Jakarta Diguncang Bom, Duo Madrid Dihantam Embargo Transfer


Raut was-was masih tergurat jelas di wajah ibu pertiwi. Ibu kota negara, Jakarta baru saja diguncang bom. Korban berjatuhan, dan rasa takut masih menerjang. Sambur limbur pembicaraan pun semakin meluas di antaranya menyasar pihak-pihak tertentu sebagai aktor atau dalang di balik serangan tak berperikemanusiaan ini. 

Kurang lebih dalam hari yang sama, guncangan berbeda menghantam dua klub elit ibu kota Spanyol, Real Madrid dan Atletico Madrid. FIFA menjatuhkan sanksi embargo transfer. 

"Komite Disiplin FIFA memberikan sanksi kepada dua klub Spanyol Atletico de Madrid dan Real Madrid untuk pelanggaran terkait transfer internasional dan registrasi pemain-pemain di bawah usia 18 tahun," ungkap FIFA di laman resminya seperti dukitip dari Indepentent.co.uk. 

Seturut aturan FIFA, artikel 19 tentang regulasi transfer, tertulis bahwa pemain-pemain di bawah 18 tahun tidak dapat ditransfer ke negara lain, kecuali dalam situasi-situasi tertentu. Situasi-situasi khusus itu adalah (dikutip versi Inggris biar jelas penafsirannya): 

1) Both the player’s parents have moved to the city where the new club is based and have made the move for reasons not related to the transfer.  

2) The transfer is between two European clubs and the player is over 16.  3) If a player lives 50 km from the border of the country he is moving to and the club is also 50m from the same border. 

Dugaan pelanggaran sudah tercium FIFA sejak Desember dan sejak itu penyelidikan dimulai. Madrid mengakui pada Januari mereka telah memberikan detail 51 pemain kepada FIFA sebagai bagian dari penyelidikan dan mengklaim dibebaskan dari berbagai regulasi karena sejumlah alasan. Namun dalam penyelidikan lanjutan termasuk dengan bantuan administrasi dari Federasi Sepakbola Spanyol (REFF), Los Blancos dan Los Rojiblancos dianggap melakukan kesalahan terkait beberapa regulasi FIFA. 

“Both clubs are to serve a transfer ban that prevents them from registering any players at national and international level for the next two complete and consecutive registration periods for breaching articles 5, 9, 19 and 19bis as well as annexes 2 and 3 of the Regulations on the Status and Transfer of Players (the “Regulations”). The transfer ban, which does not affect the current registration period at all, given that it opened before the decisions were notified, applies to each club as a whole – with the exception of the women’s, futsal and beach soccer teams – and does not prevent the release of players,”lanjut FIFA. 

Tak hanya sanksi embargo, keduanya juga harus membayar denda masing-masing 900.000 franc Swiss untuk Atletico dan 360.000 franc Swiss untuk Real. 

Seperti Barcelona yang baru menarik nafas lega usai mengalami nasib yang sama di 2014, kini giliran duo Madrid. Keduanya hanya bisa menjadi penonton di jendela transfer musim panas 2016 dan musim dingin 2017.

 Artinya, Madrid dan Atletico tak bisa berbelanja dan mendaftarkan pemain di dua jendela transfer itu. Kesempatan untuk berbelanja terdekat adalah saat ini ketika jendela transfer musim dingin.  

Lubang yang sama 

Bagi Real Madrid, ini merupakan hantaman ketiga dalam rentangan tujuh bulan terakhir. Madrid sepertinya jatuh pada lubang yang sama. Performa tim yang menurun berdampak pada pemecatan Carlo Ancelotti dan Rafa Benitez. Belum selesai dengan pemecatan, Madrid juga harus gigit jari terdepak dari Copa del Rey karena memainkan Denis Cherishev yang dianggap tidak ‘sah’. 

Terkait diskualifikasi dari Copa del Rey, Madrid telah berusaha keras berkilah dan mengaku tak tahu. Berbagai langkah hukum dan banding tak juga berdaya menghindari mereka dari sanksi. 

Hantaman yang lebih serius, embargo transfer, tentu membuat Madrid makin gigih. Tak terlibat dalam aktivitas transfer dalam rentang 18 bulan bukan sesuatu yang mengenakkan, apalagi Madrid yang gemar membeli pemain karbitan dan bintang yang sudah jadi. 

Berbeda dengan Madrid, Atletico lebih memilih investasi pemain muda. Dalam setahuh terakhir, Diego Simeone lebih rajin membidik bintang-bintang muda. Sebagai contoh, Matias Kranevitter dan Augusto Fernandez didatangkan dari Argentina. Namun sanksi ini tetap berpengaruh pada rencana investasi tersebut, terlebih dalam perjuangan untuk kembali menjadi yang terbaik di Spanyol. 

"Tidak dapat melakukan perekrutan merupakan masalah karena musim-musim sangat panjang dan Anda memerlukan pemain-pemain. Untungnya, kami memiliki skuad yang besar dan bagus dengan pemain-pemain muda yang dapat mengatasi dua bursa transfer tanpa melakukan perekrutan-perekrutan,"ungkap presiden Atletico Enrique Cerezo. 

Tiru Barca 

Sanksi ini tentu amat tak mengenakkan bagi kedua raksasa. Maka langkah pengajuan banding pun ditempuh. Kedua kubu sudah mengutarakan rencana tersebut. Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) menjadi tempat keduanya mengadu dan mencari pertolongan. 

Setidakanya mereka ingin mencoba peruntungan agar benar-benar bisa lolos dari sanksi. Paling tidak meniru cara Barcelona menunda skors yang jatuh pada April 2014 dan menundanya sampai bursa transfer Januari dan musim panas 2015. 

Seperti Barca yang sigap mendatangkan Luis Suarez dan Ivan Rakitic di musim panas 2014, penundaan itu membuat keduanya bisa segera mendatangkan pemain incaran. Apalagi dalam situasi saat ini, dengan terbebasnya Barca dari transfer sehingga bisa terus memperkuat diri, maka kesempatan untuk menambah armada perlu diambil. 

FIFA memberikan kelonggaran kepada kedua klub untuk melakukan penjualan pemain dalam rentang waktu 90 hari skors. Dan mereka masih memiliki kesempatan untuk mengajukan banding meski peluang menang begitu kecil. 

Dalam situasi seperti ini, muncul keraguan, apakah pelatih baru Madrid, Zinedine Zidane bisa mendapatkan 'galactico' yang diinginkan? Mungkinkan Eden Hazard dan David De Gea berlabuh ke Santiago Bernabeu? 

Sebaliknya, merunut rumor, masih berapa lama lagi Paris Saint-Germain dan Manchester United mendapatkan Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale?

Dipublikasikan pertama kali di Kompasiana, 5 Januari 2016 12:48:29

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/charlesemanueldm/jakarta-diguncang-bom-duo-madrid-dihantam-embargo-transfer_5698882ded92730305baa17e

Comments

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Menanti Intervensi Pemerintah untuk Anak dengan Penyakit Langka

Menulis Terus Sampai Jauh...