Dari Jumpa Pemain Man United Hingga "Gerebek" Soto Pak Yusuf
Para peserta foto bersama/Kevinalgeon |
Gandhy Inderayana Sastratenaya, Digital & Online Communication Marketing Head Danamon di Keuken Koffie, Bogor, tegas mengakui hal itu di hadapan puluhan Kompasianer hadir. Tidak sampai di situ. Dalam waktu dekat Danamon akan kembali menggandeng sejumlah komunitas di Kompasiana untuk melakukan kegiatan yang tidak kalah seru. Ditunggu ya.
Bersama 27 Kompasianer, entah yang sudah tergabung dalam
Komunitas Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) atau pendatang baru, plus
perwakilan dari Kompasiana dan Danamon, kami mengawali rangkaian kebersamaan di
Stasiun Manggarai. Sejak sebelum pukul 08.30 satu per satu mulai mencapai titik
kumpul strategis yang menjadi simpul sejumlah relasi perjalanan commuterline (KRL) baik dari dan menuju
ke Jakarta Kota, Bogor, Bekasi dan
Jatinegara.
Canda dan tawa langsung menggema setelah cukup banyak
peserta terkumpul. Para penumpang di sekitar tampak sedikit terusik. Barang
kali dalam hati mereka bertanya dari mana dan siapa gerangan rombongan besar
ini. Kaus dengan tulisan besar KPK di dada, ditambah keterangan tambahan di
punggung “We Eat We Write” serta tulisan Kompasiana pada baju dan spanduk
besar, sedikit banyak menjawab tanya mereka.
Foto bersama mengawali perjalanan kami. Satu per satu
dibekali kartu Danamon flazz atau prepaid
Danamon .
Sejak awal sudah diinformasikan bahwa para peserta akan kebagian
kartu flazz sebagai alat pembayaran di KRL. Tetapi saya tidak menyangka kartu
yang diperoleh itu berbeda dari biasaya. Betapa tidak, warna merah langsung
menarik mata.Logo dan foto pemain Manchester United terpampang jelas di bagian
luar. Plus tanda tangan pemain bersangkutan. Wow.
Saya mendapat kartu bergambar dan bertanda tangan David De
Gea. Ya, siapa yang tidak kenal kiper jempolan ini. Senyum semringah langsung
mengembang dari wajah para peserta tak lama setelah mendapat kartu tersebut.
Kartu ini akan melengkapi koleksi pernah-pernik Si Iblis
Merah, klub besar dari Inggris Raya itu yang sudah saya lakukan bertahun-tahun
lamanya. Bagai mendapat durian runtuh para peserta pun langsung mengabadikan
gambar bersama kartu eksklusif itu. Berbagai sudut menarik diambil, entah saat
pertama kali melakukan aktivasi pada mesin yang juga berfungsi sebagai pembaca
saldo yang tersedia di dekat loket, atau saat tap in di pintu masuk. Kehebohan pun terjadi lagi!
Kesan wah pada kartu flazz itu semakin bertambah setelah
mendapat penjelasan dari pihak Danamon. Bertempat di Keuken Koffie, para peserta mendapat informasi tambahan terkait kartu
tersebut. Menurut Natasha Damayanti, E.Channels Product Management Manager
Danamon, kartu tersebut adalah produk eksklusif hasil kerja sama Danamon dan
Manchester United.
Selain David De Gea,
seri khusus ini juga menampilkan wajah striker Wayne Rooney dan gelandang Ander
Herrera.Tiga nama besar ini setidaknya mewakili deretan pemain hebat yang
menghuni Old Trafford, markas United.
Meski demikian para
penggemar United tidak perlu berkecil hati karena pemain idolanya tak menghiasi
kartu tersebut. Jumlah kartu yang
diproduksi pada edisi pertama ini memang terbatas. Masing-masing hanya tersedia
5.000 kartu. Namun setelah habis terjual, akan diproduksi lagi tetapi dengan
desain dan pemain berbeda. Semoga pemain kesayangan Anda bisa hadir juga!
Sebelumnya kerja sama
kedua pihak hanya terbatas pada kartu debit dan kredit. Sekarang ekspansi bisnis
hingga kartu flazz yang bisa digunakan sebagai pembayaran non tunai untuk
berbagai keperluan. Hal ini sejalan dengan seruan Bank Indonesia untuk
menggalakan transaksi non tunai.
Fungsi kartu tersebut
tidak hanya sebagai alat pembayaran tiket kereta. Kartu itu bisa dipakai
sebagai pengganti uang tunai saat mengisi bensin di Pertamina dan beberapa
pusat pengisi bahan bakar lainnya. Selain itu bisa dipakai sebagai alat
pembayaran tol. Pembayaran tol itu sudah berlaku di luar Jakarta seperti di Tol
Cipali, ruas tol di Surabaya dan Makassar. Baru pada 2018, kartu tersebut bisa
digunakan untuk pembayaran tol di Jakarta.
Penggunaan kartu flazz
ini tidak sebatas itu. Ia bisa digunakan di seluruh merchant flazz yang tidak
sedikit menawarkan promo menarik. Tak kurang dari 80 ribu outlet merchant bisa
terlayani dengan kartu Danamon flazz yang juga mengambil bentuk reguler dengan
desain rumah adat atau unsur lokal.
“Selama ada logo flazz
bisa dipakai,”tegas Natasha.
Bukan rahasila lagi
manfaat besar di balik penggunaan transaksi non tunai dengan menggunakan kartu
flazz. Salah satunya, para pengguna tidak perlu repot berurusan dengan uang
kembali. Menurut wanita murah senyum ini, manfaatnya ini terutama dirasakan
oleh orang tua untuk mengawasi keuangan anaknya.
“Saat anak jajan ke mall, tidak perlu takut bahwa uang
tidak dipakai dengan benar.Mending kasih kartu aja, mereka tidak repot pegang
kembalian.”
Meski demikian setiap
pemegang kartu ini harus berhati-hati. Sifat kartu ini seperti uang tunai. Bila
terjadi kehilangan maka kartu tersebut tidak dapat diblokir. Tak heran bila
Danamon membatasi jumlah saldo mulai dari 0 hingga maksimal 1 juta, meski
regulasi BI mengijinkan hingga Rp 5 juta.
Terlepas dari itu,
kartu ini benar-benar menjadi persembahan istimewa bagi para penggemar sepak
bola, terutama fans United di tanah air. Selain sebagai alat transaksi kartu
tersebut bisa menjadi koleksi menarik karena jumlahnya terbatas dan tidak akan
ditemukan desain dan pemain yang sama setelah edisi pertama ini.
Lantas bagaimana mendapatkannya?
Kartu spesial ini dijual di 40 cabang di seluruh Indonesia, selain melalui mobile
branch. Di samping itu ia juga dijual melalui event atau acara komunitas
yang berhubungan dengan Manchester United seperti saat nonton bareng atau
nobar. Bagi Anda yang suka nonton bareng
apalagi penggemar United tunggu apa lagi untuk segera mendapatan koleksi unik
ini!
Kartu Danamon Flazz bergambar dan btertandatangan David De Gea/dokpri |
Bantuan Jaringan Prima
Sulit membayangkan
Danamon bisa bekerja baik, terutama dalam proses top up baik tunai maupun non
tunai kartu flazz tersebut tanpa kehadiran Jaringan Prima. Hal ini dibenarkan Irene Margaret, Promotion and Media Relation Jaringan
Prima. Menurut Irene, Jaringan Prima adalah mitra penting Danamon yang berperan
penting tidak hanya dalam melancarkan top up kartu flazz.
Jaringan Prima juga
membantu Danamon dengan keandalannya dalam jaringan ATM, yang membantu segala
proses baik tarik tunai, cek saldo hingga transfer antarbank, serta Prima Debit.
Jaringan Prima berdiri
sejak 1991 di bawah naungan PT Rintis Sejahtera. Ia
dikenal sebagai penyedia layanan
komunikasi satelit yang mengirimkan informasi digital hingga ke mancanegara.
Tak heran saat ini Jaringan Prima memiliki jaringan luas hingga menjangkau
Singapura, Korea, China, Malaysia dan Thailand.
Jaringan Prima menghadirkan banyak
keunggulan. Ia telah hadir di
100.000 ATM berlogo Prima untuk melayani transaksi secara real time. Bekerja sama dengan 64 bank, Jaringan Prima benar-benar
menghadirkan kenyamanan, keamanan dan kemudahan bertransaksi. Mungkin secara tidak sadar kita adalah bagian
dari 100.000.000 pemilik kartu ATM yang terlayani oleh Jaringan Prima.
“Gerebek” Pak Yusuf
Hampir setengah hari kami bersama sejak “bertemu” pemain
Manchester United di Stasiun Manggarai hingga berbagi pengalaman terkait produk
Danamon dan layanan Jaringa Prima.
Melengkapi kebersamaan, kami menikmati suguhan makan
siang dari Keuken Koffie. Saya memilih ayam kecombrang, alih-alih nasi goreng
istimewa, rawon, spaghetti bolognese dan spaghetti aglio. Bumbu rempah dan rasa
pedas menyatu dengan daging ayam yang lembut benar-benar menggoyang lidah.
Rombongan #KPKTripBogor pun diterjunkan ke Jl. Surya
Kencana. Letaknya hanya beberapa km dari Keuken Koffie namun kondisi jalanan
Bogor yang terkenal macet maka perlu lebih dari 10 menit menjangkaunya.
Keseruan di atas angkot membuat roda waktu seperti berputar cepat.
Bila di Keuken atau “dapur” dalam bahasa Belanda, pilihan
menu terbatas , tidak demikian di kawasan Surya Kencana. Para peserta bebas mengekplorasi
kekayaan kuliner Bogor yang dijaja oleh para pedagang kaki lima. Sepanjang ruas
jalan tersebut berjejer warung makan dengan aneka menu yang menggoda. Bahkan
beberapa dari antaranya memiliki kekhasan yang tidak ditemukan padanannya di
tempat lain. Tempat itu tak ubahnya surga bagi para penggila kuliner.
Para peserta tidak
datang dengan membawa rasa penasaran dan hasrat memuaskan lidah semata. Ayudiah
Respatih, food blogger dan stylish food photographer lebih dulu
membekali peserta dengan sejumlah pengetahuan penting dan mendasar tentang
bagaimana mengambil gambar, berbagi hasilnya hingga mengelolanya di jejaring
sosial instagram. Wanita berhijab itu mengisi sesi terakhir di Keuken Koffie.
Waktu sungguh terbatas, tidak cukup bagi wanita yang juga
berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini untuk menuntaskan materi menarik dan
penting bertajuk “Pegang Kendali Instagram-mu”. Apalagi memuaskan rasa
penasaran para peserta yang sudah berkarib dengan telepon genggam dan jejaring
sosial. Meski demikian setidaknya ada beberapa poin penting yang bisa didapat.
Pertama, Ada
beberapa langkah penting untuk menghasilkan gambar yang “instagramable.”
Dimulai dengan memanfaatkan pencahayaan alami (natural lighting), mengambil sudut
pandang (angle) yang tepat (entah eye
bird view, eye level, dan sudut 45’), memasukan elemen pendukung selain
objek makanan seperti tangan atau laku sedang menikmati makanan, hingga tahap
pengolahan digital. Pada tahap terakhir itu bisa memanfaatkan berbagai
perangkat editing seperti photoshop, Vsco, snaspseed, dan phonto.
Kedua, terkait
pengelolaan instagram. Diawali dengan membuat profil akun yang informatif
dengan status sebagai fan page sehingga mudah diikuti. Dengan kata lain tidak
menjadikan status akun private sehingga
sulit diikuti apalagi diakses oleh pengguna lain.
Setelah itu mengunggah foto yang menarik, bernilai dan
relevan. Menjaga komunikasi dengan follower
itu perlu meski hanya sekadar membalas pertanyaan atau komentar yang tidak
penting bahkan kelihatan “pahit” atau tak mengenakkan. Hal terakhir yang tak kalah penting adalah
menambah hashtag (#), bila perlu memiliki sesuatu yang bisa menjadi trendsetter sendiri.
“Posting tidak harus banyak tetapi cukup di jam-jam utama
(prime time) antara jam 4 hingga 6 sore,”tambah Ayudiah dalam logat Sunda yang
kental.
Berbekal pengetahuan itu, saatnya berburu kuliner.
Memanjakan lidah sekaligus berpraktik. Sempat melempar pandangan ke beberapa
warung yang berderet di sisi jalan, saya akhirnya memilih warung makan dengan
tulisan “Soto Kuning (Asli Bogor) Pak.M.Yusuf”. Beberapa meter dari situ ada
pula soto kuning, namanya mirip tetapi tak sama yakni Pak Yusup (perhatikan
huruf terakhir!).
Pria bertubuh atletis dengan kumis panjang melintang segera
menyahut ketika ditanya siapa pemilik rumah makan tersebut. Tempat tersebut
mengambil namanya pula. Pak Yusuf mengaku telah mengelola rumah makan tersebut
sejak 1979. Sebagai generasi pertama, Pak Yusuf masih terlibat langsung dan
dibantu oleh 10 karyawan. Namun semua karyawan tersebut masih bertalian darah,
bahkan termasuk keluarga inti mulai dari sang istri, anak-anak hingga
saudaranya.
Soto kuning lainnya di jalan Surya Kencana/Kevinalgeon |
Seperti namanya, soto kuning menjadi menu andalan Pak Yusuf.
Disebut soto kuning karena warna kuning pada kuah yang berasal dari kunyit.
Meski begitu kuah soto ini adalah hasil dari rebusan daging dan kaki yang kaya
akan kaldu. Ditambah sekitar 10 bumbu mulai dari daun salam, sere, kayu manis,
jahe, bawang putih, lada, cengkeh, hingga pala, maka dihasilkan soto yang
nikmat dengan kandungan gizi tinggi.
Proses pemasakan dilakukan secara
hati-hati untuk menjaga kualitas kuah yang memakan waktu sekitar satu jam.
“Awalnya belum dapat solusi bumbu terbaik. (Berusaha) Bagaimana
supaya kuah itu enak, pagi dibuat sampai malam tidak basi dengan tanpa bahan
pengawet,”bebernya.
Formula yang kemudian ditemukan itu tidak hanya sekadar
membentuk sebuah komposisi yang bertahan dari tahun-ke tahun. Bawang putih
sengaja dipakai untuk menghilangkan bau amis. Sementara kayu manis berfungsi
untuk menurunkan kolesterol. Komposisi tersebut meyakinkan pelanggan untuk
menikmati menu yang berisikan sekitar delapan macam mulai dari jeroan sapi seperti
babat (isi perut), otak, lidah, paru-paru, kikil atau kaki hingga daging, dan
tulang muda.
Setiap pelanggan bebas memilih bagian yang diinginkan. Bila
ingin mencicipi semua bagian tersebut bisa mengambil paket spesial. Pengunjung
pun akan mendapatkan satu porsi besar soto kuning ditambah irisan tomat.
Foto dokpri |
Rasa gurih kuah soto terasa saat pertama kali
mendarat di lidah. Potongan-potongan daging segar terasa jelas karena tanpa
bahan pengawet. Sama sekali tidak tercium bau amis jeroan karena telah tersaput
bawang putih dan proses pengolahan yang bersih dan teliti.
Ada sensasi tersendiri di lidah saat menggigit potongan
lidah sapi. Berbeda dengan bagian lainnya, lidah, seperti mulanya kaki sebelum
direbus, sengaja dibakar. “Rasanya seperti ada arang,”terang Pak Yusuf yang
merupakan warga asli Bogor.
Bila ingin memperkuat rasa tertentu silahkan tambahkan jeruk
nipis, garam atau sambal. Satu porsi besar itu cukup untuk ukuran orang dewasa.
Pak Yusuf pun sengaja menyediakan perkedel, dan emping jengkol untuk melengkapi
semangkuk soto kuning bersama sepiring nasi.
Tambahan segelas es jeruk sudah lebih dari cukup melengkapi paket
istimewa itu.
Saat rombongan Kompasianer “gerebek” ke tempat tersebut,
hanya terlihat beberapa pengunjung tengah menghabiskan sisa makanannya. Tak
berapa lama kemudian sepi. Namun menurut Pak Yusuf saban hari lapak yang mampu
menampung 100 tamu itu selalu ramai.
Di hari biasa Pak Yusuf menghabiskan sekitar 60-70 kg daging
segar yang disuplai langganannya. Pada hari Sabtu dan Minggu permintaan begitu
tinggi sehingga ia pun harus menyediakan dua kali lipat porsi hari biasa.
Meski tidak terlalu dekat di hati warga setempat, harum dan
nikmatnya soto kuning Pak Yusuf lebih tercium jelas di luar Kota Bogor.
Pengunjung yang datang kebanyakan dari luar Bogor seperti Jakarta, Depok, Bekasi,
Bandung hingga luar pulau Jawa.
“Ada langganan khusus dari Kalimantan dan Medan setiap kali
datang ke Bogor pasti mampir,”ungkap pria kelahiran 21 Juni 66 tahun lalu yang
masih terlihat segar itu.
Foto dokpri |
Tidak hanya dikenal di kalangan rakyat biasa, para pejabat
hingga kalangan artis pun pernah merasakan kenikmatan soto kuning tersebut.
Mantan Menteri BUMN di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Dahlan Iskan
adalah salah satu contoh. Selain itu kabar tentang kelezatan soto kuning ini
telah tersiar beberapa kali melalui layar televisi. Untuk membuktikan kebenaran
itu Pak Yusuf pun menunjukkan salah satu piagam dari salah satu acara kuliner
di televisi swasta nasional.
Bila Anda ingin membuktikan kelezatan soto kuning Pak Yusuf
silahkan bertandang kapan saja. Warung Pak Yusuf dibuka setiap hari sejak pukul 09.00 pagi hingga pukul 16.30
petang. Anda bebas memilih bagian yang diinginkan dengan harga per potong
berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000. Dengan merogoh kocek sekitar Rp
80.000 Anda sudah bisa merasakan kenikmatan soto kuning Pak Yusuf secara
paripurna.
“Gerebek” kuliner sore itu berakhir saat alam memberikan
isyarat akan segera datang hujan. Jujur lidah ini masih ingin digoyang dengan
menu-menu menggoda lainnya.
Dalam perjalanan kembali menuju Stasiun Bogor, Kota
Bogor benar-benar menunjukkan wajah aslinya sebagai kota hujan. Hujan deras membuat
peserta basah kuyup. Beberapa orang terpaksa nyeker atau berjalan tanpa alas kaki untuk menerjang genangan air.
Meski berat perjuangan menghadapi alam yang tidak bersahabat itu, sama sekali
tidak mendatangkan sesal. Tak ada rasa kapok sama sekali. Keceriaan terus menghiasi
wajah peserta yang mulai terlihat letih. Malah rindu untuk datang kembali terucap
dari mulut para peserta di antara penumpang KRL yang sama-sama mengantar kami
kembali.
Tulisan ini terbit
pertama secara berseri di Kompasiana, 8 dan 9 Maret 2017.
http://www.kompasiana.com/charlesemanueldm/ikut-gerebek-bersama-kpk-jumpa-pemain-man-united-di-stasiun-manggarai_58bfc215127f610c48a68838
http://www.kompasiana.com/charlesemanueldm/ikut-gerebek-bersama-kpk-soto-pak-yusuf-jadi-sasaran_58bff223127f613a4da6883b
Comments
Post a Comment