Tim Thomas dan Uber Indonesia Berpisah Jalan di Delapan Besar
Angga/Ricky/gambar dari badmintonindonesia.org
Tim Thomas dan Tim Uber Indonesia akhirnya harus berpisah. Nasib
berbeda ditorehkan para srikandi dan arjuna di babak delapam besar ajang beregu
tersebut yang dihelat di Kunshan Sport Center, Tiongkok, Kamis (19/05).
Dengan mengandalkan
para pemain muda, Tim Uber Indonesia belum mampu mengimbangi kekuatan
Korea Selatan. Negeri Ginseng
itu menang telak 3-0.
Maria Febe
Kusumastuti, tunggal senior Merah Putih, tak kuasa meladeni permainan pemain
nomor tujuh dunia Sung Ji Hyun. Febe yang kini berada di rangking 24 dunia
menyerah dua set langsung 13-21 dan 12-21 dalam waktu 44 menit.
Di partai
kedua, Indonesia sempat menaruh harapan pada kombinasi senior-junior, Anggia
Shitta Awanda dan Greysia Polii. Namun harapan mampu menyamakan kedudukan
bertepuk sebelah tangan. Bertemu pasangan nomor enam dunia Jung Kyung
Eun/Shin Seung Chan, ganda
Indonesia itu menyerah dengan skor 13-21,19-21.
Pada partai
kritis Indonesia memasang Fitriani. Pemain yang tampil baik di laga-laga
sebelumnya sempat memberikan harapan bagi Indonesia. Bertemu Bae Yeon Ju, Fitri
yang kini berada di rangking 53 dunia mampu memberikan perlawanan sengit
terhadap pemain nomor 14 dunia.
Faktor pengalaman dan kematangan akhirnya menjadi pembeda. Mampu memaksa ruuber game, namun
pebulutangkis 19 tahun itu kerap melakukan kesalahan sendiri.
“Alhamdulillah saya bisa mengimbangi permainan lawan yang
rangkingnya jauh diatas saya, namun dia lebih matang dang lebih berpengalaman.
Masih banyak yang mesti diperbaiki dari penampilan saya. Misalnya variasi
pukulan, kecepatan kaki, power, serangan dan akurasi pukulan,” ungkap dara kelahiran Garut, Jawa
Barat itu seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Walau terhenti
di delapan besar, setidaknya para srikandi muda mendapat pengalaman berarti.
Pencapain ini sudah sangat maksimal sebagaimana target awal yang dibebankan
kepada mereka.
Dengan kemenangan
ini maka Korea Selatan akan menghadapi pemenangan antara Jepang dan Denmark.
Fitriani/badmintonindonesia.org
Lawan berat
Berbeda dengan tim Uber, tim Thomas mampu melewati hadangan
Hong Kong untuk kedua kalinya di ajang ini. Berbeda saat bertemu di penyisihan
grup B, kali ini Hong Kong memberikan perlawanan berarti. Bahkan sempat membuat
Merah Putih ketar-ketir.
Sempat unggul di partai pertama usai Tommy Sugiarto mengandaskan
NG Ka Long Angus melalui pertarungan sengit tiga set 11-21 21-19 dan 21-15,
Indonesia harus memupuskan harapan untuk mendapatkan poin dari nomor ganda
putra.
Di luar dugaan ganda nomor dunia dunia, Mohammad
Ahsan/Hendra Setiawan menyerah mudah di tangan pasangan rangking 50 dunia Or
Chin Chung/Tang Chun Man 17-21, 19-21 dalam tempo 31 menit.
Kekalahan
pasangan senior ini dipastikan memberikan tekanan tambahan bagi Jonathan
Christie yang turun di partai ketiga. Bertemu Hu Yun, dengan peringkat dunia
lebih baik lima strip di atas Jonatan, pertandingan berjalan alot. Pasangan yang
baru pertama kali bertemu melewatkan pertandingan selama satu jam dan 10 menit sebelum
Jo menutup pertandingan dengan skor 21-14 18-21 21-16.
Kemenangan tunggal
nomor 19 dunia itu membangkitkan optimisme bagi Angga Pratama/Ricky Karanda
Suwardi. Ganda nomor 12 dunia itu tanpa kesulitan saat menghadapi pasangan non
unggulan Law Cheuk Him/Yeung Shing Choi. Tak lebih dari 30 menit, pasangan yang gagal
ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016 itu mengakhiri pertandingan dengan skor 21-16,
21-14, sekaligus mengantar
Indonesia ke semi final.
“Setelah Jonatan menang memang kami semakin percaya diri,
tetapi kami ingat pesan-pesan kapten (Hendra Setiawan), tidak boleh
overconfident. Mengenai kekalahan ganda pertama, menurut saya ini adalah
pertandingan beregu dimana kalau satu kalah, masih ada empat partai lagi. Kami
harus saling mengisi,” ungkap Angga.
“Kemenangan Jonatan memang membawa pengaruh ke
permainan kami dan tadi kami memang sudah siap dari awal permainan. Kami hampir
terbawa permainan lawan yang cepat dan keras, tetapi kami bisa mengontrol dan
tetap di irama kami,” tambah Ricky.
Perjuangan tim
Thomas bakal semakin berat di semi final. Tak tanggung-tanggung satu dari dua
raksasa bakal menghadang, antara Tiongkok atau Korea Selatan
Saat berita
ini diturunkan, kedua tim sedang bertanding. Korea memiliki kekuatan di sektor ganda
melalui Lee Hong Dae/Yoo Yeon Seong yang berada di daftar teratas ganda dunia
serta Kim Gi Jung/Kim Sa Rang yang menempati rangking empat dunia.
Selain itu
Negeri Ginseng memiliki tunggal senior Son Wan Ho (rangking 9 dunia) dan Lee
Dong Keun, rangking 16 dunia.
Sementara Tiongkok,
sangat digdaya di sektor tunggal. Negeri Tirai Bambu memiliki pemain nomor
satu dan tiga dunia yakni Chen Long dan Lin Dan. Namun di sektor ganda mereka pun
memiliki andalan yakni Zhang Nan/Fu Haifeng yang berada di rangking tiga dunia.
Terlepas
dari siapa lawan yang akan dihadapi, pertarungan di empat besar benar-benar
menuntut persiapan dan konsentrasi yang tinggi. Tekanan tentu semakin besar,
namun tak menjadi alasan untuk menyerah. Hemat saya para pemain muda sudah
mampu beradaptasi dengan atmosfer pertandingan dan mental serta teknik mereka
kian terasah.
Semoga Merah
Putih terus melaju..
Hasil pertandingan tim Uber Indonesia vs
Korea (0-3):
Maria Febe Kusumastuti vs Sung Ji Hyun 13-21, 12-21
Greysia Polii/Anggia Shitta Awanda vs Jung Kyung Eun/Shin
Seung Chan 13-21, 19-21
Fitriani vs Bae Yeon Ju 13-21, 21-14, 15-21
Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari vs Chang Ye
Na/Lee So Hee – tidak dimainkan
Gregoria Mariska vs Kim Hyo Min – tidak dimainkan
Hasil pertandingan Tim Thomas Indonesia
vs Hong Kong (3-1):
Tommy Sugiarto vs Ng Ka Long Angus 11-21, 21-19, 21-15
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan vs Or Chin Chung/Tang Chun
Man 17-21, 19-21
Jonatan Christie vs Hu Yun 21-14, 18-21, 21-16
Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi vs Law Cheuk Him/Yeung
Shing Choi 21-16, 21-14
Ihsan Maulana Mustofa vs Wei Nan – tidak dimainkan
Comments
Post a Comment