Suzuki Ecstar (GSX-RR) 44m 24.211s
7. Danilo Petrucci ITA Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15) 44m 29.541s
8. Hector Barbera ESP Avintia Racing (Desmosedici GP14.2) 44m 29.794s
9. Alvaro Bautista ESP Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 44m 39.826s
10. Stefan Bradl GER Factory Aprilia Gresini (RS-GP) 44m 45.792s
11. Eugene Laverty IRL Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP14.2) 44m 53.967s
12. Loris Baz FRA Avintia Racing (Desmosedici GP14.2) 44m 58.948s
13. Marc Marquez ESP Repsol Honda Team (RC213V) +1 lap
Bradley Smith GBR Monster Yamaha Tech 3 (YZR-M1) DNF
Jack Miller AUS Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V) DNF
Andrea Dovizioso ITA Ducati Team (Desmosedici GP) DNF
Andrea Iannone ITA Ducati Team (Desmosedici GP) DNF
Tito Rabat ESP Estrella Galicia 0,0 Marc VDS (RC213V)* DNF
Cal Crutchlow GBR LCR Honda (RC213V) DNF
Yonny Hernandez COL Aspar MotoGP Team (Desmosedici GP14.2) DNF
Scott Redding GBR Octo Pramac Yakhnich (Desmosedici GP15) DNF 

Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana, 8 Mei 2016.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Image
Tommy Sugiarto (badmintonindonesia.org) Awal tahun yang bagus. Demikian kesan yang bisa diberikan terhadap penampilan para pebulutangkis kita di ajang super series tahun ini. Betapa tidak, di tiga turnamen kelas super series dan super series premier yang dihelat sejauh ini, Indonesia tak pernah kehilangan muka. Selalu saja ada wakil yang membawa pulang gelar juara ke Tanah Air. Torehan ciamik dibuka oleh Praveen Jordan/Debby Susanto. Ganda campuran masa depan Indonesia itu sukses menjadi juara All England Super Series Premier 2016. Prestasi yang ditorehkan pasangan nomor delapan dunia itu sekaligus menjaga nama besar Merah Putih di ajang tertua di dunia. Tak lama kemudian, giliran ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon . Tak diunggulkan, mereka sukses menggondol trofi India Open Super Series 2016. Itulah gelar super series pertama bagi keduanya. Menandai titik balik performa setelah terpuruk belakangan ini, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses me
Read more

Menulis Terus Sampai Jauh...

Image
Menulis membuat saya bisa melihat dari dekat orang nomor satu di negeri ini “Menulislah terus jangan berhenti, suarakan hati nuranimu. Kemudian setelah itu biarlah tulisan itu membela dirinya sendiri,  biarlah tulisanmu itu mengikuti takdirnya.” (Buya Hamka) Saya baru mengenal petikan masyur di atas belakangan, jauh bertahun-tahun setelah saya bergumul dengan dunia tulis-menulis. Ketika itu saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tidak ada maksud atau tujuan khusus saat itu. Yang ada hanya satu: menulis dan terus menulis. Bisa jadi perkenalan saya dengan dunia menulis berjalan beriringan dengan ketertarikan saya pada dunia literasi umumnya. Perkenalan saya dengan dunia menulis karena aktivitas membaca yang saya geluti pada waktu bersamaan. Membaca dan menulis menjadi satu paket. Ibaratnya, dua sisi berbeda untuk menandai sebuah koin yang sama. Itu semua tidak timbul serta-merta. Paket itu muncul, kemudian tumb
Read more

Millennial Marzukiana, Strategi “Proxy War” Ananda Sukarlan untuk Bang Maing

Image
Foto dari KAYA.ID Situasi politik di tanah air sedang panas. Titik didih semakin meningkat dan diprediksi akan menjadi-jadi mendekati hari H pemilihan langsung presiden dan wakil presiden Indonesia yang tak lebih dari tiga bulan lagi. Nah, ketika politik membuat kawan bisa menjadi lawan karena kepentingan menjadi segala-galanya, dengan cara apa kita bisa bersatu? Tanpa berpikir panjang kita bisa menyebut olahraga. Tengok saja ketika tim kesayangan kita bertanding atau kala atlet kebanggaan negara bertarung. Kita kompak memberi dukungan. Saat kemenangan diraih kita serempak bersuka ria. Sebaliknya, sedih dan tangis akan melitani bersama saat kemenangan gagal diraih. Selain olahraga-yang juga memiliki sisi destruktif dalam anarki dan huru-hara, musik adalah medium lain yang membuat kita bersekutu. Tidak ada dikotomi antara kawan dan lawan, kita dan mereka, lokal dan asing, kulit putih dan hitam, rambut kriting dan lurus, tua dan muda ketika berada di hadapan kesenian. Semu
Read more