Liverpool vs Napoli: Momen Pembalasan The Reds dan Pembuktian Klopp
Pertandingan matchday terakhir penyisihan Grup A Liga Champions 2022/2023 akan mempertemukan Liverpool kontra Napoli. Duel ini akan digelar di Stadion Anfield, Rabu (2/11/2022) dini hari WIB.
Ini menjadi kesempatan bagi kedua tim untuk mengunci status juara grup. Saat ini, Napoli memuncaki klasemen dengan 15 poin, hasil sempurna dari lima laga. Liverpool membuntuti di peringkat kedua dengan selisih tiga poin.
Posisi keduanya sudah tak mungkin dijekar Ajax Amsterdam dan Rangers. Ajax baru mengemas tiga angka. Sementara Rangers belum juga mendapat poin dari lima laga yang sudah dijalani.
Namun, kedua tim memiliki kesempatan untuk merebut tiga poin terakhir dengan mendapat tiket ke Liga Europa.
Liverpool menghadapi laga kandang ini dengan target tertentu. Tidak hanya sekadar mendapat poin sempurna terakhir di fase grup.
Lebih dari itu, ini menjadi kesempatan bagi Si Merah untuk menebus kegagalan di pertemuan sebelumnya. Saat itu, The Reds takluk 1-4 di kandang Napoli.
Bila ingin mendapat bonus keluar sebagai juara grup serentak menodai rekor sempurna Partenopei, maka Liverpool harus menang dengan selisih tiga gol atau lebih.
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp pun menghadapi tekanan tersendiri. Di tengah penampilan tim yang tidak konsisten sejak awal musim, pertandingan ini menjadi pembuktian dari pelatih asal Jerman itu bahwa dirinya masih pantas mendapat dukungan.
Pekan lalu mereka meraih hasil maksimal dengan mengalahkan Ajax di Amsterdam tiga gol tanpa balas. Sayangnya, saat menjamu Leeds United akhir pekan kemarin justru berakhir dengan kekalahan 1-2.
Itu adalah kekalahan pertama bagi Virgil Van Dijk di hadapan pendukungnya sejak ia bergabung dengan klub kota pelabuhan itu pada Januari 2018. Sulit membayangkan, Liverpool takluk dari tim promosi di hadapan para pendukung sendiri yang memadati Anfield.
Penting bagi Liverpool berjuang demi puncak grup. Sebab, dengan cara itu mereka bisa menghindari pertemuan dengan tim-tim yang tampil meyakinkan di fase grup dan memiliki rekam jejak lebih meyakinkan sejak awal musim seperti Real Madrid, Bayern Muenchen, hingga Paris Saint-Germain (PSG).
Namun, untuk mengalahkan Napoli, Liverpool harus bekerja ekstra keras. Mereka harus bisa menemukan strategi yang tepat untuk menghadapi tim yang belum terkalahkan sepanjang musim ini di berbagai kompetisi.
Napoli, pemuncak klasemen Serie A sekaligus tim paling produktif di Liga Champions adalah ujian bagi Liverpool dan Klopp untuk menghadapi persaingan musim ini.
Tanpa Luis Diaz, Diogo Jota, Joel Matip, dan Arthur yang dibekap cedera panjang, sementara Naby Keita dan Alex Oxlade-Chamberlain tidak dimasukan dalam daftar skuad karena masih mengalami cedera, membuat Klopp harus bisa mengangkat kepercayaan diri para pemain lain untuk tampil “all out.”
Di sisi lain, target kemenangan kali ini harus disiasati sedemikian cermat dengan tanpa mengorbankan para pemain penting. Sebab, Tottenham Hotspur sudah menanti mereka akhir pekan ini.
Bukan tidak mungkin, Klopp akan melakukan sedikit perubahan dengan memberi tempat dan kepercayaan kepada James Milner, Jordan Henderson dan Ibrahima Konate untuk menggantikan Trent Alexander-Arnold, Fabinho dan Joe Gomez dalam “starting line-up.”
Di sisi Napoli, Luciano Spalletti tidak menyertakan Salvatore Sirigu dan Amir Rrahmani yang tengah mengalami masalah otot. Matteo Politano harus diwanti-wanti kalau memang masih diizinkan tampil agar jangan sampai mendapat satu kartu kuning lagi yang berarti akan kehilangan pertandingan krusial di fase “knock out” nanti.
Giovanni Simeone yang mencetak brace ke gawang Rangers akan menjadi ujung tombak. Victor Osimhen yang mencetak tiga gol ke gawang Sassuolo akhir pekan lalu kemungkinan tidak akan dipaksa untuk mengatasi cedera sehingga Simeone akan mendapat tanggung jawab ekstra.
Mampukah Simeone menemukan celah di lini pertahanan Liverpool dan memanfaatkannya untuk mencetak gol?
5 Pertemuan Terakhir Kedua Tim:
08-09-2022 Napoli 4-1 Liverpool (UCL)
28-11-2019 Liverpool 1-1 Napoli (UCL)
18-09-2019 Napoli 2-0 Liverpool (UCL)
12-12-2018 Liverpool 1-0 Napoli (UCL)
04-10-2018 Napoli 1-0 Liverpool (UCL)
5 Pertandingan Terakhir Liverpool:
16-10-22 Liverpool 1-0 City (EPL)
20-10-22 Liverpool 1-0 West Ham (EPL)
22-10-22 Forest 1-0 Liverpool (EPL)
27-10-22 Ajax 0-3 Liverpool (UCL)
30-10-22 Liverpool 1-2 Leeds (EPL)
5 Pertandingan Terakhir Napoli:
12-10-22 Napoli 4-2 Ajax (UCL)
16-10-22 Napoli 3-2 Bologna (Serie A)
24-10-22 Roma 0-1 Napoli (Serie A)
27-10-22 Napoli 3-0 Rangers (UCL)
29-10-22 Napoli 4-0 Sassuolo (Serie A)
Perkiraan susunan pemain Kedua Tim:
Liverpool: Alisson Becker; James Milner, Konate, Virgil Van Dijk, Tsimikas; Elliott, Jordan Henderson, Jones; Mohamed Salah, Roberto Firmino, Carvalho
Pelatih: Jurgen Klopp
Napoli: Meret; Di Lorenzo, Ostigard, Kim, Rui; Ndombele, Lobotka, Elmas; Lozano, Simeone, Raspadori
Pelatih: Luciano Spalletti
Sumber: Sportsmole.co.ukd
Popular posts from this blog
Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016
Tommy Sugiarto (badmintonindonesia.org) Awal tahun yang bagus. Demikian kesan yang bisa diberikan terhadap penampilan para pebulutangkis kita di ajang super series tahun ini. Betapa tidak, di tiga turnamen kelas super series dan super series premier yang dihelat sejauh ini, Indonesia tak pernah kehilangan muka. Selalu saja ada wakil yang membawa pulang gelar juara ke Tanah Air. Torehan ciamik dibuka oleh Praveen Jordan/Debby Susanto. Ganda campuran masa depan Indonesia itu sukses menjadi juara All England Super Series Premier 2016. Prestasi yang ditorehkan pasangan nomor delapan dunia itu sekaligus menjaga nama besar Merah Putih di ajang tertua di dunia. Tak lama kemudian, giliran ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon . Tak diunggulkan, mereka sukses menggondol trofi India Open Super Series 2016. Itulah gelar super series pertama bagi keduanya. Menandai titik balik performa setelah terpuruk belakangan ini, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses me
Menulis Terus Sampai Jauh...
Menulis membuat saya bisa melihat dari dekat orang nomor satu di negeri ini “Menulislah terus jangan berhenti, suarakan hati nuranimu. Kemudian setelah itu biarlah tulisan itu membela dirinya sendiri, biarlah tulisanmu itu mengikuti takdirnya.” (Buya Hamka) Saya baru mengenal petikan masyur di atas belakangan, jauh bertahun-tahun setelah saya bergumul dengan dunia tulis-menulis. Ketika itu saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tidak ada maksud atau tujuan khusus saat itu. Yang ada hanya satu: menulis dan terus menulis. Bisa jadi perkenalan saya dengan dunia menulis berjalan beriringan dengan ketertarikan saya pada dunia literasi umumnya. Perkenalan saya dengan dunia menulis karena aktivitas membaca yang saya geluti pada waktu bersamaan. Membaca dan menulis menjadi satu paket. Ibaratnya, dua sisi berbeda untuk menandai sebuah koin yang sama. Itu semua tidak timbul serta-merta. Paket itu muncul, kemudian tumb
Millennial Marzukiana, Strategi “Proxy War” Ananda Sukarlan untuk Bang Maing
Foto dari KAYA.ID Situasi politik di tanah air sedang panas. Titik didih semakin meningkat dan diprediksi akan menjadi-jadi mendekati hari H pemilihan langsung presiden dan wakil presiden Indonesia yang tak lebih dari tiga bulan lagi. Nah, ketika politik membuat kawan bisa menjadi lawan karena kepentingan menjadi segala-galanya, dengan cara apa kita bisa bersatu? Tanpa berpikir panjang kita bisa menyebut olahraga. Tengok saja ketika tim kesayangan kita bertanding atau kala atlet kebanggaan negara bertarung. Kita kompak memberi dukungan. Saat kemenangan diraih kita serempak bersuka ria. Sebaliknya, sedih dan tangis akan melitani bersama saat kemenangan gagal diraih. Selain olahraga-yang juga memiliki sisi destruktif dalam anarki dan huru-hara, musik adalah medium lain yang membuat kita bersekutu. Tidak ada dikotomi antara kawan dan lawan, kita dan mereka, lokal dan asing, kulit putih dan hitam, rambut kriting dan lurus, tua dan muda ketika berada di hadapan kesenian. Semu
Comments
Post a Comment