Tommy Gagal Move On, Indonesia Sisahkan 2 Wakil di Semifinal

Owi/Butet (badmintonindonesia.org)

Dua dari empat wakil Indonesia gugur di babak perempat final Badminton Asia Championships 2016. Tampil di Wuhan Sports Center Gymnasium, Jumat (29/04/16), tunggal putra Tommy Sugiarto dan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon tak bisa berbuat banyak.

Tommy belum bisa move on dari unggulan teratas, Chen Long.  Jagoan Tiongkok itu masih terlalu tangguh bagi Tommy. Kekalahan ini menambah panjang rekor kekalahan Tommy dalam 10 pertemuan dengan Chen Long.  Tommy baru sekali menang yakni di Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013.

Menghadapi Chen Long, Tommy sempat unggul di awal-awal pertnadingan. Tommy unggul 3-0 dan 4-2 di set pertama, serta 4-0 dan 6-2 di game kedua. Namun keunggulan tersebut hanya sesaat. Tommy gagal mempertahankan konsistensi. Setelah tampil selama 50 menit, Tommy menyerah kalah.

 “Saya berusaha untuk tampil yang terbaik. Tapi dia lebih siap untuk pertandingan kali ini. saya sudah coba maksimal, tapi saya akui dia masih lebih baik dari saya,” tandas Tommy dikutip dari badmintonindonesia.org.

Sebagai turnamen terakhir untuk penghitungan poin ke Olimpiade Rio 2016, hasil ini sama sekali tak mempengaruhi posisi Tommy. Putra mantan pebulutangkis nasional Icuk Sugiarto ini sudah dipastikan mendapat satu jatah ke Brasil bulan Agustus nanti.

“Ini bisa jadi tolak ukur saya untuk nanti menjelang Olimpiade. Karena sedikit banyak juga sudah tahu peta kekuatan di tunggal putra. Walaupun di sini saya belum bisa memberikan yang terbaik, saya akan mencoba lagi,” lanjut Tommy.

Seperti Tommy, nasib serupa dialami pula oleh Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Bertemu Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, Kevin/Marcus tak kuasa mengulangi kesuksesan seperti di Malaysia Masters 2016.

Saat itu Kevin/Marcus menang dua game langsung 21-7 dan 21-17. Namun kali ini melalui pertarungan sengit selama 71 menit, pasangan masa depan Indonesia ini takluk 18-21, 21-17 dan 16-21.

Kevin/Marcus berdalih kondisi lapangan dan shuttlecock yang cukup berat menjadi alasan. Namun di sisi lain wakil Negeri Sakura itu sedang naik daun. Pasangan Jepang nomor 17 dunia itu merupakan semifinalis China Masters 2016 dan finalis Singapura Open Super Series sebelumnya.

Selain itu, faktor kelelahan menjadi alasan lain yang membuat Kevin/Marcus kalah. Di babak sebelumnya keduanya harus berjuang tiga set  menghadapi wakil Korea Kim Gi Jung/Kim Sa Rang sebelum menang 13-21, 21-19 dan 21-16.

“Bolanya lambat banget, mereka lebih kuat dan lebih tahan kali ini. Kami juga kan kemarin mainnya cukup ramai dan menguras tenaga. Jadi hari ini berkurang tekanannya. Tekanan kami tidak bisa seperti kemarin. Kami agak kelelahan di lapangan,” ungkap Kevin.

Owi/Butet membaik

Dua ganda tersisa akhirnya menjadi tumpuan Indonesia untuk meraih gelar. Ganda campuranTontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan menantang pasangan Korea, Shin Baek Cheol/Chae Yoo Jung di babak semifinal.

Pasangan yang karib disapa Owi/Butet itu lolos ke empat besar setelah menumbangkan wakil Korea lainnya Choi Solgyu/Eom Hye Won, Korea. Owi/Butet tampil percaya diri. Ganda nomor dua dunia itu menang dua game langsung 21-16 dan 21-15.

Perebutan tiket final menghadapi Shin/Chae menjadi penanda pertemuan keduanya. Berdasarkan rangking dunia, Owi/Butet lebih diunggulkan ketimbang pasangan rangking 10 dunia itu.
“Pertandingan hari ini bisa dibilang nggak mudah juga. Tapi kami bisa menghadapinya dan mudah-mudahan besok bisa lebih baik. Yang pasti kami semakin percaya diri untuk ke semifinal besok,” ungkap Owi.

Bagi Owi/Butet kemenangan di babak semi final nanti akan membuka langkah mereka untuk mempertahankan gelar. Tahun lalu keduanya naik podium utama usai membekuk Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah asal Hong Kong dengan skor 21-16 dan 21-15.

Namun, peluang untuk mempertahankan gelar itu akan sangat sulit. Musuh bebuyutan asal Tiongkok siap menantang Owi/Butet bila keduanya mampu mengatasi lawan-lawannya di semi final. Adalah pasangan nomor satu dunia Zhang Nan/Zhao Yunlei atau wakil Korea Ko Sung Hyun/Kim Ha Na yang merupakan unggulan empat yang menjadi calon lawan Owi/Butet di fase pamungkas.

Seperti Owi/Butet ganda putri andalan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari pun sukses ke semi final. Unggulan tiga ini melaju setelah mengatasi perlawanan wakil Korea Jung Kyung Eun/Shing Seung Chan. Tampil selama 1 jam dan 22 menit, Greysia/Nitya sukses meraih kemenangan dengan skor 21-13 11-21 21-18.

Di babak semifinal Greysia/Nitya ditantang pasangan non unggulan asal Jepang Naoko Fukuma/Kurumi Yonao. Di atas kertas Greysia/Nitya lebih diunggulkan. Head to head berpihak pada Greysia/Nitya yang mampu meraih lima kemenangan dalam enam pertemuan.

Bila Greysia/Nitya mampu mengulangi kemenangan seperti di Malaysia Open awal bulan ini, maka mereka berpeluang bertemu unggulan teratas dari Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi yang akan ditantang Chang Ye Na/Lee Son Hee dari Korea Selatan.

Berikut hasil pertandingan perempat final:


Berikut jadwal pertandingan semi final, Sabtu (30/04):

Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana, 29 April 2016.





Comments

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Menulis Terus Sampai Jauh...

Millennial Marzukiana, Strategi “Proxy War” Ananda Sukarlan untuk Bang Maing