Gadis Merah Delima

gadis merah delima di persimpangan jalan
menatap dalam tanya
menunggu
datangnya jawab
dalam langkah setengah bimbang
tak bisa memberi pasti entah ’kan dapat berkat
dalam harap tak lekas jawab
membuat mata menatap dalam bimbang
penuh tanya ’kan cepat dapat jawab

mata kerap  terusik pandang
kadang lamban dalam tapa
membuat ibadah tak pernah nyata beri jalan pada jawab
ah, gadis merah delima yang selalu tanya penuh harap

gadis merah delima
bertakhta dalam benak
mengusik  kata hati hampa
dalam jawab mazmur kerap paksa

gadis merah delima
tidakkah kita pisah dalam kenangan?
kelak datang sabda
supaya tepat kata Bapa
tiada yang tak terencana dari sabda kekal?

***

Comments

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Menulis Terus Sampai Jauh...

Millennial Marzukiana, Strategi “Proxy War” Ananda Sukarlan untuk Bang Maing