Bertandang ke Allianz Ecopark Ancol, Kunjungan yang Tak Hanya Cukup Sekali
Apa yang ada di benak Anda ketika menyebut Taman Impian Jaya
Ancol? Hampir pasti jawaban yang segera meluncur adalah sederet arena bermain
seperti Dunia Fantasi (Dufan), Sea World, Atlantis Water Adventure, juga Gelanggang
Samudra. Tidak salah memang bila aneka fasilitas itu mendapat tempat istimewa di
hati dan menduduki “top of mind” pengunjung. Rerata orang berbondong-bondong ke
kawasan wisata terpadu di Jakarta Utara itu untuk menikmati situasi pantai,
atau sesuatu yang berkaitan dengan laut dan kehidupannya.
Ya, di kawasan terpadu yang berdiri sejak 1966 silam hampir
segala hal berbau kehidupan bahari digerai. Tentu untuk menikmatinya kita harus
merogoh kocek yang tidak sedikit. Harga memang sebanding dengan kepuasan yang
akan diperoleh, apalagi untuk pengunjung yang menggemari hal-hal bahari atau
yang sekadar datang untuk menjejakan kaki di tempat mentereng itu.
Sedikit keliru bila mendefinisikan Ancol semata-mata dari
unsur-unsur di atas, juga sebagai kawasan rekreasi berbayar. Di salah satu
sudut Ancol kita bisa menikmati hal berbeda yang belum saya bayangkan
sebelumnya. Pengalaman pada Sabtu, 10 Februari 2018 lalu menyingkap sisi lain
Ancol itu.
Saat matahari belum muncul di ufuk timur, saya melajukan
kendaraan pribadi menuju stasiun KRL Sudimara, berjarak beberapa kilometer dari
tempat tinggal saya di Pamulang, Tangerang Selatan. Kereta pertama yang menyinggahi
stasiun pada pukul 05.15 WIB membawa saya menuju titik pemberhentian di Stasiun
Tanah Abang. Selanjutnya, saya berganti peron untuk mengambil kereta jurusan
Stasiun Jatinegara. Turun di Stasiun Kampung Bandan setelah melewati Stasiun
Angke dan Stasiun Duri, lantas saya menggunakan jasa ojek online yang membawa
saya ke Ancol.
Merogoh kocek tiga lembar sepuluh ribuan untuk tarif sepeda
motor plus saya seorang sebagai pengunjung, kami pun dipersilahkan melewati
gerbang masuk. Selanjutnya kendaraan roda dua itu mengantar saya hingga di
pintu gerbang mungil bertuliskan “Allianz Ecopark Ancol”. Ya, itulah tempat
tujuan saya pagi itu.
Kawasan ini begitu asri. Seperti beberapa sudut Ancol
lainnya, aneka jenis tumbuhan tumbuh subur. Jalan beraspal menghubungkan satu
titik dengan titik lainnya. Namun ada hal yang membedakan kawasan ini dengan
kawasan lainnya. Sejak pintu masuk, pengunjung sudah langsung berhadapan dengan
panorama alam yang asri. Pepohonan lebat di mana-mana. Selain itu, lajur jalan
memungkinkan pejalan kaki bisa menikmati kemewahan yang jarang bahkan tidak
bisa diperoleh di jalanan ibu kota.
Salah satu sisi Allianz Ecopark Ancol. |
Banyak orang, tua-muda, lelaki dan perempuan, bahkan
beberapa harus dibantu menggunakan kursi roda, melintas di jalur-jalur sejuk
itu. Mereka berlari, ada pula yang memilih jalan santai. Sesekali pengguna
sepeda melintas. Mereka saling berbagi ruang.
Sejak dari pintu masuk aba-aba yang meminta untuk berkumpul
berkumandang beberapa kali. Saya mempercepat langkah kaki menuju arah datangnya
suara itu. Setelah melewati jembatan mini dengan sederet tenda penjaja makanan,
saya pun sampai di lapangan yang cukup luas. Puluhan orang sudah berada di
sana. Mereka berpakaian olahraga, tentu saja. Tak berapa lama suara musik
terdengar. Dibantu oleh dua orang instruktur wanita, mereka mulai menggerakan
anggota tubuh.
“Tema pagi ini adalah Hip Hop,” ungkap Karin Zulkarnaen, Head of Market Management Allianz Indonesia menjawab singkat atas pertanyaan pertama saya.
Pagi itu seperti lima pagi lainnya, sejak 25 November 2017,
Allianz menggelar event bertajuk Allianz Sweat Challenge. Seperti namanya,
ajang ini menantang peserta untuk berkeringat. Allianz mengakomodasi para
peserta untuk berolahraga bersama. Bila pagi ini mengambil tema hip hop, dua
pekan sebelumnya para peserta ber-zumba ria. Ajang ini, sebagaimana dikatakan
Ocha, terbuka untuk umum, tidak hanya untuk nasabah Allianz semata.
Para peserta tengah ber-hip-hop ria dalam Allianz Sweat Challenge. |
Untuk ambil bagian mereka hanya cukup mendaftarkan diri
melalui website Allianz.
Selanjutnya sudah bisa ambil bagian dalam tantangan ini. Seperti dikatakan
pihak Allianz, tantangan ini tidak hanya terbuka untuk umum, juga bersifat
gratis. Para peserta bisa menikmati serangkaian sajian dari Allianz setiap
minggu kedua dan keempat saban bulan dan program tematik yang dibuat dua bulan
sekali. Para peserta sudah pasti dipandu oleh instruktur profesional dan dibekali
minuman gratis pula.
Acara ini dibuat berseri dengan tema beragam. Seluruh
rangkaian kegiatan selama setahun dimulai pada 25 November tahun lalu dan
berakhir pada 22 Desember 2018. Tidak hanya tertantang untuk mengeluarkan
keringat, dengan mengikuti kegiatan ini para peserta juga bisa mengikuti
berbagai kompetisi seperti kompetisi video juga lari. Nantinya setiap kilometer
akan dikonversi menjadi rupiah yang akan disumbangkan ke pihak yang
membutuhkan.
“Jadi kita tidak hanya berolahraga secara gratis tetapi juga
ikut andil memberikan donasi kepada orang yang membutuhkan,” ungkap salah satu
perwakilan dari Allianz.
Kalender Allianz Sweat Challenge selama setahun. |
Sayangnya pagi itu saya tidak bisa mengambil bagian dalam
sesi hip hop. Maklum, kostum saya tidak memungkinkan untuk berolahraga alias
salah kostum. Namun pengalaman pagi itu sedikit banyak menyingkap sisi lain
Ancol yang tak terbayangkan sebelummya.
Sebagai informasi tambahan, Allianz Indonesia memiliki hak
penamaan istimewa selama lima tahun. Pada tahun pertama kemitraan hak penamaan
ini, Allianz menawarkan Allianz Ecopark sebagai tujuan bagi setiap orang yang
ingin memulai gaya hidup sehat. Selain itu Allianz ingin mengakomodasi para
keluarga yang ingin menghabiskan waktu berkualitas. Kegiatan regular dan
program tematik yang telah dirancang memungkinkan para pengunjung untuk
menikmati aneka kemewahan mulai dari urusan olahraga, kesehatan, budaya, hingga
konser atau pertunjukan.
Kunjungan saya pagi itu tidak hanya melihat dari dekat
bagaimana para peserta menaklukkan Allianz Sweat Challenge sesi hip hop. Saya juga
berkesempatan mengitari fasilitas lainnya yang ada di kawasan seluas 34 hektar
tersebut. Tak jauh dari lapangan berumput yang dipakai para peserta untuk berhip-hop
ria, terdapat beberapa zona dengan fungsi dan fasitas berbeda.
Salah satu sudut Allianz Ecopark |
Di sisi kiri terdapat arena olahraga lainnya yang dilengkapi
sejumlah peralatan fitness. Pagi itu banyak orang memanfaatkan beberapa
peralatan olahraga yang bisa dipakai secara gratis. Beberapa langkah dari situ
kita mendapati Learning Farm. Dengan merogoh kocek sebesar Rp 50 ribu per
orang, pengunjung bisa mendapatkan ragam informasi tentang dunia pertanian
mulai dari cara memelihara hewan hingga bagaimana bercocok tanam yang baik dan
benar. Hari itu Learning Farm dipadati rombongan anak-anak. Mereka dipandu
tenaga profesional yang siap membekali generasi penerus bangsa ini dengan
pengetahuan tentang dunia agraria.
Bila ingin mendapapatkan informasi tambahan tentang dunia
fauna tersedia arena Faunaland. Dengan harga tiket masuk yang sama, pengunjung
bisa mendapatkan tambahan pengetahun tentang aneka fauna terutama jenis unggas.
Letak kedua area itu berdekatan.
Setelah capek berpetualang, para pengunjung bisa menarik
nafas sambil menghirup udara segar di tepian danau. Pemandangan yang indah
lebih dari cukup menjadi latar belakang untuk mengabadikan kenangan. Banyak spot
cantik yang layak diabadikan. Dalam bahasa anak “zaman now”, spot-spot tersebut
sangat “instagrammable”.
Bila masih ingin berlama-lama di sana, pengunjung bisa
menguji andrenalin di Outbond Area. Bisa juga bermain tembak-tembakan di area
paintball. Lantas bagaimana dengan urusan “kampung tengah” alias logistik
tubuh? Pengunjung tak perlu khawatir, seperti sempat disinggung sebelumnya,
deretan tenda makanan menyajikan aneka hidangan. Bubur ayam, aneka penganan
dari nasi, roti bakar, siomai dan masih banyak makanan yang bisa dipilih.
Begitu juga urusan minuman.
Hanya saja transaksi di sini tidak menggunakan mata uang rupiah, tetapi menggunakan voucher. Sebelum berbelanja, pengunjung bisa menukarkan uangnya dengan voucher. Tak perlu khawatir untuk setiap kelebihan voucher bisa dirupiahkan kembali.
Hanya saja transaksi di sini tidak menggunakan mata uang rupiah, tetapi menggunakan voucher. Sebelum berbelanja, pengunjung bisa menukarkan uangnya dengan voucher. Tak perlu khawatir untuk setiap kelebihan voucher bisa dirupiahkan kembali.
Eco Market yang menyajikan aneka jajanan rakyat. |
Tidak cukup memang waktu beberapa jam untuk menjelajahi
seluruh sisi Allianz Ecopark. Sebagai tambahan informasi, kawasan ini sengaja
dibagi dalam beberapa zona mulai ari Eco Care, Eco Nature, Eco Art hingga nantinya
Eco Energy. Kawasan ini memang disengaja untuk menjadi kawasan yang hijau dan
teduh, sekaligus tempat untuk berolahraga, belajar, berpeteluangan dan
rekreasi. Mengunjungi Allianz Ecopark kita akan mendapatkan berbagai kemewahan
itu. Tentu untuk mendapatkan kepuasan maksimal, sekali kunjungan tidaklah
cukup. Ingin untuk datang lagi, lagi dan lagi.
Oh ya, Allianz Sweat Challenge berikutnya pada 24 Februari nanti masih seputar hip
hop. Namun acara ini bakal makin menarik karena akan dihadiri sejumlah
artis papan atas tanah air. Yuk daftarkan diri Anda segera!
Cari tahu Allianz Sweat Challenge selanjutnya. |
N.B
Semua foto di atas adalah hasil jepretan sendiri.
bagus banget yaaa Allianz Ecopark ini
ReplyDeletebenar..harus dicoba sih..
DeleteTempat fitness nya bikin nagih deh
ReplyDeleteBenar Teh fitness di ruang terbuka rasanya gimana gitu
Delete8TOGEL memberikan bonus kemenangan ratusan juta rupiah setiap hari segera daftar dan main sekarang juga
ReplyDelete