Djanur, Pergi untuk Kembali


Suasana haru menyelimuti sesi latihan Persib Bandung di Lapangan Ciujung, Senin (11/01/2016) pagi. Usai latihan, satu per satu pemain dan ofisial menyalami dan memeluk pria yang karib disapa Djanur ini. Itulah momen melankolia yang mewarnai perpisahan Djanur dengan Maung Bandung. Selanjutnya pria 51 tahun itu akan terbang ke Italia.

"Barusan saya ucapkan perpisahan kepada para pemain dan offisial pelatih untuk kedua kalinya. Saya akan berangkat ke Jakarta Besok sore (Selasa 12 Januari ). Ini merupakan hari terakhir saya memimpin latihan,"ungkap Djanur seperti dikutip dari Metrotvnews.com. 

Kepergian pria Majalengka ini tentu meninggalkan sedih bagi sebagian kalangan, terutama kubu Persib Bandung yang telah diasuhnya selama ini. Suka duka, pahit manis sudah mereka rasakan bersama. Keberhasilan dan kegagal pun sama-sama dicecap. Pantas jika mereka bersedih. Namun apakah kepergian Djanur ke Italia tak memiliki arti lebih? 

Justru pada titik ini, kepergian Djanur untuk rentang satu tahun sejatinya dilihat secara lebih jauh. Djanur akan menimba ilmu di salah satu negara dengan tradisi sepakbola yang kuat. Inilah kesempatan emas bagi Djanur untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya untuk kepentingan tanah air. 

Kita perlu bersyukur bahwa Djanur akan mendapatkan tambahan ilmu dan pelajaran sepakbola agar nantinya bisa diterapkan di tanah air. Menurut pemberitaan Kompas.com selama berada di Italia, Djanur akan mengunjungi pusat pelatihan Inter Milan dan menjalani program pelatihan di sejumlah tempat seperti La Pineta di Appiano Gentile, Lombardia. Di Italia,

Djanur akan mendapatkan sesuatu yang baru terutama terkait program pembinaan usia muda. Pria yang baru sekali mengasuh tim muda yakni Pelita Jaya U-21 di tahun 2011 itu berkesempatan mengenal lebih jauh dunia yang menjadi jembatan menuju pemain profesional itu.

"Sejauh ini, gambaran kegiatan di Italia adalah belajar tentang metodologi Akademi Inter Milan, khususnya tim U-16 atau U-18 dan U-19. Saya akan melihat sesi latihan, pertandingan, dan turnamen," papar Djanur seperti dilansir situs resmi Persib, Jumat (8/01/2016). 

Jadi kepergian Djanur adalah berkah untuk sepakbola tanah air. Di sana ia akan mendapatkan pelajaran berarti terutama tentang pembinaan usia muda, dunia yang kurang diperhatikan di tanah air. Dengan bakat muda potensial yang berlimpah, Indonesia sejatinya tidak terpuruk seperti ini. Semoga setelah kembalinya Djanur dengan ilmu yang diperoleh akan ada sesuatu yang bisa dibuat untuk sepakbola Indonesia terutama usia muda. Djanur pergi untuk kembali, menimba ilmu untuk kepentingan tanah air pula… Selamat menimba ilmu..semoga makin banyak pelatih yang mengikuti jejak Djanur...   

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/charlesemanueldm/djanur-pergi-untuk-kembali_56934fb1f27a6115059216a7



Pertama kali diterbitkan di Kompasiana, 11 Januari 2016,
http://www.kompasiana.com/charlesemanueldm/djanur-pergi-untuk-kembali_56934fb1f27a6115059216a7

Comments

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Menanti Intervensi Pemerintah untuk Anak dengan Penyakit Langka

Menulis Terus Sampai Jauh...