Peluang Tim Thomas dan Uber Indonesia di Perempat Final, Siapa Bakal “Dikorbankan”?
Ruselli Hartawan/badmintonindonesia.org |
Hari ini Impact Arena, Bangkok, Thailand, akan menjadi
panggung perebutan tiket semi final Piala Thomas dan Uber 2018. Menyusul undian
tadi malam, usai menuntaskan penyisihan grup, pertemuan yang dikehendaki dan
tak dikehendaki terjadi.
Tim Uber Kanada dan Tim Thomas Prancis akan berusaha menjaga
momentum sebagai tim kejutan kali ini. Mereka akan menghadapi tim-tim langganan
kompetisi. Tim Uber Kanada, runner-up Grup A, akan menantang Korea Selatan. Sementara
tim Thomas Prancis yang finis sebagai runner-up Grup A, menantang juara Grup C,
Jepang.
Denmark dan China, sementara Jepang dan Taiwan, serta
Indonesia dan Thailand akan berebut tiket semi final Piala Uber. Di kategori
putra, China akan ditantang Taiwan dan Korea, yang baru saja dikalahkan
Indonesia di laga terakhir penyisihan grup, menghadapi Denmark. Sementara itu
Indonesia akan kembali beradu dengan tetangga terdekat, Malaysia.
Bagaimana peluang
Indonesia?
Tim Uber Indonesia akan menghadapi laga sulit. Selain menghadapi
beberapa pemain bintang, faktor tuan rumah menempatkan Thailand sebagai
unggulan di pertandingan ini. Negeri Gajah Putih mempunyai mempunyai mantan
pemain nomor satu dunia, Ratchanok Intanon. Tidak hanya itu di nomor tunggal
mereka masih memiliki Nitchaon Jindapol yang kini berada di rangking 11 dunia. Selain
itu ada Busanan Ongbamrungphan yang kini menempati rangking 22, serta Pornpawee
Chocungwong yang berada dua strip di belakang Busanan.
Semua pemain tunggal Thailand ini mengungguli Indonesia
dalam daftar rangking BFW. Pemain putri Indonesia dengan rangking tertinggi
saat ini adalah Gregoria Mariska. Jorji, sapaan manis Gregoria, berada di
rangking 35. Tiga strip di belakangnya ada Fitriani, lalu menyusul Dinar Dyah
Ayustine (49) dan Ruselli Hartawan (77).
Di nomor ganda Thailand mengandalkan pasangan berperingkat
delapan dunia, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai. Selain itu ada
Chayanit Chaladchalam/Phataimas Meunwong yang menduduki rangking 14 dunia.
Di sektor ganda Indonesia sedikit diunggulkan. Greysia Polii
dan Apriyani Rahayu bisa memanfaatkan keunggulan rangking dunia untuk mencuri
poin. Selain itu Indonesia masih memiliki Della Destiara Haris dan Rizki Amelia
Pradipta yang baru saja naik ke rangking 11 dunia.
Pekerjaan terberat Indonesia tentu di nomor tunggal.
Fitriani bisa saja kembali dimainkan di partai pertama, menghadapi jagoan tuan
rumah, Ratchanok Intanon. Mengorbankan Fitriani bisa menjadi salah satu pilihan
terbaik. Dua tunggal lainnya bisa berjuang mencuri poin saat menghadapi Nitchaon
Jindapol ,Busanan Ongbamrungphan atau Pornpawee Chocungwong.
Di pertandingan terakhir penyisihan grup, penampilan
Fitriani kurang meyakinkan. Tidak hanya di pertandingan kemarin, sejak
pertandingan pertama menghadapi Sonia Ceah dari Malaysia, Fitriani belum
mengalami perbaikan. Fitriani pun menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang
belum bisa menyumbang poin di turnamen ini.
Menghadapi Chen Yufei, Fitriani menyerah dua game langsung,
10-21 dan 15-21. Kekalahan ini bukan semata-mata karena lawan bermain lebih
baik, tetapi performa Fitriani yang jauh dari harapan.
Performa pemain 19 tahun ini terlihat kurang “greget”. Belum
lagi beberapa kali pengembalian bola tersangkut di net. Bila mau jujur performa
pemain asal Garut ini kurang mengalami perkembangan. Ia masih terus mencari
senjata mematikan yang bisa dijadikan andalan, selain bergantung pada permainan
lob dan kecepatan. Menghadapi Ratchanok, selain kesiapan mental untuk
menghadapi banyak tekanan, Fitriani juga harus berani menerapkan variasi
pukulan.
Sementara itu kepada Gregoria dan Ruselli Hartawan, harapan terbesar
adalah terus mempertahankan performa. Momentum kemenangan masing-masing atas Gao
Fangjie dan Li Xuerui kemarin harus dijaga. Kedua pemain muda ini sebenarnya memiliki
potensi. Mereka membuktikan mampu membuat kejutan dan mengambil peran sebagai
penyumbang poin.
Sebagai tambahan, kemenangan Gregoria memberi pukulan telak
kepada Li dan bulu tangkis China. Untuk pertama kalinya, Li dibekuk pemain
Indonesia setelah menjaga rekor positif selama delapan tahun, sejak mengalahkan
Lindaweni Fanetri pada 2 September 2010. Tidak hanya itu, ini menjadi kekalahan
pertama mantan pemain nomor satu dunia itu dalam 32 pertandingan di nomor
beregu.
Selain mengharapkan sumbangsih para pemain muda tersebut,
ada catatan penting bagi sektor ganda. Nomor ini menjadi tumpuan Indonesia
mendulang poin. Dua kekalahan atas China, meski di atas kertas lawan lebih
diunggulkan, menjadi alarm untuk berbenah. Greysia dan Apriani diharapkan
tampil tenang dan bermain taktis. Sementara Della dan Rizki harus memacu diri
untuk “tancap gas” sejak awal.
Menghadapi Huang Yaqiong/Tang Jinhua kemarin, Della dan
Rizki baru bisa bangkit menjelang akhir pertandingan. Terlambat bagi mereka
mengejar kertertinggalan yang akhirnya berakhir dengan kekalahan straight set
16-21 dan 16-21. Situasi seperti ini tentu tidak diharapkan. Kedua pemain itu
harus memacu diri untuk mengejar poin sejak awal. Semoga momentum dua kemenangan
atas China, yang sebelumnya selalu menjadi Indonesia bulan-bulanan, melecut
semangat juang para srikandi Merah Putih.
Situasi tak jauh berbeda terjadi di Tim Thomas. Anthony
Ginting harus memperbaiki diri, terutama konsistensi. Di dua pertandingan
sebelumnya, pemain berusia 21 tahun ini selalu gagal menjaga keunggulan.
Menghadapi Son Wan Ho kemarin, Ginting selalu memimpin sejak awal. Namun performa
Ginting selalu berakhir antiklimask dengan kekalahan 20-22 dan 20-22 dari
pemain Korea Selatan itu.
Secara teknik dan serangan penampilan Ginting sudah bagus.
Ia mampu merepotkan para pemain unggulan. Namun entah mengapa ia selalu gagal
menjaga keunggulan. Menghadapi Malaysia hari ini, Ginting harus menjadikan hal
ini sebagai catatan penting.
Di atas kertas, Indonesia berpeluang mengunci kemenangan
atas Negeri Jiran. Selain Lee Chong Wei, Malaysia tidak memiliki pemain lain
yang sangat berbahaya. Malaysia tentu akan kembali mengandalkan Lee Zii Jia dan
Iskandar Zulkarnaen sebagai tunggal kedua dan ketiga. Di sektor ganda Malaysia
akan menaruh harapan pada pemain berpengalaman Goh V Shem dan Tan Wee Kiong.
Untuk meladeni kedua pemain ini, Indonesia bisa saja
menurunkan Jonatan Christie dan Ihsan Maulana Mustofa. Alasannya, peringkat
Jonatan lebih baik dari Lee, begitu juga ketika Iskandar dan Ihsan saling
diperhadapkan. Namun sepak terjang Lee patut diwaspadai. Di pertandingan
kemarin, pemain berperingkat 45 dunia mampu mengalahkan tunggal kedua Denmark,
Hans-Kristian Solberg Vittinghus dalam dua game langsung, 21-18 dan 21-18.
Di nomor ganda The Minions akan kembali menjadi tumpuan.
Kemenangan atas ganda Korea Chung Eui Seok/Kim Won Ho kemarin menjadi titik
balik. Memang, pasangan nomor satu dunia ini tidak kehilangan taji, mereka
hanya butuh waktu untuk mendapatkan kembali “chemistry” setelah jeda kompetisi
selama dua bulan. Juara All England ini berpotensi diadu dengan Goh V Shem dan
Tan Wee Kiong.
Selain, The Minions, Indonesia masih mempunyai dua pasangan
ganda putra yang saling berganti di dua pertandingan sebelumnya. Mereka adalah
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto serta Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan. Kedua
pasangan ini masih diunggulkan bila bertemu ganda kedua Malaysia, Aaron Chia
dan Teo Ee Yi. Siapa yang berpeluang diturunkan di pertandingan penentuan ini?
Bisa jadi Ahsan dan Hendra akan mendapat kepercayaan. Selain
pengalaman dan mental yang telah teruji, kemenangan atas Kim Dukyoung/Choi
Solgyu 21-14, 18-21, 21-15 di partai keempat kemarin cukup memberikan keyakinan
untuk memikul tanggung jawab ini.
Lantas, siapa yang berpeluang diturunkan sebagai tunggal
pertama? Apakah Ginting akan diadu dengan Chong Wei? Atau ada pemain lain yang
rela “dikorbankan” di partai pertama agar bisa mencuri poin di dua partai
lainnya?
Siapapun yang akan diturunkan hari ini, kepada mereka kita
menaruh harapan dan melabuhkan doa terbaik!
N.B
Jadwal pertandingan:
Tim Uber Indonesia akan menantang tuan rumah Thailand hari
ini pukul 14.00 WIB. Live @TVRINasional
@OfficialiNewsTV dan @kvisiontv (On Channel). Sementara itu
Tim Thomas akan menghadapi Malaysia pada pukul 19.00 WIB.
Perempatfinal #ThomasUberCup2018:
C1 09.00 WIB : UC DEN vs CHN
C2 09.00 WIB : UC KOR vs CAN
•C1 14.00 WIB : UC INA vs THA
•C2 14.00 WIB : TC CHN vs TPE
C3 14.00 WIB : UC JPN vs TPE
C1 19.00 WIB : TC KOR vs DEN
C2 19.00 WIB : TC FRA vs JPN
C3 19.00 WIB : TC INA vs MAS
Comments
Post a Comment