Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2018, Solusi Pengetahuan Satu Atap yang Layak Diburu


Dari Kiri ke Kanan: Setiaji, Onno W.Purbo, Lena Setiawati dan Cyrillus Harinowo.
PT Bank Centra Asia Tbk tidak hanya menunjukkan diri sebagai salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Ruang gerak perusahaan yang berdiri pada 21 Februari 1957 itu semakin meluas, tidak semata-mata berkutat pada urusan finansial. Buktinya, perusahaan yang didirikan oleh Sudono Salim ini juga menaruh perhatian pada ilmu pengetahuan dan inovasi.

Kehadiran Indonesia Knowledge Forum (IKF) menandai keberpihakan BCA pada dunia pengetahuan. Event akbar ini sudah berusia tujuh tahun. Artinya, tahun ini BCA kembali menyelenggarakan kegiatan serupa untuk edisi ketujuh. Mengambil tema berbeda, IKF VII tahun ini bersumbu pada tajuk “Fostering Innovation and Creating Value through Digital Transformation.”

Persiapan demi persiapan pun telah dilakukan menuju dua hari penyelenggaraan sejak Selasa, 9 Oktober hingga Rabu, 10 Oktober 2018 nanti. Kegiatan selama dua hari ini akan mengambil tempat di Ritz Carlton Pacific Place Hotel, Jakarta.

Forum Kafe BCA 9 yang diselenggarakan pada Rabu, 27 September 2018 silam membuka sebagian selubung terkait penyelenggaraan acara tersebut. Dalam pernyataannya, Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk, Cyrillus Harinowo menguraikan latar belakang penyelenggaraan IKF kali ini, terutama terkait tema yang diangkat.

Menurut pria berusia 65 tahun itu, perkembangan teknologi dan era digitalisasi mau tidak mau mendorong sektor ekonomi untuk beradaptasi. Tidak terkecuali industri perbankan. Transformasi merupakan sebuah keniscayaan dalam rangka meningkatkan kualitas dalam pelayanan. Layanan keuangan yang mudah, cepat dan murah, adalah sebagian dari sasaran yang dituju. Tentu, hal ini ditempuh melalui inovasi teknologi. 

Saat ini BCA sudah tampil dalam wajah selaras zaman. Berbagai inovasi dan terobosan sudah mewujud dalam berbagai hal. Salah satu yang teranyar adalah Virtual Assistant (VIRA) pada layanan Chat Banking BCA. VIRA dapat diakses melalui aneka aplikasi chat populer seperti Facebook Messenger, LINE, Kaskus Chat, dan Google Assistant.

Kehadiran VIRA sangat membantu para nasabah. Ia membantu memberi informasi secara cepat dan tepat. Melaluinya aneka promosi seputar BCA tersampaikan secara real time melalui berbagai aplikasi chat yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun.

Perkembangan tersebut membuka ruang bagi semakin banyak masyarakat Indonesia untuk mengakses ekonomi digital. Situasi ini menjadi tantangan sekaligus peluang. Menurut pria yang juga bertindak sebagai ekonom tersebut, ekonomi digital di Indonesia sangat potensial. Pertumbuhannya akan terus berada di jalur positif.
Para narasumber Kafe BCA 9
Selain pria asal Yogyakarta, turut hadir pada acara separuh hari yang bertempat di Breakout Arena Menara BCA itu, Lena Setiawati selaku Executive Vice Preseident Learning and Development BCA. Hadir pula Pakar Teknologi Informasi, Onno W.Purbo dan Head of Jakarta Smart City, Setiaji.
Lena Setiawati menggarisbawahi tujuan lain di balik penyelenggaraan IKF. Menurutnya, IKF menyasar kreativitas dan inovasi melalui transformasi digital secara berkesinambungan demi tercapainya Indonesia sebagai negara maju.

Apalagi saat ini komposisi penduduk Indonesia didominasi kaum muda. Sesuai dengan situasi sini dan kini (hic et nunc), kaum muda ditantang dan disemangati “untuk berpacu dan berlomba dalam ide, inisiatif, inovasi, dan kreativitas untuk memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini untuk menjadi entrepreneur.

Sejalan yang dikatakan Setiawati, hemat Cyrillus, apa yang sedang dilakukan ini tidak lain menjadi bagian dari upaya untuk mewujudkan visi pemerintah Indonesia. Pemerintah menargetkan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesasr di Asia Tenggara pada 2020.

Saat ini Indonesia sedang bergerak ke arah tersebut. Optimisme tercapainya tujuan tersebut menguat. Potensi infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mencakup sekitar 90 persen dari populasi dengan lebih dari 126 persen tingkat penetrasi mobile. Selain itu, tingkat pengguna internet juga telah mencapai 51 persen dari total penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 240 juta jiwa.
Pengguna internet di Indonesia per Januari 2018/We Are Social
Solusi satu atap

Sebagai informasi IKF VII, seperti tahun-tahun sebelumnya, akan mengambil bentuk expo dan exhibition. Seperti dikatakan Cyrillus, kegiatan ini akan diikuti oleh exhibitor penyedia pengetahuan dan teknologi terpilih. Tujuannya, “agar masyarakat lebih aware dengan perkembangan teknologi saat ini hingga padda akhirnya dapat memberikan sumbangsih untuk perkembangan teknologi mutakhir di Indonesia.”

Selama dua hari penyelenggaraan akan tampil sejumlah pembicara dari berbagai latar belakang. Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan akan tampil sebagai pembicara utama. Di samping itu total sekitar 17 pembicara akan ikut berpartisipasi.

Ilmu, pengalaman dan inspirasi mengembangkan dunia bisnis berbasis digital akan didapatkan di antaranya dari Direktur Jakarta Smart City, Handry Satriago selaku CEO General Electric Indonesia dan Agus Nurudin, Managing Director at Nielsen Indonesia.

Di samping itu ada Bill Zeng, APJ Cloud Collaboration Evangelist at CISCO, Noni Purnomo yang merupakan President Director Blue Bird Group Indonesia dan ekonom kenamaan, Anton Hermanto Gunawan. Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti direncanakan akan mengisi ”closing session” dengan ilmu dan pengalaman terkait manajemen perikanan yang berkelanjutan.

Lantas, berapa harga yang harus dibayar untuk acara ini? Tentu, tidak gratis. Para peserta diwajibkan menginvestasikan sebesar Rp 1 juta untuk sehari dan Rp 3.500 untuk dua hari. Nominal tersebut tentu tidak berarti dibandingkan ilmu, wawasan, dan pengalaman berharga. Sebagai  solusi pengetahuan satu atap alias “one stop knowledge solution”, forum ini adalah tempat yang tepat dan layak diburu!

Segera daftarkan diri anda di www.bcalearningservice.com atau hubungi BCA Learning Service di 021 2556 3000 ext. 35612/35611/35607/35679. Tempat terbatas hanya untuk seribu peserta.






Comments

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Menulis Terus Sampai Jauh...

Millennial Marzukiana, Strategi “Proxy War” Ananda Sukarlan untuk Bang Maing