Jurus Menaklukkan Lomba Blog

Haya Aliya Zaki, blogger dan content writer/dokpri

Winning isn‘t everything, but wanting to win is.
– VinceLombardi –

Pernahkah Anda mengikuti perlombaan blog (blog competition)? Berapa kali pula Anda berhasil menjadi juara? Bagi Anda yang biasa mengikuti kompetisi tersebut tentu menyadari tidak mudah merebut hati juri, bukan?

Sekalipun baru setahun terakhir saya “ngeblog”, menulis telah menjadi “makanan sehari-hari” sejak bangku Sekolah Menengah Pertama. Aneka perlombaan telah saya ikuti mulai dari tingkat komunitas, institusi bakan level nasional. Hasilnya, yah seperti pertanyaan di atas, tidak selalu berakhir manis.

Demikianpula ketika melebarkan sayap menjadi blogger butuh usaha ekstra untuk bisa bersaing menjadi juara. Masuk menjadi nominasi saja susah, apalagi menjadi pemenang. Selain banyaknya pesaing, persiapan maksimal pun wajib hukumnya bila ingin meraih hasil positif. Bila tidak maka harus bersiap menerima kekalahan. Itu pun butuh waktu untuk sampai pada tahap tawakal dan kembali meyakinkan diri mengikuti kompetisi berikutnya.

Saya mendapatkan kesempatan berharga pada Minggu, 27 Agustus 2017 lalu, bertatap muka dan mendengarkan sharing dari Haya Aliya Zaki. Ibu berhijab ini adalah seorang content writer dan blogger yang kerap memenangkan kompetisi blog dan dipercaya menjadi juri sejumlah perlombaan tingkat nasional. Haya hadir atas inisiatif Indonesian Social Blogpreneur (ISB) dan didukung penuh oleh PT. Centra Nusa Insan Cemerlang (CNI).

ISB adalah salah satu komunitas blogger yang berbasis di Jakarta dengan saya sebagai salah satu anggotanya. Sementara CNI merupakan salah satu perusahaan Multi Level Marketing (MLM) yang telah teruji selama kurang lebih 30 tahun.
Niko Riansyah/dokpri

Acara hari itu dipayungi oleh tema besar “How to Win Blogging Contest”. Pada kesempatan pertama Niko Riansyah, Digital Marketing Specialist memberikan sejumlah tips terkait konten marketing. Beberapa dari antaranya adalah rajin membaca, identifikasi dan memahami target audiens, mencari konten yang relevan, membuat konten yang kreatif dan unik, menghindari COPY-PASTE, serta tak lupa memanfaatkan sosial media dengan segala keunggulannya.


Jurus

Setelah membekali diri dengan pemahaman terkait konten marketing maka sebagai sorang blogger atau penulis umumnya yang mau berkompetisi dalam perlombaan setidaknya harus menyiapkan bekal dan amunisi. Tidak mungkin kita mengikuti perlombaan dengan kekosongan. Ibaratnya bila ingin bertempur dan meraih kemenangan maka persiapan senjata dan alat perang adalah mutlak.
Haya Aliya Zaki dengan runtut dan kaya ilustrasi membeberkan sejumlah jurus yang bisa dipakai bila ingin menaklukkan perlombaan blog. Mulai dari hal-hal teknis hingga motivasi yang penting bagi seorang blogger atau penulis.

Pertama, memperhatikan peraturan lomba. Hal-hal seperti ini terkadang terlihat sepele namun penting. Juri tentu akan memperhatikan hal-hal dasar tersebut sebelum mencermati sisi lainnya. Syarat dan ketentuan seperti panjang kata, kata kunci (keyword), backlink, hingga ketentuan memasang banner lomba dan follow akun sosial media penyelenggara atau sponsor tertentu. Tak kalah penting adalah deadline lomba.

Kedua, mencari tahu siapa juri atau penyelenggara. Ini penting dalam rangka memahami selera juri. Setiap juri tentu memiliki selera tersendiri. “Bila yang menjadi juri adalah Si A maka bisa diduga ia akan lebih suka kisah yang menyentuh rasa kemanusiaan atau human interest,” Haya memberi contoh.

Ketiga, riset dan referensi. Seperti disinggung sebelumnya menulis butuh amunisi. Melengkapi diri dengan referensi memadai penting untuk memperkaya tulisan. Namun begitu patut diperhatikan untuk mencari sumber yang relevan dan sesuai kebutuhan. “Jangan sampai pembahasan terlalu luas,” tegas Haya.
Slide presentasi
Keempat, komprehensif. Untuk menghasilkan tulisan yang baik maka perlu mengangkat setiap sudut atau sisi yang penting. Dalam dunia jurnalistik berlaku rumus 5 W+1H. Demikian pun dalam meramu tulisan perlu mencakup keenam unsur tersebut yakni Who (siapa), What (apa), When (kapan), Why (mengapa), Where (di mana) dan How (bagaimana).

Kelima, soft selling, yang mencakup kejujuran kepada pembaca terkait lomba yang sedang diikuti, memancing pembaca untuk berinteraksi, mengakhiri tulisan dengan ajakan atau pertanyaan yang memancing diskusi, serta tak kalah penting “blogwalking" atau berkunjung ke blog lain.

Keenam, ini menjadi penting karena terkait dengan “passion.” Apa yang terjadi bila menulis tidak didasari oleh minat terhadap tema atau bahasan? Tentu akan menjadi sulit dan terkesan dipaksakan. Sebaiknya mengikuti lomba yang sesuai dengan minat dan kemampuan agar menulis tidak semata-mata menyasar hasil akhir tetapi juga menikmati proses.  

Akhirnya apa yang dicari dari lomba tersebut? Apakah popularitas atau uang? Tentu unsur ini penting sebagai stimulus. Tetapi bagaimana bila menulis hanya untuk menang yang membuat kita bisa jatuh dalam cara-cara yang tidak sehat.

“Kalau hanya untuk menang kan bisa saja copy paste saja,” tandas Haya. Benar, mengikuti lomba adalah juga bagian dari menikmati proses untuk mengaktualisasi diri, dan menunjukkan itegritas. Seperti kata  pelatih dan pesepakbola terkenal Amerika Serikat di atas. “Memenangkan pertandingan bukan segalanya, berusaha sekuat tenaga untuk meraih kemenangan barulah benar.”

Comments

  1. Jurus diperlukan agar tidak sesat dijalan ya hahaha...Yuk akh berlomba dengan semangat, nggak boleh baper kalau nggak menang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar Mba harus siap teknik dan mental hadapi perlombaan

      Delete
  2. Nice info, thanks for sharing... :)

    ReplyDelete
  3. Ikutan workshop termasuk pengen menang ngga ya? Hehehe... mbak Haya asyik nih jurus jurusnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dapat tambahan jurus buat hadapi lomba blog Mba Maria

      Delete
  4. Waah terima kasih atas infonya nih. Sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  5. Quote terakhir penting, agar kita tetap humble, dan intropeksi klo memang belum menang

    ReplyDelete
  6. Sekarang udah tahu jurusnya. Ciat...ciat bisa menaklukan juri dan lawan pada KO semua. Emang perlu latihan dan perlu jurua biar jadi juara .

    ReplyDelete
  7. Saya termasuk pribadi yang langsung jiper saat ada lomba blog, karena saya merasa tulisan saya belum sebagus senior. Alhamdulillah bisa ikut serta di workshop ini, saya jadi percaya diri untuk ikut lomba blog. Meski tidak menang, tetapi setidaknya saya sudah berusaha dengan ikutan lomba blog.

    ReplyDelete
  8. Kayak bela diri aja ya, kalau kita mau menang lomba harus kuasai jurus-jurusnya.

    ReplyDelete
  9. Wah dari SMP sudah aktif ikutan ini itu pastinya sudah punya pengalaman banyak dong ya.Oia bener tuh ikuti aturan perlombaan, salah satunya jangan telat Deadline, secara banyak blogger yang paham tapi pura-pura ga terima kalau artikelnya dianggap telat DL yang seharusnya sudah gugur hitungannya ya ahahaha

    ReplyDelete
  10. wahhhhh bakal tambah sering menang lomba niy mas nyaaaa... :)

    ReplyDelete
  11. Dua ilmu yang relevan banget sama yang dibutuhkan blogger :)

    ReplyDelete
  12. Kalau pada pengumuman lomba blog tidak ada nama juri tertera, gimana cara kita mengenali siapa jurinya ya?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Millennial Marzukiana, Strategi “Proxy War” Ananda Sukarlan untuk Bang Maing

Menulis Terus Sampai Jauh...