Menikmati Seni Tingkat Tinggi di Art Jakarta 2018
Salah satu stand yang ada di Art Jakarta 2018/dokpri |
Seni itu luas. Seni juga soal selera. Namun siapa pun akan
dibuat kagum bila mensambangi Art Jakarta 2018. Itulah kesan yang saya rasakan
saat bertandang ke Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta pada Kamis, 2 Agustus 2018
lalu. Saya bukan seorang penggila seni, apalagi seniman. Namun pengalaman
separuh hari itu membuat rasa kagum separuh terkesima membuncah.
Betapa tidak. Deretan karya seni rupa dari para seniman
lokal dan internasional menghiasi ruangan seluas 7.500 meter persegi nan mewah
itu. Dari sudut ke sudut dan dinding ke dinding bertaburan hasil kreatif
tingkat tinggi. Berbagai medium digunakan untuk menghasilkan mahakarya. Salah satu
yang saya ingat adalah menjadikan kulkas sebagai medium mengguratkan karya
seni.
Ini kali pertama saya ke Art Jakarta, pameran seni bergengsi
yang ternyata sudah memasuki tahun ke-10. Ada sesuatu yang baru tahun ini.
Menandai satu dekade pagelaran itu, muncul dimensi baru seni Indonesia dan
kolaborasi dengan pelaku seni lokal dan internasional. Berbagai program menarik
tersaji sepanjang kurang lebih tiga hari perhelatan sejak 2 hinga 5 Agustus
2018.
Art Jakarta selalu mengambil tempat di Ballroom Hotel The Ritz-Carlton, Jakarta |
Beberapa program menarik antara lain: Mall Art oleh Faisal
Habibi. Ini merupakan pameran seni rupa publik yang bekerja sama dengan Mall
Pacific Place. Selain itu ada Creative Art Class oleh Ganara Art Space. Siapa saja
yang ingin mendapatkan wawasan baru terkait dunia seni rupa bisa mengikuti workshop
ini.
Menariknya, Creative Art Class terbuka untuk umum dari semua
generasi, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Ada banyak topik pilihan
mulai dari “Korea Art Now,” “How to collect Art Photography”, “Art in Music
Composition,” “Art in Music Video,” hingga “How to become a collector.”
Kulkas menjadi medium menampilkan karya seni |
Di samping itu “10
for 10” yang merupakan instalasi dengan konsep museum show, hasial karya para
seniman terkemuka. Ada penampilan spesial dari Flying Balloon Puppet Show dan
Pasar Pernama oleh Sasikirana, Gold/Glory dari Thinking Room, Find Your Light
yang merupakan instalasi khusus dari Meliantha Muliawan serta tak ketinggalan
Japan Art Now yang menghadirkan 10 seniman Jepang terkini.
Pagelaran ini memang tidak ditujukkan untuk kalangan
tertentu. Selain kehadiran berbagai program lintasgenerasi, hal menarik lain
yang mengemuka adalah kehadiran Art Gram. Nah, bagian ini membuat siapa saja
yang termasuk generasi milenial dan selalu mengikuti perkembangan sosial media
mendapatkan ruang. Art Gram menghadirkan persona-persona Instagram dengan
tampilan posting bernuansa seni.
Sisi lain Art Jakarta 2018 |
Di hari pertama kegiatan tersebut antusiasme pengunjung
sangat tinggi. Meski harus merogoh kocek sebesar Rp50 ribu ternyata bukan
halangan bagi pengunjung untuk menikmati hasil karya seni tingkat tinggi ini.
Pagelaran ini dibuka oleh Triawan Munaf selaku Kepala Badan
Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia. Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah
melalui BERKRAF selalu memberikan dukungan penuh kepada Art Jakarta.
Dukungan pemerintah itu memiliki alasan mendasar. Seperti dikatakan Triawan,”Art Jakarta telah menjadi pameran seni milik bersama dan tahun ini merayakan 10 tahun keberhasilannya dalam mengangkat karya seniman lokal maupun internasional, sekaligus menjadi inspirasi bagi pelaku kreatif tanah air dalam meningkatkan sektor ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian nasional.”
Salah satu bagian yang juga menarik perhatian saya. |
Hal senada ditegaskan oleh Pramita Soedarjo. “Art Jakarta
membuktikan bahwa Indonesia dapat menjadi wadah pertemuan pelaku dan pencinta
seni yang diakui di tanah air dan mancanegara, sehingga mampu menginspirasi
kolektor-kolektor baru dan membawa pameran senirupa ini menjadi pusat seni
terkemuka di Asia,” tandas wanita yang menjabat sebagai Head of Committee Art
Jakarta 2018.
Art Jakarta tidak hanya menjadi wadah untuk menikmati karya
seni. Pagelaran yang pertama kali dimulai pada 2009 oleh MRA Printed Media itu
juga menjadi ruang pertemuan para kolektor, art dealer, seniman, pelaku dan penikmat.
Salah satu favorit saya di Art Jakarta 2018 |
Seperti biasa, dari tahun ke tahun, Art Jakarta selalu
mengambil tempat di hotel bintang lima yang berada di Sudirman Central Business
District (SCBD), lokasi paling strategis di Jakarta. Hal ini semakin menegaskan
bahwa pameran seni itu memang berkelas.
Comments
Post a Comment