Sejumput Pesan dalam Lumeran Keju di Sepotong Ayam

KFC Hot and Cheesy Chicken/eatinguntildiee.blogspot.co.id

Tidak semua lidah orang Indonesia akrab dengan keju. Meski, merunut Anne Iburg dalam Demont’s Lexicon of Cheese (2004), makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau koagulasi ini sudah dikenal sejak zaman prasejarah, tidak menjadi bagian dari makanan kegemaran, apalagi santapan pokok penduduk di Nusantara. 

Keberadannya sudah berabad-abad lampau dan telah mewujud dalam banyak rupa seiring tingkat inovasi, keju masih tetap dianggap asing, bahkan terkesan makanan kaum elit. Bisa jadi rasa asin sebagai akibat dari proses fermentasi membuat keju tak nyaman di lidah orang Indonesia umumnya yang lebih karib dengan rasa pedas, manis, dan asam. Bahkan saat dibaui aroma berbeda bisa langsung mendatangkan kesan aneh. 

Namun tentang rasa ini tak bisa dijadikan patokan tingkat keberterimaan di Indonesia karena seperti ungkapan, soal rasa tak bisa diperdebatkan. Subjektif. 

Bila memang demikian adanya maka kehadiran menu baru Kentucky Fried Chicken (KFC) bernama KFC Hot and Cheesy cukup menantang. Nama yang dipilih untuk varian yang diluncurkan sejak 7 Oktober lalu cukup jelas memberikan gambaran rupa. Dari menu-menu utama sebelumnya yakni jenis ayam Crispy dan Original unsur “panas” sudah tak lagi asing. Kedua jenis itu selalu disajikan dalam keadaan panas atau hangat. Namun varian ini benar-benar tampil beda dengan lebih menekankan unsur baru yakni keju itu. 

Lantas bagaimana rasanya ayam berbalut keju? Apakah rasa keju akan mengalahkan kuatnya rasa gurih ayam yang selama ini sudah akrab di lidah pelanggan KFC? Apakah hasil perkawanan tersebut akan mendatangkan sensasi “asing” sehingga bakal mendapat penolakan? 
  Ade Sofian, manajer KFC Cabang Pamulang bersama dua menu baru yakni Hot and Cheesy Chicken dan Creme Cheesy Float/dokpri
Titik Balik di Pamulang
Sebagai pelanggan setia KFC, keluarga kami hampir tak pernah ketinggalan mengikuti perkembangan salah satu restoran cepat saji terbesar di Indonesia ini. Berbagai promosi yang dilakukan, bahkan sampai menjadi viral di sosial media semakin menantang keluarga kami untuk ambil bagian merasakan varian baru itu.

Namun dari pembicaraan lepas, juga informasi yang terkumpul, kehadiran anasir keju dalam varian baru ini sudah langsung mendatangkan resistensi dalam diri beberapa anggota keluarga. Seperti disinggung sebelumnya, keju menjadi salah satu makanan yang luput dari geliat konsumsi beberapa anggota keluarga saya. Rasanya sungguh tak berterima dan aromanya sudah langsung “bikin eneg.” Demikian alasan singkat mereka merespon ajakan saya untuk mencoba varian tersebut.

Entah angin apa yang berhembus di sore itu, pada pertengahan bulan lalu, saya akhirnya berhasil mengajak beberapa dari antara kaum “anti-keju” itu ikut serta ke gerai KFC yang terletak di Pamulang, Tangerang Selatan. 
Berhasil mengajak mereka tidak berarti tuntas meyakinkan mereka untuk ikut mencoba menu baru itu. Muncul rasa cemas  dalam diri. Jangan-jangan setelah sampai di dalam gerai, saat melihat dan membaui aroma keju, penolakan langsung membuncah dari mulut mereka.

Namun dugaan saya tak sepenuhnya benar. Agus, sepupu saya, sama sekali tak merasa terganggu saat ayam berlumur saus keju hadir di depan mata. Berbeda dengan Agus, Regina mula-mula masih terbawa kesan anti terhadap keju. Setelah sedikit dipaksa, Regina akhirnya berani mencoba.

Dari ukurannya, tak ada yang istimewa dengan Hot and Cheesy Chicken. Bukan rahasia lagi KFC selalu menampilkan ayam terbaik dengan ukuran yang cukup untuk perut orang dewasa. 
Hot and Cheesy Chicken/eatinguntildiee.blogspot.co.id

Tersaji di atas piring bundar, tampilan Hot and Cheesy Chicken benar-benar menggoda. Ayam yang cukup besar, dibumbui saus keju yang lumer. Saat dibedah pertama kali, ibu jari langsung terasa panas karena seperti namanya tersaji dalam keadaan panas.

Daging ayamnya tebal. Namun jangan cepat terpancing untuk segera menyantapnya. Lapisan saus keju yang lumer membungkus perlu dirasa lebih dulu. Tekstur kriuk langsung menyambut saat gigitan pertama, mengingatkan kita pada Hot and Cheesy Chicken.

Penasaran dengan hal ini, saya menyempatkan diri bertemu manajer gerai KFC Pamulang, Ade Sofian. Ade membenarkan bahwa Hot and Cheesy Chicken merupakan “tiruan” Hot and Cheesy Chicken. Ada rasa krikuk dan pedas yang sama.

“Bedanya ini ayam pedas ditaburi dengan keju,”tegas pria murah senyum yang menduduki jabatan tersebut sejak Oktober tahun lalu.

Meski sama-sama memiliki rasa pedas dan kriuk, letak rasa pedas antara kedua varian itu berbeda. Pada KFC Crispy Chicken rasa pedas terutama terasa di kulit luarnya. Sementara Hot and Cheesy Chicken terletak pada daginya. 

Namun demikian perpaduan antara rasa keju pada kulit dan pedas pada daging pada  Hot and Cheesy Chicken sungguh sempurna. Kedua rasa itu melebur. Cheesy dan creamy berpadu dengan sedikit rasa membara di lidah. Rasa pedas menetralisir rasa keju yang khas, meski tidak mengirim aroma menyengat. Cocok bagi mereka yang baru mulai berkenalan dan mendekatkan diri dengan keju, pun yang menggemari keju namun tak berani dengan rasa pedas.

Setelah mencoba beberapa gigitan Hot and Cheesy Chicken, raut wajah Regina yang sebelumnya terlihat hati-hati mulai larut seperti lumeran keju yang meleleh. Dengan tangan dan mulut belepotan, penuh lumuran keju, ketika dimintai tanggapan, ia hanya mengacungkan ibu jari. Saya yang cukup mengenali setiap bahasa isyaratnya, reaksi tersebut mengirimkan pesan nikmat. Di dalamnya terkandung makna bahwa keju yang selama ini dihindari sudah berhasil masuk ke rongga mulutnya.
eatinguntildiee.blogspot.co.id

Kaya nutrisi
Reaksi positif Regina dalam arti tertentu menunjukkan bahwa inovasi yang dilakukan KFC berbuah manis. Melalui varian itu KFC perlahan tetapi pasti mulai mendekatkan keju dengan lidah masyarakat umumnya. 
Dengan tanpa melakukan generalisasi, menurut Ade Sofian sambutan pengunjung gerai KFC Pamulang terhadap varian tersebut sangat positif. Selain mendapat pengakuan langsung dari para pengunjung melalui survei yang dilakukan, hasil penjualan semakin menegaskan kesan tersebut.

“Sangat positif. Bisa dilihat dari penjualan yang sangat pesat. Bayangkan produk baru dilaunching pada Oktober namun hasilnya antusias sekali,”tegasnya.  

Sejak diperkenalkan pertama kali oleh Col. Harland Sanders pada 1939, kemudian mendunia hingga sampai ke Indonesia pada Oktober 1979, KFC tak pernah berhenti berinovasi. Aneka menu dikreasi dan disajikan kepada masyarakat.

Terkini, selain Hot and Cheesy Chicken, KFC juga menghadirkan varian lainnya yakni Sauce Barbeque. Bila Hot and Cheesy Chicken berasa keju, maka seperti namanya varian kedua itu dilumuri saus barbeque.
Terkait proses penyajian, menurut Ade, pada  Barbeque Chicken ayam goreng hanya disiram saja dengan saus barbeque. Bentuk Barbeque Chicken sama seperti varian lainnya. Letak perbedaan lebih pada rasa saus barbeque.

Selain ayam goreng, KFC juga meluncurkan jenis minuman baru yakni Creme Cheesy Float. Rupanya jenis ini untuk memuaskan hasrat penyuka Float akan rasa berbeda. Sebelumnya ada varian mocca yang menonjolkan rasa kopi dan menjadi salah satu minuman favorit saya, dan beberapa jenis rasa lainnya. 

Creme Cheesy Float memiliki komposisi seperti minuman Float lainnya. Sepintas seperti Mocca Float, namun rasa kopinya tidak terlalu kuat. Dominan rasa keju dengan rasa manis dan sedikit asin. Plus tambahan es krim vanila dan saus keju di atasnya. Bagi yang pertama kali mencobanya mungkin sedikit terasa asing, namun sama sekali tidak menghilangkan kesan nikmat.

Sebelum malam menjelang kami mengakhiri perburuan menu baru KFC itu. Kesan saya, sama seperti menu-menu KFC lainnya, luar biasa. Kebersamaan hari itu semakin luar biasa karena beberapa anggota keluarga yang selama ini anti terhadap keju perlahan mulai akrab. 
Suasana KFC Cabang Pamulang/dokpri
Bahkan paman saya langsung merasa ketagihan. Ia membawa bekal kunjungan kami ke gerai KFC Pamulang dengan satu paket lengkap Hot and Cheesy Chicken seharga Rp.30.455. Paket komplit yang terdiri dari nasi, ayam dan minuman itu menemani santap malamnya.

Sebagai bahan masukan kepada pihak KFC, sekiranya perlu diperhatikan pengemasannya. Antara ayam dan saus keju sebaiknya dipisah untuk menjaga agar ayam tetap renyah dan kemasan tidak belepotan oleh saus keju. 

Terlepas dari urusan teknis itu, ada pesan penting dalam lumeran keju di sepotong ayam KFC. Sejatinya keju bukan sesuatu yang tabu untuk dikonsumsi. Malah penting untuk tubuh. Keju kaya akan nutrisi, mengikuti elemen dasar pembentuknya yakni susu yang mengandung protein, lemak, kalsium dan vitamin.

Berkat KFC dengan Hot and Cheesy Chicken setidaknya keluarga kami mendapat tambahan pasokan nutrisi pada tubuh. Terima kasih KFC.

Tulisan ini pertama kali dipublikasikan di Kompasiana, 9 November 2016.

Comments

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Millennial Marzukiana, Strategi “Proxy War” Ananda Sukarlan untuk Bang Maing

Menulis Terus Sampai Jauh...