Aman, Nyaman dan Selamat Mengangkasa ke Kampung Halaman


Ilustrasi dari Trbunnews.com


Dalam hitungan hari arus perjalanan akan meledak. Lebaran yang sudah menjadi ritual saban tahun akan datang dengan pemandangan ledakan penumpang yang memenuhi darat, laut maupun udara. Data menunjukkan bahwa jumlah pemudik terus meningkat dari tahun ke tahun.

Tribunnews.com, Senin, 18 Juli 2016, melansir, jumlah pemudik pengguna angkutan umum tahun 2016 meningkat empat persen dibanding tahun sebelumnya. Total penumpang angkutan umum yang bepergian saat itu menginjak angka 18.149.747 naik dari 17.402.039 di tahun 2015.

Tahun ini hampir pasti jumlah pemudik bertambah lagi. Bahkan bisa mengalami lonjakan hingga mendekati 50 persen. Berbanding terbalik dengan angkutan jalan, angkutan udara, angkutan laut dan angkutan kereta api terus bergerak naik.

Tahun lalu angkutan udara mengalami peningkatan tertinggi yakni 13,74 persen. Dengan jumlah 4.912.401 penumpang, sedikit lebih banyak dari tahun sebelumnya yang mengangkut 4.319.134 penumpang.
Tingkat kesibukan lalu litas udara dipastikan meningkat tahun ini. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso kepada Kumparan.com, Jumat 17 Maret 2017, sudah memperkirakan kenaikan angkutan penerbangan sebesar 8 persen.

Mengantisipasi lonjakan penumpang, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan, sudah menyiapkan extra flight dan meningkatkan kualitas penerbangan.

"Extra flight itu penerbangan di luar schedule, ini dari kuantitas, dari segi kualitas harus menerbangkan pesawat dengan pesawat yang boleh terbang itu yang comply dengan regulasi yang ditetapkan (air worthy)," ungkap Agus.

Jalur udara memang menjadi jalur favorit karena banyak keunggulan yang tidak bisa diakomodasi moda transportasi lain. Keunggulan utama antara lain efisiensi waktu dan tenaga. Dibandingkan perjalanan darat atau laut yang memakan waktu berjam-jam hingga berhari-hari, melalui udara perjalanan menjadi lebih singkat. 

Di samping itu, pemudik bisa memprediksi perjalanan secara lebih baik. Segala tugas dan rencana liburan tinggal disesuaikan dengan penerbangan yang dipilih. Bagi saya mudik ke Nusa Tenggara Timur jelas lebih efektif menggunakan pesawat. Waktu libur yang terbatas sementara perjalanan laut menghabiskan waktu berhari-hari, menggunakan burung besi jelas menjadi pilihan terbaik.

Meski begitu  ada harga yang harus dibayar. Sudah bukan rahasia lagi dari segi cost pengeluaran untuk transportasi yang lebih cepat itu membutuhkan anggaran yang lebih besar. Apalagi mendekati Lebaran harga tiket biasanya melambung tinggi. Namun anggapan seperti ini bisa menjadi apriori seandainya kita pandai membaca situasi. Membeli tiket lebih awal dan memperluas akses untuk mendapatkan informasi seputar promosi penerbangan bisa membantu untuk menekan pengeluaran. 

Saat ini akses untuk mendapatkan tiket terbuka lebar. Tidak hanya sebatas agen perjalanan dan proses manual, transaksi secara online sudah menjadi lumrah. Pelanggan memiliki banyak pilihan mulai dari waktu keberangkatan, maskapai hingga harga yang diinginkan. Segala sesuatu tersaji secara luas dan hanya menuntut kesediaan untuk menjelajah. Dari genggaman segalanya bisa dilakukan segera.

Selain urusan waktu dan tiket, mudik tidak lantas tuntas dengan sendirinya. Dengan tiket di tangan tidak berarti segala urusan beres. Mudik adalah juga soal perjalanan. Meski hanya membutuhkan beberapa puluh menit atau beberapa jam, keselamatan selama penerbangan tidak bisa dipandang remeh. Keselamatan adalah nomor satu, jauh di atas segala sesuatu.

Euforia mudik dan bayangan segera berkumpul dengan sanak saudara kerap membuat kita takabur. Penting mempersiapkan mudik secara baik agar keamanan dan keselamatan terjaga. Selamat sampai tujuan dengan tanpa kekurangan suatu pun adalah tujuan utama.

Karena itu penting bagi para pemudik atau calon penumpang memperhatikan beberapa hal berikut demi perjalanan yang selamat, aman dan nyaman.

Pertama, mudik kadang diidentikan dengan banyaknya barang yang dibawa. Mumpung hari raya dan jarang bertemu keluarga, tidak salah bila membawa serta banyak buah tangan. Kira-kira demikian alasan yang mengemuka.

Membawa banyak barang bukan tanpa risiko. Selain akan dikenakan biaya tambahan bila kelebihan batas bagasi-tergantung pula jarak perjalanan-bertanggungjawab atas banyaknya barang sungguh merepotkan.
Penting untuk membawa barang sepenuhnya. Sejauh dapat tidak membawa barang-barang yang sesungguhnya bisa diperoleh di tempat tujuan. 

Kedua, berangkat lebih awal, setidaknya tiga jam sebelum jadwal keberangkatan. Tujuannya agar menghindari keterlambatan terutama bila melewati akses yang terkenal macet. Selain itu agar menghindarkan terjadinya ledakan di pintu check in karena para pemudik yang menumpuk.

Oh ya, saat ini sudah diterapkan check ini secara online memanfaatkan perangkat telepon pintar. Dari genggaman kita bisa melakukan proses tersebut. Meski begitu tidak menjadi alasan untuk sengaja menunda perjalanan ke bandara. Bagaimanapun juga sedia lebih awal lebih baik ketimbang terlambat. Ini pesawat, bukan angkot, bung!

Ketiga, sebagaimana himbauan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, keselamatan dan keamanan peberbangan bukan tanggung jawab regulator dan operator penerbangan semata. Para penumpang juga turut bertanggung jawab di dalamnya. 

Pemerintah telah menelurkan Peraturan Menteri Perhubungan No 127 Tahun 2015 tentang  Program Keamanan Penerbangan Nasional. Di sana tertera kebijakan terkait benda atau barang bawaaan penumpang.
 
Peralatan kerja atau objek dengan ujung yang tajam, seperti gunting atau silet, kapak, busur panah, pedang, keris, dan sebagainya harus dimasukan dalam bagasi tercatat. Barang-barang bersisi atau ujung tajam masuk kategori barang-barang yang dilarang (prohibited items) sehingga dibatasi di dalam penerbangan. Barang-barang tersebut tidak diizinkan untuk dibawa masuk ke dalam kabin pesawat.

Hal yang sama berlaku untuk benda kategori senjata, alat tumpul yang bisa menyebabkan cedera serius, maupun pemantik dan korek api. Benda-benda yang disebutkan terakhir itu dilarang disertakan dalam bagasi kabin maupun tercatat.

Larangan yang sama berlaku juga bagi material korosif (merkuri, aki kendaraan), gas bertekanan, bahan peledak (granat, alat peledak, detonator), benda padat mudah terbakar (kembang api, petasan, suar), zat oksidasi hingga zat kimia atau zat beracun seperti arsenik, sianida, dan pembasmi hama atau serangga.

Keempat, tak kalah penting adalah memastikan kesehatan sebelum berangkat. Sekalipun bukan perjalanan darat yang menyita banyak energi, penerbangan juga menuntut tubuh yang sehat demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pada gilirannya tidak hanya merugikan diri sendiri, juga bisa merepotkan dan mengganggu orang lain. 

Aneka imbauan ini jelas tidak bisa ditawar-tawar. Keselamatan, keamanan dan kenyamanan adalah hal utama sehingga liburan dan Lebaran bisa terselanggara dengan penuh sukacita. Sudahkan Anda bersiap mengangkasa ke kampung halaman atau destinasi pilihan?

Comments

  1. Alhamdulillah, tahun ini bisa mudik lagi. Karena perjalanan lintas pulau dengan anak-anak, saya selalu memakai transportasi udara kalau mudik ke Sumatera. Walaupun jauuuuh sekali dari bandara, tapi tetap lebih ringkas waktunya ketimbang naik bus antarkota antarprovinsi. Belum lagi capeknya itu lho. Dua hari satu malam di bus, alamak! :)

    ReplyDelete
  2. yeaaay, semakin aman dan nyaman yaaa dengan penerbangan udara

    ReplyDelete
  3. Yup, penumpang jg hrs bertanggungjawab ya

    ReplyDelete
  4. emang skrg banyak yg suka pakai moda trasnportasi pesawat ya, lbh cepat , tp aku mah berhubung mudik di tempat yg gak ada bandaranya ya, mau gak mau ya naik mobil

    ReplyDelete
  5. Mending bawa tas sekalian besar biar bisa masuk semua barang ya drpada banyak printilan takut ada yg tertinggal ��

    ReplyDelete
  6. jadi engga wass wass lagi klo mau naik pesawat..
    keren ulasannya..

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah semakin aman dan nyaman naik pesawat. Berita seperti ini membuat calon penumpang lebih tahu dan percaya pada moda transportasi udara

    ReplyDelete
  8. Yang cukup sering ditegur selain barang bawaan yg terlalu banyak, juga jumlah cairan yang boleh dibawa. Jadi ingat ada bapak-bapak yang marah-marah ketika diingatkan.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Millennial Marzukiana, Strategi “Proxy War” Ananda Sukarlan untuk Bang Maing

Menulis Terus Sampai Jauh...