Martadinata Residence, Pilihan Rumah Impian di Tangerang Selatan

Model bangunan yang akan menghiasi Martadinata Residence.
Sebagai salah satu kebutuhan primer, di samping sandang (pakaian) dan pangan (makanan), mendapatkan papan (rumah) selalu penuh perhitungan. Semua orang tentu ingin mendapatkan rumah yang tidak hanya layak untuk dihuni tetapi juga memenuhi sejumlah persyaratan. Setidaknya ada beberapa pertimbangan dalam membeli rumah.

Pertama, akses. Hal ini penting untuk menunjang mobilitas penghuni dari dan ke tempat-tempat penting lainnya seperti kantor dan sekolah. Tidak ada yang ingin mendiami suatu tempat yang membutuhkan perjuangan ekstra untuk menjangkaunya dari dan ke tempat-tempat penting tersebut.  Setidaknya untuk menunjang aktivitas, rumah yang diincar adalah yang dekat dengan jalan utama atau mudah dijangkau dengan transportasi pribadi maupun publik.

Kedua, masih terkait poin pertama, akses yang dimaksud di sini adalah kemudahan transportasi. Terkadang bermukim di tempat yang dekat dengan jalan utama tidak dengan sendirinya menyelesaikan persoalan. Bukan rahasia lagi bahwa jalur utama di ibu kota selalu dipadati kendaraan saban hari kerja. Untuk menghemat waktu, orang kadang memilih hunian yang dekat dengan pusat transportasi seperti stasiun atau halte busway.

Ketiga, untuk merangkum dua poin sebelumnya pertimbangan yang mengemuka adalah lokasi yang strategis. Namun strategis dimaksud tidak bisa diartikan secara jelas dan objektif. Subjektivitas ikhwal strategisnya sebuah tempat begitu kuat. Strategis menurut saya belum tentu sama ketika dilihat dari kaca mata orang lain. Pasalnya strategis ini bertalian dengan kemudahan menjangkau lokasi atau tempat yang sering dikunjungi. Tiap orang tentu punya tempat atau lokasi berbeda-beda. Namun satu hal yang pasti bahwa tidak ada yang tidak ingin menjangkau tempat-tempat itu dengan cepat dan mudah. Tidak ada orang yang ingin kehilangan banyak waktu di jalan.

Keempat, ketersediaan fasilitas umum. Orang ingin mendapatkan rumah yang dekat dengan atau bahkan berada dalam kawasan yang dilengkapi dengan sejumlah fasilitas publik yang penting seperti rumah sakit, pusat perbelanjaan, pusat olahraga, apotek, bank dan sebagainya.

Kelima, pelayanan air, listrik dan telepon. Unsur-unsur ini sangat penting untuk menunjang kehidupan di rumah. Pelayanan akan hal-hal tersebut adalah harga mati. Orang bahkan ingin mendapatkan layanan listrik, air dan telepon termasuk internet secara maksimal. Tidak ada orang yang ingin mendiami tempat yang sulit dijangkau layanan telepon, air bersih atau kerap dibayangi mati listrik, bukan?

Keenam¸ bersih dan bebas polusi. Setelah berjuang dengan rutinitas yang menguras energi, orang ingin mendapatkan kembali energi dan kesegaran baru di rumah. Karena itu orang memilih tempat tinggal yang bersih, hijau dan bebas polusi. Saat hari libur tiba, mudah bagi para penghuni untuk menghirup udara segar di luar rumah. Orang tidak ingin berhadapan dengan hawa yang sumpek karena tempat pembuangan sampah yang tidak dikelola dengan baik, drainase yang disarati sampah dan sebagainya, atau kepulan asap kendaraan yang hilir mudik tanpa henti.

Ketujuh, terkait dengan poin sebelumnya, pertimbangan lain sebelum memilih rumah adalah mendapatkan kepastian tempat tersebut aman dari banjir. Jakarta dan sekitarnya adalah kawasan yang rentan terhadap banjir. Karena itu orang ingin mendapatkan rumah di lokasi yang tidak akan diusik oleh tamu musiman kala musim penghujan tiba.

Kedelapan, segala yang diidamkan itu tentu harus dibarengi dengan kemampuan finansial. Orang tentu ingin mendapatkan “kemewahan” dengan penghorbanan atau harga serendah mungkin. Karena itu orang akan mempertimbangkan soal keterjangkauan harga rumah dan daya beli. Namun dalam urusan yang satu ini hampir selalu berlaku pandangan, “ada uang, ada barang”. Dengan kata lain, harga yang ditawarkan akan sebanding dengan apa yang diperoleh.

Martadinata Residence
Pertanyaan kini, adakah hunian masa kini yang menjanjikan segala kemewahan itu? Martadinata Residence bisa menjadi salah satu pilihan. Belum lama ini PT Bumiraya Utama dan PT Fontana Bangun Cemerlang selaku pengembang mengawali pembangunan proyek yang terletak di Jalan R.E Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan. Peresmian itu dihadiri oleh Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany. Hadir saat itu Direktur Utama PT Bumiraya Utama, Pitarso Adijanto dan Direktur Utama PT Fontana Bangun Cemerlang, Harso Halim.

Lokasi pemukinan ini terbilang strategis. Ia berada di jalan utama Ciputat-Parung yang diapit oleh sejumlah ruas tol seperti ruas tol Cinere-Serpong sepanjang 10,4 km, Antasari-Depok sepanjang 21,07 km dan JORR 2 Extension yang akan beroperasi pada akhir 2019 nanti.

Di atas tanah seluas 4,6 hektar akan dibangun lebih dari 300 unit rumah ekslusif. Semua rumah yang dibangun berlantai dua dengan struktur bangunan modern. Kawasan premium itu akan dilengkapi ruang hijau nan asri. Tidak sampai di situ. Martadinata Residence akan dilengkapi aneka fasilitas perumahan yang lengkap mulai dari gym, kolam renang, sport club, jongging track, dan danau modern minimalis.
Walikota Tangerang Selatan menandai pembangunan Martadinata Residence.
Pengamanan pun akan menjadi pertimbangan utama. Semua arus masuk dan keluar akan melewati satu pintu. Dengan one gate system dan CCTV serta command center para penghuni tidak perlu merasa risau bakal diusik oleh hal-hal yang tidak diinginkan.

Nantinya tidak susah menjangkau berbagai fasilitas strategis seperti rumah sakit, sarana pendidikan, pasar modern dan perkantoran. Martadinate Residence berada di lokasi strategis yang dekat dengan aneka fasilitas penting itu.

Airin Rachmi Diany mengatakan saat ini pemerintah Tangerang Selatan sedang mempersiapkan pembangunan fly over untuk mengurai kemacetan di jalan R.E Martadinata. Pembangunannya diharapkan bisa diselesaikan dalam satu atau dua tahun ke depan sehingga kemacetan tak lagi terjadi.
Berbagai pembangunan infrastruktur tersebut semakin menunjang ruang gerak para penghuni Martadinata Residence. Saat ini seperti dikatakan Pintarso pihaknya baru membangun gerbang yang megah dan fase land clearing. Proses ini diperkirakan selesai pada akhir Februari ini.
Walikota Tangerang Selatan di antara jajaran petinggi pengembang Martadinata Residence.
Lantas, kapan proses serah terima dilakukan? Menurut Harso, pembangunan Martadinata Residence dimulai pada April 2018 dan diperkirakan selesai pada Desember tahun ini. “Komitmen kami dalam menjaga kepercayaan konsumen dengan melaksanakan serah terima unit dengan tepat waktu dan kualitas terjamin,” tegasnya.

Nah, dalam rentang waktu yang ada sekarang, para calon konsumen pun bisa memasukan Martadinata Residence sebagai alternatif hunian masa depan. Bila tidak ingin menjadikannya sebagai tempat tinggal, Martadinata Residence bisa menjadi bagian investasi di waktu yang akan datang.
Menurut pihak pengembang, keberadaan Martadinata Residence di lokasi strategis bakal berimbas pada nilai investasi. Harga mulai dari 750 jutaan yang ditanamkan untuk aneka rumah di antaranya tipe 65/60 akan berlipat seiring berjalannya waktu.
Lokasi Martadinata Residence yang strategis.
N.B
Foto-foto di atas adalah hasil bidikan sendiri. Tidak jelek, bukan?

Comments

  1. hunian impian di MR ...pengennnn :)

    ReplyDelete
  2. Knowledge is power. It does not necessarily mean that you know all the sides of construction but you must at least have an approximation of the costs. construction contractors burbank

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menjaga Rantai Juara Indonesia di Singapura Open SS 2016

Millennial Marzukiana, Strategi “Proxy War” Ananda Sukarlan untuk Bang Maing

Menulis Terus Sampai Jauh...