Barcelona Jaga Jarak, Messi-Ronaldo Capai 1000 Gol

Ket.gambar: Ronaldo dan Messi (dailymail.co.uk)

Tensi tinggi mewarnai pertandingan sengit Barcelona kontra Atletico Madrid di Camp Nou, Sabtu (30/01/2016) malam WIB. Dua kartu merah harus dikeluarkan Alberto Undiano Mallenco kepada dua pemain Los Colchoneros, Filipe Luis dan Diego Godin untuk laga yang berakhir dengan skor 2-1 untuk El Barca.

Kemenangan itu membuat Barcelona selangkah di depan Atletico, unggul tiga angka di puncak klasemen. Peluang Blaugrana untuk menjaga jarak dari para pesaing terbuka lebar karena mereka masih menyimpan satu laga.

Meski bermain dengan sembilan pemain sejak menit ke-63, armada Diego Simeone mampu memberikan perlawanan berarti. Bahkan tim tamu lebih dulu memimpin saat laga baru berjalan 10 menit. Lolos dari pengawalan Jordi Alba di sisi kiri pertahanan Barcelona, Saul Niguez mengirim bola ke kotak penalti. Tanpa pengawalan Koke menaklukkan Claudio Bravo.

Lebih dulu tertinggal Andres Iniesta dan kolega berusaha tampil tenang. Tim tamu makin asyik menekan.  Dalam situasi sulit ini Barcelona memainkan jurus ampuh tiki taka untuk memecah konsentrasi para pemain Los Rojiblancos.

Beberapa kali alur serangan yang tertuju pada trio MSN (Messi, Suarez, Neymar) hampir berujung gol. Namun kedigdayaan Jan Oblak belum juga runtuh.

Gawang tim tamu akhirnya bobol juga, tepat ketika laga memasuki setengah jam. Adalah Messi dengan kaki kirinya berhasil merobek jala Oblak. Gol tersebut lahir berkat sodoran Jordi Alba.
Sebelum jeda, Barcelona balik memimpin. Kelengahan lini belakang Atletico berhasil dimanfaatkan dengan jeli oleh Luis Suarez.

Dalam posisi tertinggal, Atletico mulai terlihat frustrasi. Aksi individu para pemain Barca gampang memantik emosi dan aksi tak terpuji para pemain Atletico.

Sebelum kedua tim ke ruang ganti, petaka Atletico berlanjut. Filipe Luis diusir keluar lapangan. Wasit tanpa ampun melayangkan kartu merah sebagai ganjaran atas pelanggaran kerasnya pada Messi. Eks pemain Chelsea itu secara sengaja menempelkan kakinya pada lutut Messi. Messi langsung tersungkur. Sontak kubu Barcelona beraksi melihat pemain bintangnya diganjar secara kasar. Di sisi lapangan Luis Enrique jelas-jelas gusar. Mengumpat dengan gaya khasnya. Utung saja, penderitaan Messi tak berlangsung lama.

Sejatinya dengan keunggulan pemain dan selisih gol, Barcelona bisa lebih leluasa menambah pundi-pundi skor. Namun Atletico tetap gigih berjuang mengejar ketertinggalan, bahkan ketika mereka kembali kehilangan Diego Godin. Berkekuatan Sembilan pemain Atletico tetap melawan, menjaga gawangnya dari kebobolan tambahan, pun berjuang mencuri gol demi meraih satu angka.

1000 gol

Messi kembali membuktikan diri sebagai bintang. Tak hanya menyumbang satu gol. Aksi dan kreasinya di lapangan sukses mengobrak-abrik pertahanan dan membuat para pemain Atletico kehilangan kendali.

Menarik melihat statistik kartu merah yang dikeluarkan wasit kepada para pemain Atletico. Tercatat, Messi sudah empat kali menjadi korban aksi kasar para pemain Atletico yang berujung pengusiran dari lapangan. Sejauh ini tak ada klub yang mengoleksi kartu merah lebih banyak sebagai gancaran pelanggaran keras pada Messi. Sebelum Filipe Luis, Heitinga, Ujfalusi dan Suarez pernah merasakan hal yang sama.

Messi tak hanya memperbanyak koleksi kartu merah Atletico. Pemain berjuluk La Pulga atau Si Kutu itu pun menambah perbendaharaan golnya menjadi 482. Jika digabungkan dengan jumlah gol sang rival dari Real Madrid, Cristiano Ronaldo berjumlah 518 gol, maka total gol keduanya menginjak angka 1000. Jumlah fantastis untuk dua pesepakbola dalam 1.385 laga.

Koleksi gol Messi diukir dalam 612 pertandingan. Sebanyak 433 gol disumbangkan untuk Barcelona sekaligus mencatatkan namanya sebagai pencetak gol terbanyak dalam sejarah klub. Dan 49 gol lainnya diukir bersama timnas Argentina.

Dengan jumlah pertandingan lebih banyak, pantas bila Ronaldo mengemas lebih banyak gol. Bila dirinci, Ronaldo mencetak lima gol bagi Sporting Lisbon sebelum meninggalkan Portugal menuju Manchester United pada 2003. Di balik kegemilangannya selama kurang lebih enam tahun berseragam Setan Merah, pemain berjuluk CR7 ini mencetak 118 gol.

Lebih hebat lagi, setelah hijrah ke ibu kota Spanyol pada 2009, dalam 327 laga, winger Real Madrid ini mencetak 340 gol bagi Real Madrid, serentak mendapuknya sebagai top skor sepanjang sejarah klub. Sementara 55 gol lainnnya dicetak dalam 123 laga bersama negaranya.
Pantas bila keduanya menjadi penguasa Ballon d’Or dalam lima tahun terakhir.

Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana, MInggu 31/01/16.


Comments

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Menanti Intervensi Pemerintah untuk Anak dengan Penyakit Langka

Menulis Terus Sampai Jauh...